Matamu.Net – Elemen pada fotografi adalah seluruh aspek yang masuk dalam frame sebuah foto. Kualitas dan keindahan dari sebuah foto dipengaruhi oleh keterkaitan setiap elemen dalam foto, bukan karena objek semata.
Elemen dalam fotografi mengadopsi hampir seluruh elemen-elemen dalam dunia desain, mengingat keduanya berasal dari cabang seni yang sama yakni Seni Rupa khususnya seni rupa dua dimensi.
Ada satu hukum dari dunia seni dua dimensi yang berlaku secara universal, yakni foto merupakan salah satu alat komunikasi sehingga keberhasilan sebuah foto dapat dinilai dari seberapa baik fotografi menyampaikan informasi dari foto mereka.
Hal ini menyebabkan foto dengan elemen minimalis (Foto Minimalis) selalu tampak stunning karena sangat mudah menyampaikan sebuah pesan jika mata akan terfokus, namun bukan berarti foto dengan banyak elemen tidaklah berkesan, justru semakin jauh berkesan asalkan setiap elemen yang dimasukkan dalam foto berhasil menyampaikan informasi ke penikmat foto.
Nah untuk sebagai dasar dalam mempelajari elemen foto, berikut ini penjelasan sederhana dari elemen foto dalam fotografi.
Daftar Isi
A. Elemen Dasar Fotografi
Elemen dasar dalan fotografi adalah seluruh elemen yang pasti muncul dalam sebuah foto, sangat mustahil menghilangkan elemen-elemen ini dalam sebuah foto, sehingga seorang fotografer harus memastikan elemen ini bisa memaksimlakan foto bukannya malah membuat foto menjadi hancur.
Adapaun jenis-jenis elemen dasar dalam foto ini adalah :
1. Objek dan POI
Objek merupakan benda atau mahluk yang menjadi elemen utama dalam sebuah foto. Mustahil membuat foto tanpa objek karena objek ini yang memberikan kesan atau stimulus pertama kepada pengamat.
Sebuah genre dalam fotografi ditentukan oleh objeknya seperti Foto model, Foto Landscape, Foto Human Interest, Foto Wild Life, dan sejenisnya, Semua genre tersebut diberi nama sesuai dengan objek.
Objek dalam sebuah foto tidak melulu tunggal, bisa jadi berkelompok atau mahal diluar dari objek utama. Sebagai contoh dalam foto fashion seperti tas, pemotretan bisa dilakukan dengan bantuan model sebagai objek tambahan.
Dalam kasus foto yang memiliki lebih dari satu objek, objek utama dalam foto akan disebut sebagai PoI atau Point of Interest atau elemen yang membuat foto menarik untuk diamati.
2. Background
Background merupakan latar yang memenuhi ruang selain objek. Background in bisa berbentuk polos dengan warna-warana tertentu ataupun corak bermotif yang memberikan nuasa dalam foto.
Nuansa ini bisa membuat cerita yang ingin disampaikan semakin kuat atau berfungsi sebagai penjelas dari kegiatan dari Objek. Hal-hal yang bisa dituangkan dalam nuansa foto ini adalah situsai, waktu, kondisi dan tempat.
3. Pencahayaan
Kata dasar dari fotografi diambil dari foton dan grafic yang secara explisit berarti cahaya. Defenisi umum sendiri tentang fotografi adalah melukis dengan cahaya (Light Painting) karena fungsi utama dari fotografi adalah merekam jejak cahaya yang ada yang ada di depan lensa.
Proses perekaman gambar ini melibatkan sejumlah cahaya terttentu yang menentukan terang-gelapnya suatu foto. Terang-gelap ini selanjutnya disebut exposure, sedangkan aspek yang mempengaruhi expsore dalam fotografi ada tiga jenis yakni ISO, Aperture dan Shutter Speed. Ketiganya disebut sebagai Segitiga Exposure.
Secara umum, prinsip pencahayaan (exposure) terbagi dalam tigas jenis yakni Normal Expsore, Low Key dengan nuansa gelap dan High Key dengan nuansa terang.
4. Warna
Warna merupakan panjang gelombang cahaya tampak yang direkam oleh sensor kamera seperti merah, kuning dan hijau. Warna merupakan elemen foto yang membantu memberikan nuansa dalam foto.
Secara tehnis warna terbagi dalam kelompok yang dikategrikan berdasarkan kecenderungan terhadap Merah dan Biru, hal ini mengadopsi prinsip fisika dalam pembagian cahaya primer yakni dimulai dari Merah diakhiri dengan Ungu atau mejikuhinibiniu.
Dari rentang tersebut, kemudian ditarik warna Biru dan Jingga (Orange) sebagai patokan dan dinyatakan dalam Kelvin. Sebenarnya tidak kaitannya langsung dengan suhu namun sebelum lampu elektron /kuantum ditemukan, lampu tungten yang banyak digunakan pada masa dapat berpendar dengan warna berbeda berdasarkan suhu pendarannya, mulai dari Biru untuk dingin dan Orange untuk panas. (Padahal terbalik dengan prinsip fisika kuantum)
Hal ini membuat pemberian kategori pencahayaan dalam fotografi modern 3000 Kelvin untuk kebiru-beriuan dan 6000 Kelvin untuk ke orange-orangengan.
Selain kategori warna berdasarkan Kelvin, pencahayaan dalam fotografi juga dilakukan berdasarkan jenis warna yakni Vivid Color untuk warna primer yang kontras dan warna Pastel untuk warna sekunder dan tersier yang lembut.
Lantas bagaimana dengan hitam Putih?
Foto Hitam Putih adalah foto yang tidak memiliki warna hanya level pencahayaan saja yakni Brigthness. Cahaya tampka dari warna hanya dinilai berdasarkan intensitas cahaya dipancarkan kemudian dibagi ke beberapa zone dari daerah terang 100 % ke gelap 100 %.
Pada awalnya Intensitas cahaya ini dibagi ke dalam 10 Zone yang dikategorikan oleh Ansel Adam. Kategori ini adalah Range Brigtness. Pembagian ini dijadikan dasar dalam pengembangan Software fotografi modern untuk mengelola warna.
5. Komposisi
Komposisi adalah posisi Objek atau PoI dalam sebuah foto. Posisi ini tentu saja berkaitan dengan background dari foto tersebut.
Dalam teori dasarnya, komposisi foto sangat mirip dengan komposisi dalam elemen desain yakni membagi tiga ruangan yang ada. Tujuannya untuk membantu mata pengamata menemukan PoI dari foto, namuan dalam pengembangannya, Komposisi foto terbagi ke dalam banyak jenis.
B. Elemen Sekunder Fotografi
Elemen sekunder dalam foto adalah pengembangan elemen dasar yang membuat detil derita dari foto. Jika elemen Primer bisa membuat alur pesan utama dalam foto, elemen sekunder akan memberikan fill.
Sebagai contoh perbedaan antara pas foto dan foto portrait. Pas foto mengandung semua elemen dasar namun tidak fill yang bisa diberikan dalam sebuah pas foto karena informasi yang dibutuhkan adalah wajah seseorang semata, sedangkan portrait foto grafi memiliki frama yang sama dengan pas foto hanya saja mengandung banyak elemen sekunder yang membuat foto semakin dramatis.
Coba saja badningkan dua foto diatas, dari segi teknik pemotretan, kedua foto tersebut nyaris sama, bahkan kedua foto tersebut memiliki jumlah elemen dasar foto yang sama, hanya saja ada sentuah lain di foto portrait yang membuat foto anak gadis berjilbab hijau lebih bermakna.
Adapun elemen-elemen sekunder dalam fotografi sebagai berikut.
1. Angel
Angel adalah posisi kamera terhadap objek yang difoto. Angel ini menentukan oleh sudut dari lensa saat mengabadikan objek. Jenis Jenis angel ini terbagi atas
- Worm Eye
- Frog Eye
- Low Angel
- Normal Angel
- High Angle
- Ariel / Bir Eye
2. Type of Shot
Secara umum types of shot adalah ukuran objek yang terbentuk dalam sebuah foto, teori ini sebenarnya lebih condong ke foto dengan objek orang karena paramternya tergantung dari bagian tubuh orang yang masuk dalam frame.
Misalnya saja type Portrait adalah foto yang memuat foto ujung kepala bagian atas objek sampai dada model dan masih menyisahkan negative spase di atas kepal model. Adapaun tipe-tipe Type of Shoot itu adalah :
- Macro
- Extreme Close-Up
- Close-Up
- Medium Close-Up (Portrait)
- Medium Shoot
- Full Body Shoot
- Wide Shoot
- Super Wide Shoot
3. Pattern
Patter adalah elemen pola yang masuk dalam frame. Elemen pola merupakan bentuk-bentuk yang mayor terdapat dalam foto, jika minor maka elemen tersebut harus menjadi satu-satunya elemen dalam foto tersebut.
Patern ini terbagi ke dalam banyak jenis yang mungkin saja berbentuk garis lurus, garis melengkung, polkadot, Polygon, Multistar dan sejenisnya. Pola ini bisa saja tersusun rapi atau acak tergantung dari ide yang ingin dituangkan.
4. Bentuk/Shape atau Pose
Bentuk atau shape merupakan garis tegas yang membatasi objek yang ingin difoto, garus tegas ini sebenarnya lebih cendrung ke foto objek berupa benda seperti gedung, mobil dan sejeninya sedangkan foto yang menggunakan objek orang dikenal dengan sebutan gesture atau pose.
5. Teksture
Teksture adalah detil dari foto yang diambil, misalnya tekture dari bangunan atau tekture dari pori-pori pada foto manusia. Teksture memberikan kesan tajam dan tegas pada foto, hal ini berlaku sebaliknya.
6. Negatife Space
Negatif spase adalah ruang kosong pada gambar yang membuat penglihatan pengamat menjadi lega. Ruang kosong ini juga biasa disebut sebagai ruang bernafas pada foto.
8. Foreground
Foreground adalah lawan dari Background, jika background adalah segala objek yang berada di belakang Objek Utama, Fore ground adalah objek yang berada di depan dari objek utama.
Tujaun dari penggunaan foreground ini ada banyak, yakni membuat foto semakin penuh / Tidak flat dan juga bisa digunakan untuk membantu memberikan informasi dimensi dari foto.
C. Elemen Tersier Fotografi
Elemen tersier adalah turunan dari elemen sekunder dalam foto, sebenarnya tidak ada dasar yang baik sih memisahkan antara elemen sekunder dan tersier, namun saya mencoba memberikan penjelasan seperti ini.
Kesalahan dalam memasukkan elemen tersier dalam foto akan merusak secara keseluruhan foto, sedangkan menghilangkan elemen tersebut membuat foto tersebut tetap indah atau di atas rata-rata.
1. Frame in Frame
Frame ini Frame sebenarnya perkembangan dari teori foreground dimana objek lain diletakkan di depan objek utama, namun bentuknya membentuk frame.
2. Moment
Moment adalah kejaidan yang direkam dalam gambar, biasanya fotografer Human Interest dan Street akan memaksimalkan elemen ini untuk menghasilkan foto bercerita.
3. Perspektif
Perspektif adalah pengambilan gamabr dengan lensa wide yang menghasilkan demensi dari foto. Perspektif bisa menghasilkan efek hiperbola dari objek yang difoto.
4. Reflection
Reflection adalah pantulan dari objek utama yang masuk dalam frame. Pantulan bisa dari bidang yang bersifat seperti cermin yang pada umumnya memanfaatkan air.
5. Number / Jumlah
Jumlah dari objek utama adalah bagian dari elemen foto, sebut saja ketika ingin memotret biasanya kita kenal dengan aturan role of Odd, dimana foto ganjil untuk selalu lebih menarik dibandingkan foto yang genap.
Elemen ini sangat membantu fotografi studio untuk mengambil gambar family foto yang memiliki banyak objek.
Akhir Kata
Nah itu dia sekilas penjelasan mengenai elemen dan perannya dalam fotografi.