Matamu.Net – Arsitektur atau detail desain dari sebuah bangunan adalah salah satu objek fotografi yang memiiki banyak nilai, selain dari sisi seni, detail-detail dari bangunan yang apik ini bisamemiliki nilai ekonomis yang tinggi, melalalui Fotografi Arsitektur.
Daftar Isi
A. Pengertian Fotografi Arsitektur
Fotografi arsitektur atau biasa disebut sebagai fotografi bangunan adaalah sebuah hasil fotografi yang bukan hanya menunjukkan dokumentasi semata, akan tetapi juga menampilkan yang namanya estetika dalam bentuk arsitektural, seni, ekpresi, komunikasi, etika, imaginasi, abstraksi, emosi, realita, harmoni, drama, waktu, kejujuran, maupun dimensi yang disampaikan secara tersirat.
Dalam fotografi arsitektur sangat memperhatikan yang namanya kaidah fotografi dan tak ketinggalan juga dari segi arsitektur.
Perlu diketahui untuk menghasilkan sebuah fotografi yang menarik termasuk fotografi arsitektur adalah cahaya. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya cahaya, maka bayangan yang dihasilkan nantinya akan terbiaskan dalam bentuk serta dimensi yang artistik. Selain pencahayaan yang bagus, beberapa komposisi lainnya juga penting dalam fotografi. Mulai dari komponen-komponen titik, garis, bentuk, sampai dengan wujud harus mampu bersatu menjadi sebuah komposisi yang indah ketika dipandang oleh mata.
Dengan adanya fotografi arsitektur maka bangunan-bangunan sejarah yang awalnya terlihat usang justru akan memiliki makna yang mendalam mulai dari segi sejarah sampai dengan arsitektur. Seperti yang kita ketahui bahwa sangat banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan sebuah bangunan bersejarah. Salah satunya adalah dengan cara mendokumentasikannya dalam bentuk potret foto yang bernilai.
B. Jenis-jenis fotografi arsitektur
Secara umum, fotografi arsitektur dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Fotografi eksterior
Fotografi eksterior merupakan jenis fotografi arsitektur yang pemotretannya menampilkan bagian luaran bangunan. Objek dari fotogragi ini mulai dari penampakan luar gedung secara keseluruhan termasuk halaman dari bangunan yang menjadi bagian dari desain bangunan.
Karena objek yang besar, maka penggunaan lensa lebar menjadi wajib dari fotografi eksterior bangunan sehingga gambar-gambar yang dihasilkan alan distorsi karena lesan yang digunakan adalah lensa hiperbola seperti lensa 20 mm atau lebih kecil.
2. Fotografi Interior
Fotografi interior merupakan fotografi yang fokus memotret berbagai bentuk bagian dalam bangunan. Berbeda dengan fotografi eksterior, fotografi interior berfokus pada bagian dalam ruangan dan seni menata ruangan.
Objek dalam fotografi ini mulai dari kemewahan serta keindahan dari tata ruang yang diperhatikan secara detail. Untuk fotografi interior kebanyakan menggunakan pencahayaan tambahan agar hasil yang didapatkan lebih bagus.
3. Fotografi Detail Arsitektur
Fotografi detail arsitektur adalah potret yang diambil dari sudut atau bagian-bagian tertentu yang dinilai memiliki keistimewaan pada bangunan. Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan gambar sebuah bangunan yang diambil secara keseluruhan justru tidak menghasilkan foto yang memuaskan.
Malahan ada bagunan yang harus diperhatikan secara detail untuk mendapatkan hasil serta karya yang dianggap lebih mengagumkan. Jadi, khusus untuk fotografi detail arsitektur pemotretannya lebih fokus pada bagian bangunan yang dianggap menonjol.
B. Teknik fotografi arsitektur
Kendati demikian, untuk menghasilkan sebuah fotografi arsitektur yang menarik, keren, dan menakjubkan maka ada beberapa teknik yang dapat dilakukan seperti berikut ini.
1. Kesiapan kamera dan lokasi
Untuk menghasilkan foto yang keren maka sebagai seorang fotografer sebaiknya selalu membawa kamera kemana pun kalian pergi. Hal tersebut bertujuan agar ketika inspirasi atau objek yang keren muncul maka dapat langsung diabadikan.
Akan tetapi, apabila sebelumnya lokasi atau tempat telah ditentukan maka selalu pastikan selalu siap apapun kondisinya. Mulai dari mencari tahu jam operasional, mencari tahu keadaan sekitar, mencari tahu pemilik bangunan apakah harus menggunakan izin atau tidak, dan masih banyak lagi persiapan lainnya yang harus dipersiapkan.
Apabila hal tersebut tidak dipersiapkan secara matang maka kemungkinan besar foto impian yang sebelumnya telah dipersiapkan justru akan mengalami sedikit masalah.
2. Menggunakan peralatan fotografi yang sesuai
Peralatan dalam fotografi juga sangat menunjang untuk menghasilkan foto yang bagus. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan peralatan fotografi yang sesuai dan tepat. Untuk fotografi arsitektur maka lensa dengan sudut ultra merupakan pilihan yang tepat untuk kamera.
Selain itu, bisa juga menggunakan format panorama yang menunjang untuk mengambil semua bagian bangunan atau bisa juga menggunakan perangkat lunak seperti Hugin atau PTGui.
3. Memanfaatkan waktu
Dalam sebuah fotografi arsitektur, maka waktu sangat berperan penting untuk menghasilkan foto yang menakjubkan. Sangat penting untuk memperhitungkan waktu agar kalian memiliki kesempatan yang lebih untuk menjelajahi bangunan-bangunan lainnya yang mungkin satu lokasi.
4. Mengambil gambar dengan kondisi cuaca yang berbeda-beda
Untuk teknik yang satu ini, seorang fotografer terlebih dahulu melihat perkiraan cuaca. Hal tersebut bertujuan agar hasil foto yang diinginkan sesuai dengan cuaca. Namun, tak menutup kemungkinan hasil foto dengan cuaca yang berbeda justru menghasilkan karya yang menarik dan unik.
Misalnya saja, mengambil foto pada saat cuaca mendung, atau pada saat hujan turun. Dengan begitu, kalian memiliki banyak pilihan foto dalam satu tempat dengan kondisi cuaca yang berbeda-beda sehingga meningkatkan kualitas foto.
5. Pencahayaan
Suatu bangunan dan sekitarnya akan terlihat berbeda dengan kondisi cahaya yang berbeda-beda. Misalnya saja pada saat matahari bersinar terang di siang hari dan pada saat matahari terbenam maupun pada malam hari.
Meski sebearnya bangunan tidak mengalami perubahan, tapi pasa saat pengambilan gambar justru terlihat perbedaan disetiap pencahayaan. Untuk membuktikannya, kalian terlebih dahulu memotret bangunan pada siang hari kemudian kembali memotretnya pada malam hari. Akan terlihat jelas perbedaan dimana ketika matahari terbenam makan bayangan bangunan akan muncul serta tampilan warna bangunan akan terlihat berbeda ketika di malam hari.
6. Gunakan angle yang berbeda dalam mengambil gambar
Sama halnya dengan cahaya, pengambilan gambar dengan angle yang berbeda-beda juga akan memberikan efek yang berbeda pada setiap gambar. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap angle mmeiliki daya tarik tersendiri pada gambar yang dihasilkan.
7. Jangan lupakan komposisi
Salah satu hal yang sangat penting dalam fotografi, khususnya fotografi arsitektur adalah komposisi. Dengan memperhatikan komposisi maka gambar yang dihasilkan pastinya akan bagus dan menarik.
Maksud dari komposisi adalah memiliki arti bahwa bagaimana cara seorang fotografer dalam menata elemen-elemen pada objek mulai dari garis, bentuk, warna, sampai dengan gelap terang suatu gambar. Hal yang paling utama dalam komposisi adalah pastinya harus menciptakan sebuah vusial impact atau kemmapuan untuk menyampaikan perasaan yang dinginkan dalam foto.
8. Gunakan perangkat lunak yang sesuai untuk mendukung fotografi
Dalam fotografi bukan hanya sekedar mengambil gambar semata saja. Akan tetapi, setelah pengambilan gambar maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan selanjutnya untuk meningkatkan kualitas dari foto yang sebelumnya telah dipotret menggunakan teknik yang keren.
Meski begitu, untuk membuat foto semakin menarik diperlukan yang namanya perangkat lunak fotografi yang tepat dan sesuai. Beberapa software yang dapat digunakan seperti Perfect photo suite, Dxo, dan Adope Photoshop. Selain itu, ada juga software yang mudah digunakan seperti apple aperture atau adobe lightroom.
9. Warna atau hitam putih
Mengambil gambar fotografi arsitektur yang perlu diperhatikan juga adalah apakah foto tersebut berwarna atau hitam putih. Meski terdengar sepele, namun pemilihan warna justru memberikan efek dalam fotografi arsitektur.
Terdapat beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan dalam fotografi arsitektur seperti yang kita ketahui bahwa fotografi arsitektur maka yang menjadi fokusnya adalah bangunan oleh karena itu warna bangunan atau tampilan sangat penting dan kerapmenjadi sorotan. Akan tetapi, menggunakan hitam putih juga bukan menjadi masalah apabila yang menjadi sorotan utama adalah structural bangunan saja.
10. Mencari lokasi yang unik
Maksud dari mencari lokasi yang unik adalah sebaiknya seorang fotografer mencari tempat sama sekali belum ada atau belum pernaha ada yang mengambil foto di tempat tersebut. Dengan menghasilkan foto yang menarik dan bagus di tempat tersebut maka nantinya orang yang melihat hasil karya anda akan pensaran dengan lokasi.
Akan tetapi, apabila ingin mengambil gambar di tempat meinstream maka usahakan mengambil gambar dengan tampilan cahaya atau angle yang berbeda.
Kendala di kita itu, tiang listrik dan juluran kabel yang malang melintang di depan fasad bangunan sering merusak atau menyulitkan pengambilan gambar bangunannya.
Bisa saja di retouch dengan software image editor, tapi jadi tidak berasa ‘asli’ lagi.
Iya memang dilemanya di sana, tapi settingan kabel di sini kacau balaunya minta ampun… Hahah jadi gak laku kalau mau di jual sdi Shutterstock