Kumpulan artikel yang membahas tentang tips dan strategi menjual foto online melalui microstock Shutterstock untuk pemula. Tips yang dibagikan berasal dari pengalaman langsung penulis selama jualan foto di Shuterstock.
Salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan tentang jualan foto adalah harga jual dari foto. Misalnya berapa bayaran 1 Foto di Shutterstock?.
Pertanyaan ini agak sulit dijawab karena memang shutterstock tidak akan membayar foto kita. Shutterstock hanya membantu menjual foto kita di website dengan bayaran berkisar $ 0.10 sampai $ 120. Kalau dirupiahkan kira sekitar Rp. 1.600 sampai Rp. 1.900.000 (Kurs dollar per April 2024).
Harga Jual Foto Shutterstock
Per tahun 2023, Shutterstock sebenarnya memiliki tiga skema jualan foto. Skema tersebut adalah subscribe, Enhanced Licensed, dan Contributor Fund.
Subscribe : Foto di download oleh subscriber namun foto tidak dijual. Artinya foto bisa didownload berkali-kali
Contributor Fund : Foto kita digunakan oleh AI sebahai bahan dasar mereka dalam membuat foto baru.
Setiap jenis pembelian ini memiliki base harga yang berbeda. Namun uang yang anda dapatkan tidak hanya bergantung dari harga jual foto tapi juga banyak foto yang dijual akun anda dalam 1 tahun. 1 Tahun dihitung per 1 Januari sampai 31 Desember.
Menghitung Penghasilan Jualan Foto
Berdasarkan pengalaman, Harga download foto paling murah di shutterstock $ 0,10 untuk akun dengan jumlah foto terjual kurang dari 100 foto pertahun. Berikut ini screenshoot penghasilan saya pada Bulan Maret 2024. Tangga 17 Maret 2024 ada satu foto yang di download dan harganya $ 0,10.
Pada tanggal 27 Maret 2024, foto saya terjual dengan tipe Contributor Fund dengan harga 1,59$. Tapi ini bukan harga tertinggi, saya pernah mendapatkan contributor foto sebesar $ 2.88.
Apakah harga Foto kita pasti 0,10 $ jika kita akun kita masih level 1? Jawabannya tidak. Hal ini bergantung dari akun pembeli anda. Harga download termahal dari foto saya masih $ 1,88 dengan tipe download On Demand. Jika dirupiahkan mungkin sekitar Rp. 30.000 satu kali download.
Jadi begitu kira bayaran 1 foto yang “terjual” di Shutterstock. Semoga jawaban ini memuaskan.
Boleg nggak sih Edit Foto Sebelum dijual di Shutterstock? Kenapa tidak? Bahkan anda bisa jual foto yang berasal dari Digital Image dan CGI asal sesuai dengan ketentuan Shutterstock saja.
Yah memang saya akui, oldman fotografer selalu berpendapat bahwa Fresh Photo punya nilai estetika yang lebih tinggi dibandingkan editing foto. Tapi saya bisa jamin pemikiran tersebut katro banget.
Kalau memang benar, untuk fotografer porfesional dilaur sana beli software Photoshoop untuk post processing kalay editing itu tidak penting?
Edit Foto
Post Porcessing atau lebih mudah disebut edit foto merupakan salah satu aspek penting dalam dunia fotografi. Jauh sebelum software editing foto, pada saat fotografi masih menggunakan negatif film, editing foto sudah dilakukan oleh fotografer.
Perbedaanya hanya terletak pada alatnya. Jika saat ini bisa dilakuakn dengan mudah menggunakan Photoshop, zaman dahulu editing foto disebut sebagai developing photo. Developing photo ini dilakukan di ruang gelap dengan tujuan meningkatkan kontras dan warna bahkan sampai pada manipulasi gambar.
Tujuan editing tentu saja sama, yakni membuat kualitas foto semakin baik. Demikian pula di Shutterstock dan microstock lainnya. Situs-situs tersebut punya tujuan jualan foto bukan situs filsafat yang menjaga idealisme fotografer old-man yang anti post processing.
Jadi apakah Shutterstock mengizinkan edit foto? Jawabannya yah benar. Misalnya saja dua foto saya yang sudah terupload di shutterstock ini!
Kalau ditanya alasan saya mengedit foto, mungkin sederhana.
Foto pertama saya edit agar jika ada pengguna yang ingin menggunakan gambar bunga, di biasa dengan mudah melakukan seleksi warna hitam sehingga bunganya jadi transaparant background. Alasannya lainnya karen agak boleh upload tipe file png di shutterstock, jadinya yah ide ini muncul.
Foto kedua adalah foto di pantai Indrayanti yang penuh orang. Jadi saya edit sampai orangnya hilang. Tujuannya biar lebih bersih dan rapi saja.
Kedua foto tersebut tidak hanya bisa diupload, tapi keduanya sudah beberapa di download. Jadi yah sah-saha saja menurut saya jika kita mengedit foto asal sesuai dengan kriteria foto shutterstock.
Contributor Fund Shutterstock semakin keren, bahkan 5 Mei 2023 yang lalu akun shutterstock saya dapat 2,87 $ untuk kategori ini. Nilai setara dengan 42 Ribu Rupiah, for nothing loh.
Oh Iya, Contributor Fund itu adalah bayaran yang diberikan oleh Shutterstock yang menggunakan karya fotografer untuk bahan mentah dari AI Image Generator. Layanan ini menghasilkan gambar AI yang digenerate oleh computer.
Apa tugas Fotografer? Bisa dibilang tidak ada sih, cuman stor foto doang di Portoolio Shutterstock mereka. Nah sisanya biarkan Shutterstock saja. Jika beruntung, maka AI akan menggunakan gambar dari Portofolio anda.
Jadi literally 2,87$ bisa kontributor dapatkan for nothing. Meskipun bukan murni Free Lunch.
Contributor Fund Tidak Jelas
Salah satu pertanyaan yang paling banyak di ajukan oleh teman-teman sesama Contributor adalah foto yang mana sih yang digunakan di Contributor Fund?
Pada Akun penghasilan Shutterstock (Earning) memang tidak informasi apa-apa tentang foto yang mana dan berapa jumlah foto yang digunakan. Hanya ada informasi mengenai jumlah uang yang dibayarkan oleh Contributor Fund dan tidak ada lagi yang lain.
Jawaban nyelenehnya sih buat apa dipikirkan, bodo amatlah yang jelas dibayarkan. Namun di dalam hati saya juga ada rasa penasaran yang sama.
Misalnya saja tentu saja ada rasa bangga bagi Fotografer jika karyanya digunakan untuk hal-hal yang besar.
Tanggal 12 Desember 2022 lalu, saya mendapatkan notifikasi Earning Income dari Shutterstock melalui Smartphone. Meskipun angkanya kecil yakni sekitar 0,12 $ (Rp. 1.800), tapi saya selalu penasaran dengan foto mana yang baru saja Di Download. Namun setelah saya cek, tidak informasi tentang foto apa yang terdownload, hanya ada informasi Contributor Fund saja.
Contributor Fund Shutterstock
Penghasilan Contributor di Shutterstock tergantung dua hal yakni (1) seberapa banyak foto mereka di download dan terjual dan (2) jenis-jenis download dari foto tersebut. Setiap tipe penjualan akan memiliki hasil berbeda, hal ini dibahas dari tipe Earning Shutterstock.
Semua tipe penghasilan secara hanya akan terjadi dalam dua hal yakni foto kamu terjual/terdownload atau foto akun orang lain yang kamu rekomendasikan terjual sehingga kamu dapat komisi referal. Namun April 2022 ada potensi lain yang membuat kamu bisa mendapatkan uang di Shutterstock yakni melalui AI-Generated Image.
Saat ini, foto AI memang sedang on demand. Shutterstock menganggap ini sebagai peluang bagi perusahaan untuk menjual lebih banyak jenis foto. Jika selama ini Shutterstock hanya menjual foto dan video yang di produksi oleh contributor, kini Shutterstock dapat menjual foto yang di Generated oleh AI.
Hal ini memang wajar sih mengingat, AI butuh banyak data base untuk membuat image dan Shutterstock sudah memiliki puluhan ribu kontributor dengan jutaan gambar.
Kerennya lagi, Shutterstock itu tetap membayar pemilik foto yang gambarnya digunakan sebagai bahan dari AI-Generated Photo yang dijual Shutterstock. Tipe penjualan ini disebut Contributor Fund. Jika ingin informasi lebih detail ada di sini : Shutterstock Datasets and AI-generated Content
Sederhananya itu, Shutterstock membuat gambar AI dari pesanan pembeli, lalu image dipilih secara acak. Jika foto kamu terpilih sebagai data set dari AI tersebut maka shutterstock akan membayar kamu dengan tipe Contributor Fund, seperti yang terlihat di screen shoot saya di atas senilai $ 0,12.
Tapi jangan tanya foto mana yang dijadikan data set, karena di laporan earning shutterstock hanya ada informasi nilai tanpa ada informasi foto mana yang digunakan.
Meskipun tidak besar seperti On demand Subscription atau Enhanced, tapi paling ini menambah peluang menghasilkan uang di Shutterstock donk. Jadi lumayanlah buat jajan!
Dapatkan uang di Shutterstock
Jadi buat kalian yang hobi fotografi dan tidak tau hobi tersebut bisa jadi uang atau tidak, tidak salahnya deh Upload foto kamu di shutterstock. Tapi sebelum upload, yah kalian harus punya akun. Jika tertarik bisa daftar lewat link berikut : Daftar Shutterstock.
Foto yang bisa dijual di SHutterstock tidak mesti dari kamera mahal loh. Beberapa foto saya yang laku bahkan hanya di foto menggunakan Kamera Handphone Xiaomi Note 7. Jadul banget yah?
Gak apa-apa, yang penting Cuan. Apalagi daftar Shutterstock itu gratis, gak perlu bayar dan kamu bisa upload foto kamu kapan saja dan dimana saja. Misalnya kamu ternyata punya harddisk yang isinya banyak foto, daripada tertinggal di HD mending upload saja kali aja terjual.
Buat kalian yang sedang cari foto dan ketemu situs microstock shutterstock tapi gak punya duit untuk bayar. Berikut ini adalah cara download foto di Shutterstock tanpa Watermark secara gratis.
Apa Itu Shutterstock
Shutterstock adalah toko jualan foto online atau microstock yang memiliki jutaa Contributor dari seluruh dunia. Shutterstock memiliki lebih dari 140 juta stock foto dari berbagai bidang yang mungkin saja anda butuhkan untuk konten website atau bahan pembelajaran.
Untuk download foto dan icon di Shutterstcok, user paling tidak harus membayar sekitar $ 199 untuk 750 foto atau sekitar $0,26 (Rp. 3 900) per foto atau $ 29 untuk 10 foto atau $0,29 (Rp 4 300) per lembar fotonya.
Nah jika anda tidak butuh foto High Quality tapi formatnya Medium sekitar 2 MP, anda bisa download foto di Shutterstok tanpa watermark dengan cara berikut.
Oh iya tutorial bisa download secara gratis 100%.
Cara Download gratis di Shutterstock.
1. Silahkan masuk di Shutterstok.com lalu cari foto yang anda ingin download di kotak search box. Caranya cukup dengan ketikkan kata kunci.
2. Pilih fotonya dengan cara di clik, lalu tunggu sampai terbuka.
Punya foto yang tidak ingin ditayangkan di Shutterstock tapi sudah lulus kurasi? Berikut ini adalah cara menghapus foto di shutterstock.
Alasan Menghapus foto di Portofolio Shutterstock
Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya sih kita tahu mengapa kita harus menghapus foto di shutterstock. Adapun alasannya sebagai berikut :
Terdapat foto atau muka orang lain yang tidak ingin fotonya di perjual belikan meskipun dalam bentuk editorial board.
Foto tersebut sudah laku di microstock lain dengan tipe pembelian full lisensi.
Malas saja melihat foto tersebut karena tak kunjung di download oleh buyer.
Cara Menghapus Foto di Contributor Shutterstock
Untuk menghapus foto di akun contributor shutterstcok dapat dilakukan melalui cara berikut :
1. Logging terlebih dahulu ke akun kontributor anda.
2. Pilih tab Portofolio >> Catalog Manager
3. Pilih Foto yang ingin dihapus lalu pilih menu Edit
4. Seteleh pilih edit, laman akan loading ke foto. Setalah itu pilih tab delete dengan logo tong sampah.
5. Setelah itu akan muncul pop up dengan pilihan Delete atau Cancel. Nah pilih Delete dan tunggu sampai proses selesai.
Nah cara menghapus foto itu cukup mudah kan, namun sebenarnya selain dua alasan pertama anda sebaiknya tidak perlu menghapus foto di Shutterstock. Alasannya karena tidak ada batasan jumlah foto yang bisa di upload setiap akun.
Jadi, selama foto tersebut ada di Shutterstock akan selalu ada kesempatan untuk di download oleh para buyer.
Berikut ini adalah kumpulan Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh Contributor Shutterstock. Pertanyaan ini paling sering di ajukan oleh teman saat ingn memulai jualan foto secara online di Microstock.
FAQ Contributor Shutterstock for Newbi
1. Apakah Bisa Gajian di Shutterstock?
Tidak, yah Shutterstock tidak membukalowongan pekerjaan jadi anda tidak mungkin digaji oleh Perusahaan ini.
Mungkin maksudnya bisa tidak Pay Out di Shutterstock?
Pay Out itu adalah proses pembayaran kinerja kamu ketika menjadi Contributor di Shutterstock. Shutterstock akan membayar kamu dari foto-foto kamu yang laku terjual jika saldonya sudah mencapai ambang batas yakni minimal $35.
Jika sudah sampai ambang batas $35, anda sisah menunggu cair pada bulan berikutnya untuk saldo aktif di bulan berjalan. Skema seperti ini.
Misalnya sekrang saudah tanggal 15 January, dan saldo kamu sudah sampai $35, maka perhitungan saldo masih terus berlnagsung sampai akhir bulan januari. Jika 15 hari berikutnya masih ada yang laku maka di total pada saldo kamu.
Pada tanggal 31 Januari, saldo kamu ditutup dan dicarikan pada bulan Februari.
Jika Saldo kamu kurang dari $35, maka saldonya akan disimpan diakumluasikan pada bulan berikutnya samapi cukup ambang batas.
2. Dimana Kita Bisa Mencairkan Uang Dari Shutterstock?
Berdasarkan pengalaman, saya mencairkan Pembayaran PO saya melalui Paypal dan setahu ini masih satu-satunya cara PO di Shutterstock untuk kontributor di Indonesia. Nanti dari akun Paypal bisa di trasnfer ke Rekening Bank masing-masing.
Bank yang saya gunakan untuk mencarikan pakai BTPN, dulu pernah dengan Bank Mandiri.
Sebenarnya kebanyakan penghasilan Contributor di Shutterstock bukanlah dari jualan foto tapi hanya Download foto. Ini artinya foto tersebut masih milik kamu sekalipun sduah di download. Para buyer hanya membayar download foto tersebut agar bisa secara legal menggunakannya.
Dengan demikian 1 foto bisa di dwonload berkali-kali oleh banyak orang dan pemiliki masih milik anda si fotografer. Nah harga nya bermacam-maca tergantung dari akun si download namun pada intinya paling murah $0,10 dan paling mahal bisa sampai $2,88 untuk satu klai donwload.
Untuk jualan foto, Shutterstock mematok harga paling murah $199 per foto dan 40% dari penjualan foto tersebut adalah royalti fotografer. Jika foto terbeli di Shutterstock, foto tersebut harus dihapus di seluruh platform tempat anda menjual foto kecuali yang sudah terdownload sebelum foto tersebut terjual.
Anda hanya cukup memiliki akun shutterstock lalu silahkan upload foto-foto yang anda ingin jual. Setelah di upload, Shutterstok akan melakukan kurasi foto anda, jika lulus maka Shutterstock akan mempromosikan dan mendisplay foto anda di jaringan yang mereka miliki.
Jika tidak puas, anda bisa promo foto anda sendiri cengan mengambil link gambar anda lalu promoosikan di berbagai paltform sosial media atau website.
Saya sendiri sih membiarkan system Shutterstock bekerja, toh sistemnya sudah baik.
6. Berapakah Ukuran Foto yang di Upload di Shutterstock?
Foto anda harus memiliki sisi paling pendek 2000 Pixel dengan demikian ukuran foto paling kecil yang diterima adalah 2000 px x 2000 px = 4 MP.
7. Bagaimana Supaya Agar Foto Laku di Shutterstock?
Agar laku foto anda haruslah foto yang memiliki pasar, yakni ada orang yang ingin membelinya. Hampir semua foto yang lolos kurasi Shutterstock punya kesempatan laku. Bahkan untuk foto yang kita anggap enteng seperti foto langit atau daun pisang juga bisa laku di Shutterstock.
Saya sendiri kadang heran dengan tipikal pembeli foto di Shutterstock dimana mereka bisa mengambil gamabrnya sendiri tapi malah membeli. Perilaku unik tersebut saya bagikan juga di situs saya
Paling lama 5 hari kerja dan mereka libur pada harus Sabtu, Minggu dan Tanggal Merah. Namun jika hari kerja kadang ada yang lulus review dalam hitungan detik.
yah mungkin kalau petugasnya lagi stand by dan ada notifikasi masuk langsung di review.
10. Bisakah Jual Foto Dari Kamera Hape di Shutterstock?
Bisa, tergantung dari hapenya sih.
Namun pada intinya Shutterstock tidak mensyaratkan jenis kamera yang digunakan termasuk merek hape apa.
Contributor hanya perlu concern dengan kualitas gambar mereka. Nah kebetulan kamera HP itu kebanyakan sensirnya jelek pada keadaan gelap sehingga gambarnya Noisi. Jadi gak lulus.
Best Practice saya sih pakai Xiao Mi Note 7 yang jadul itu masih lulus dan malah beberapa foto saya laku.
11. Apakah Bisa Kaya dengan Jualan Foto di Shutterstock?
Ini susah jawabnya sih. Kalau di tanya apakah bisa kaya dari jualan Micin yah tergantung usahnya ki sanak dalam jualan.
Distributor Micin juga kaya tuh. Tapi kalau berharap foto kamu di beli dengan tipikal Full lisensi sepertinya harus bersaing dengan fotografer terkenal yang sudah lebih dulu Nyemplung di sana.
Namun kalau kalian incar penghasilan passif sampai 2 jutaan sebulan, masih bisa lah. Salah satu contributor Indonesia, Gunung Lawu konon sudah PO setiap bulan dengan 10 ribu portofolio.
12. Kamera apa yang bagus untuk Motret yang Fotonya Bisa dijual Shutterstock?
Kamera yang masih baik, bukan kamera rusah. Jawabnnya sama dengan pertanyaan di atas. Jadi bukan kameranya tapi kualitas fotonya.
Pembeli tipe On Demand dan Single Download di Shutterstock adalah idaman bagi para micro-stocker. Pasalnya tipe ini memberikan bayaran berkali-kali lipa dibandingkan dengan Subscription.
Misalnya saja 1 download On Demand itu bisa seharga $0,30 (Rp. 4.500) dan untuk On Deman sendiri bisa sampai $1,88 (Rp 28.000) Jadi lumayankan kalau dibandingkan dengan tipe Donwload tipe Subcription yang hanya dibayar $0,10 (Rp. 1.500).
Bedanya cuman 3.000 perak kok kalau On Deman mungkin lumayan. Kalau cuman sekali download memang gak begitu terasa tapi coba deh kalau sudah 100 kali download sebulan, bedanya itu 300.000 ribu loh kalau tipenya Singgle & Other.
Cara Dapatkan Pembeli On Demand
Sebelum kita melangkah lebih jauh tentang cara mendapatkan pembeli tipe On Demand saya ingin memberikan sedikit penjelasan terlebih dahulu tentang Cara Beli Foto di Shutterstock.
Biar gak dikata sok tau saja sih.
Biar lebih enaknya dibaca kita sebut saja orang yang download foto di Shutterstock sebagai Buyer dan anda sebagai Stocker. Di Shutterstock, Buyer melihat karya Stocker melalui 3 cara yakni melalui search bar Shutterstok, Melalui Conten Similar, dan Buyer langsung mengunjungi Gallery Stocker.
Di antara ketiga mekanisme tersebut yang paling jarang dilakukan oleh buyer adalah cara yang ke tiga karena memang butuh Effort lebih bagi Buyer dan paling banyak melalui Search Bar.
Dalam membeli foto, Buyer tidak memiliki hak untuk menentukan harga karena sudah ada platfrom harga yang sudah ditentukan oleh Shutterstock. Demikian juga Stocker, mereka tidak bisa menentukan harga jual foto mereka dan harus ikhlas dengan harga yang ditawarkan oleh sistem.
Lantas mengapa penjualan foto berbeda?
Hal ini tergantung dari tipe akun dari si Buyer dan tipe akunnya ini tergantung dari sebarapa banyak uang yang ia depositkan dalam rentang waktu tertentu. Harganya bisa dilihat di gambar berikut:
Nah misalnya saja pembeli kamu adalah Buyer dengan Lisensi $99/50 foto. Jika buyer ini membeli foto kamu, maka satu foto dihargai 1,98$ sedangkan jika doi punya lesensi $199/750 maka harga beli fotonya jadi $0,26.
Jatah kamu sebagai Stocker itu hanya 40% dari penjualan dipotong pajak penghasilan yang di Mamarika itu bisa kepotong sampai 37%. Initinya jika foto kamu laku dengan harga $0,26 maka kamu cuman dapat $0,10.
Tapi jika kamu dapat pembeli tipe On Demang atau Singgle and Other biasanya itu dari tipe lisensi $49/5 maka kamu bisa dapat sampai $2,5 satu kali downloadnnya. Harganya beragam sih tapi range paling rendahnya itu $0,30 sedangkan untuk tipe subcription harga jual paling tinggi yang pernah saya dapatkan $0,44 saja.
Jadi sampai di sini paham kan? Kenapa bisa harga jual foto saya di Shutterstok beda-beda.
Nah tugas kita sekarang adalah bagaimana cara mendapatkan pembeli tipe lisensi paling kiri $49/5 kalau perlu yang tipe buyer dengan lisensi tingkat lanjut yang satu fotonya bisa terjual sampai $199 dan kamu bisa dapat sampai $88.
Kuncinya itu ada di karakteristik pembeli. Tapi saya hanya ingin menjelaskan yang tipe On Deman dan Singgel Download saja, soalnya pengalamannya cuman di sini. Untuk pembeli tipe Advance Licensi belum pernah dapat.
Buyer yang memiliki projet besar seperti Editor Foto, Designer Poster dan Advertiser itu biasanya akan memilih membeli lisensi paling mahal Shutterstock, agar dapat harga beli foto yang murah. Jadi kita skip saja pembeli ini.
Kita masuk pada pembeli yang sebenarnya gak niat beli foto banyak tapi sangat butuh tersebut. Jadi mereka beli sesuai bajet saja. Nah biasanya mereka ini bukan dari 3 kategori di atas. Pada umumnya foto yang saya laku dengan tipe On Demand itu kata kuncinya ada hubungannya dengan Dunia Pendidikan Misalnya foto berikut ini
Kata kunci yang saya gunakan adalah Multiple Color Mende’s Flower in the Gardern fot Genetics and Biology Class fotonya itu ada di sini. Nah pembeli ini jarang butuh dengan foto dan footage sehingga mereka hanya akan membeli foto 1 sampai 5 biji. Bukan beli 750 biji.
Nah Pembeli ini juga biasnaya lebih dulu cari gambar di Google dan kalau beruntung ketemu foto kita maka dia belilah setelah dari website lain. Misalnya saja kalau anda klick tulis di sini yang ada di paragraf di atas dan membeli foto tersebut maka otomatis saya akan dapat pembelian On Demand.
Jadi tugas kita adalah menjaring para pembeli melalui Search Enggine. Jadi caranya anda bisa buat website khusus yang membahas foto dengan link menuju Portofolio atau foto tertentu di anda di Shutterstock. Utamakan sih yang belum laku dan Foto Aesthetics.
Adapun cara yang saya lakukan, sebagai berikut:
Buat website pribadi seperti matamu.net ini. Kalau tidak ingin keluar uang lebih bisa pakai WordPress.com atau Blogspot.com.
Buat postingan dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan foto yang kamu aka jual, pakai Google translate juga tidak masalah.
Isi deskripsi gambar dengan Kata kunci yang isinay penjelasan tentang foto kamu lalu tambai bumbu-bumbu pendidikan atau keuangan.
Posting tulisan tersebut lalu sumbmit urlnya ge mesin pencari baik Google, Yahoo, Bing, Yandex, Duckduck Go, dll. Semakin banyak semakin baik.
Langkah terakhir setelah itu, silahkan berdoa agar Foto kamu mudah ditemukan oleh orang yang membutuhkan.
Matamu.NET – Salah satu kebiasaan yang saya lakukan jika pagi hari belum tahu mau kerjain apa adalah mengecek akun Shutterstock. Microstock yang satu ini memang masih sering kasih duit jajan buat saya padahal sudah lumayan tidak stor foto lagi. Misalnya nih Foto Bunga Dahlian yang baru-baru ini laku didengan harga 1,49$
Foto tersebut laku bertepatan dengan April Mop, tapi ini tidak ada hubungannya dengan April MOP yah. Yang beli pun dari Stockholm, Swedia.
Sekedar informasi, foto tersebut adalah Bunga Dahlia merah yang ada di kebun sekitar rumah. Foto ini diambil dengan kamera Sony Alfa 3000 dengan dimensi 24 MP, cukup jadul yah!!!
Karena lagi iseng, waktu saya edit foto ini menjadi ukuran 1 : 1 lalu hilangkan background-nya di ubah ke warna hitam. Niatnya sih kalau ada yang pengen beli ini dan digunakan sebagai bahan mentah, latar belakang hitam ini cukup memudahkan costumer.
eh ternyata benenar laku.
Selain foto bunga di atas, sebenarnya foto saya yang bertema bunga sudah cukup banyak yang laku seperti foto berikut ini
Selain foto bunga yang di atas, masih ada banyak lagi kok, cuman tidak cukup muat untuk mejeng di artikel ini. Namun pada intinya hampir semua foto saya yang laku adalah objek yang ada di sekitar.
Bahkan nih, foto daun pisang saja sudah lumayan banyak yang laku. Iseng banget? Yah dari pada gak ngapain-ngapain mending submit foto di Shutterstock, kali aja bisa jadi uang.
Cara Daftar Shutterstock?
Nah buat kalian yang ingin daftar dan coba jualan foto di Shutterstock, berikut ini link pendaftarannya : Daftar Shutterstock.
Matamu.NET – Jualan Foto di NFT atau malah Opensea memang menjadi salah satu topik perbincangan hangat belakangan ini. Apalagi setelah Ghozali Everyday berhasil viral menjadi mahasiswa kaya “hanya” dengan konsisten selfie setiap hari lalu ditaruh di Opensea. Kerennya, ternyata foto tersebut laku dan bisa menghasilkan uang.
Bagi anda yang sudah malang melintang di dunia NFT, Jualan Foto Online, Salah satu Moyang Microstock Indonesia, mungkin akan sedikit tergelitik dengan kata “di” pada frasa di NFT seolah-olah menunjukkan NFT seperti sebuah tempat yang bisa dikorespondesi dengan kaku sama seperti menuliskan alamt rumah.
Tulisan ini saya buat untuk memberikan gambaran terperinci tentang apa itu NFT, Opensea, Jualan Konten Digital baik foto maupun video dan mungkin akan sampai ke Microstock.
Namun tidak ada yang lebih mudah membahas NFT selain dari defenisi dari kata ini.
A. Apa itu NFT?
Sederhanya NFT adalah sebuah singkata dari non-fungible token. Kalau diminta artikan berdasarkan kata-katanya maka NFT adalah Token Non-Sepadan.
Jadi apakah sudah jelas? atau malah makin kabur?
Mari kita tinggalkan saja defenisi berdasarkan katanya. Kita bergeser ke pengertian tehnisnya atau pengertian yang lebih bisa dipahami.
Saya ingin kita sepakat terlebih dahulu jika saya punya uang kripto sekitar 1 BTC, maka ada sekumpulan data yang menuliskan data saya dalam bentuk enksripsi yang nilainya 1 BTC. Data-data ini tentu saja bisa dikopi pasta sama dengan data yang ada pada komputer, jadi dibuat sistematika rumit agar data-data yang menunjukkan uang 1 BTC saya itu sulit dikopi.
Konsepnya sederhana, yakni :
Data tersebut dienkripsi
Orang enkripsi tidak satu orang tapi banyak orang
Tempat menyimpan eksripsi tidak di satu tempat yang sama tapi di banyak tempat sebut saja tempat yang saling berhubungan atau Block Chain.
Unik, artinya antara satu data dengan data lain tidak boleh sama. Kalau sama nanti sulit untuk diklaim.
Jadi ini adalah defenisi sederhana untuk “data” dari nilai kripto yang kita miliki. Tolong jangan tanya defenisi rumitnya!!!
Kembali ke NFT, konsep-nya analog dengan kripto dimana NFT adalah sebuah unit data digital yang disimpak dalam block chain. Setiap unit dara akan unik (tidak sama satu dengan yang lainnya) sehingga unit-unit dalam NFT tidak dapat dipertukarkan.
Jadi jelaskan ada token dalam NFT, dan kana Non-Fungible itu berarti tidak dapat dipertukarkan.
Lah kalau memang demikian ? Mengapa Ghozali Everday bisa kaya dari NFT?
Kita simpan saja dulu pertanyaan ini, kita melangkah dulu apasih yang ada di NFT dan harusnya agar bisa menghasilkan uang ada hal yang bisa diperdagangkan. Kalau perdagangkan dilarang maka harus ada yang bisa ditukarkan.
Kalau tidak ada, maka tidak ada peluang bisa menghasilkan uang. Karena hal ini sudah menjadi hukum jual beli.
1. Aset Digital NFT
Nah NFT sendiri mengakomodir file digital dalam bentuk audio, video, item video games dan apapun yang sifatnya produk kreatif. File-file tersebut bisa dibeli di pasar NFT.
Nah dari sini dudah paham kalau bisa terjadi jual beli di pasar NFT. Tapi ini bukan jual beli tradisioan kalau lu dapat duit rupiah di pasar A terus bawa ke pasar B di negara yang sama maka bakalan berfungsi dengan nilai yang sama, atau malah bisa kamu pake jajan di Singapura secara langsung. Tergantung dari seberapa erat hubungan antar negara tersebut.
Di Singapura, Rupiah tidak ada artinya karena mereka punya mata uang sendiri dan tidak ada yang lembaga yang menjamin nilai rupiah di Singapura, hanya saja negara kita punya hubungan erat dengan Singapura, jadi deh uang Rupiah kita bisa dikonversi ke Dollar Singapura.
Nah sekarang gimana NFT? Apakah ada uang di NFT dijamin oleh lembaga? Kalau ada maka ini sudah gagal dari sisi Konsep Blockchain yang merhasiakan pemilik aset.
Tapi kalau tidak ada yang menjamin gimana bisa jadi uang nyata?
Yah uang memang tidak se-sederhana logika matematika, sama seperti harga ikan arwana Super Red yang mencapai 40 juta rupiah tapi arwana Silver cuman 500.000-an. Padahal kalau dua-duanya mati yah jadi bangkai.
Uniknya lagi Ikan Arwana Super Red tidak dijamin oleh lembaga manapun. Yang menjamin harga ikan arwana adalah jumlah Hobiis yang berburu ikan Arwana Super Red. Kalau orang sudah lupa dengan ikan Arwana Super Red, maka harganya bakalan jatuh dengan cepat sama dengan Kripto, bagaimana pun modelnya.
2. Karakteristik NFT
Nah itu tadi penjelasan umum dari NFT, mari kita coba jelaskan lebih spesifik tentang NFT. Kita mulai dari karakteristiknya yakni
Unik dan dapat diverifikasi
Langka dan dapat dibuktikan
Tidak dapat dibagi.
Mari kita analogikan lagi, yah berhubung bendanya abstrak jadi kita analogikan saja dengan hal-hal yang lebih sederhana.
Misalnya saja saya punya Anjing bernama Scooby berjenis Great Dane. Yah memang ada banyak Anjing Great Dane di dunia namun Anjing Scooby saya hanya ada satu yang saya miliki ini saja. Kalau ada anjing Great Done lain dengan nama yang sama Scooby, tetap saja berbeda dengan punya saya.
Nah Scooby ini juga tidak dapat dibagi dua menjadi setengah Scooby. Kalaupun saya bagi dua makan potongan itu bukan lagi Scooby tapi dua hal yang berbeda.
Dalam mata uang, mungkin saja kita akan berbicara tentang nomor seri dari uang yang berbeda-beda satu sama lain. Hanya saja kalau uang saya hilang 100 ribu maka saya bisa dengan mudah menggantinya dengan uang 100 ribu lainnya meskipun nomornya berbeda. Nah konsep ini yang tidak berlaku di NFT.
B. Menentukan Harga dari Aset NFT
Dari sisi konsep saja, jelas jika Aset NFT bisa memiliki nilai dan harga. Hanya saja bagaimana cara menentukan harganya?
Konsep Harga di NFT tetap tunduk pada hukum psikologi manusia yang keinginan untuk memiliki sesuatu. Hanya saja tidak ada hukum universal yang menentukan tentang harga dari objek yang diperjualbelikan.
Ada beberapa parameter yang menentukan harga dari aset NFT yakni kelangkaan, bentuk dan kualitasnya tapi lagi-lagi, nilanya kembali pada seberapa besar keinginan untuk membeli aset. Misalkan saja jika kamu berfikir foto selfi seorang pria yang bukan model dan “kurang ganteng” bisa laku dengan harga puluhan juta tidak masuk akal, mungkin saja benar menurutmu.
Tapi mungkin juga ada orang di luar sana yang memang sangat menginginkan foto tersebut sekalipun harus membayar mahal.
Hanya saja di NFT yang masuk dalam kategori digital, kita bisa dengan mudah membuat Duplikat konten dengan cara Kopi Paste saja. Jadi konsep kelanggkaan dan unik akan sulit diwujudukan.
Misalnya saja nih, Ghozali buat foto selfie yang memang benar-benar tanpan dan membuat banyak orang lain yang ingin membeli. Nah kalau cuman ada satu biji foto selfie tersebut maka konsekuensi di jual dengan harga tidak lah masalah jika memang banyak orang yang benar-benar ingin membelinya.
Hanya saja, foto ini bisa dengan mudah dikopi oleh orang lain begitu dibeli atau malah Ghozali bisa dengan mudah foto selife lagi jadi kategori langka itu sangat sulit dipenuhi.
Tapi balik lagi. Kalau ada orang yang membeli foto tersebut dengan harga yang mahal, kita tidak boleh protes. Sama dengan foto selfie kamu yang cantik jelita bak Pevita Pearce, tapi kalau gak ada yang mau beli, yah gak laku.
Jadi gimana masalah blockchain?
Blockchain memang memastikan bahwa satu aset akun pada jaringan digital mereka tidak akan bisa membuat aset yang identik. Misalnya saja saya baru saja membeli foto Apel tapi di toko tersebut masih terpampang.
Jika ada dua orang yang membeli foto tersebut maka secara fisik dua-duanya memiliki foto yang sama hanya saja bentuk enkripsi penyimpanan dua foto tersebut berbeda.
Jadi kata “unik” hanya berlaku di jaringan mereka. ketika foto tersebut di taruh di blog atau di posting di facebook, maka siapa saja bisa membuat copy paste dari foto tersebut.
Jual Foto di Opensea
BTW ada satu kata yang ada dalam judul namun belum dijelaskan yakni Opensea. Pendeknya NFT itu adalah tempat menyimpan aset sedangkan Opensea itu toko tempat jualannya. Ada banyak toko disana selain Opensea, misalnya Sloika dan sebagainya.
Nah setiap toko itu punya aturan main masing-masing agar seseorang bisa menjual barang ditempatnya. Semakin ketat aturannya maka semakin baik kualitas barang di yang bisa dibeli.
Bagaimana dengan OpenSea? Apakah punya aturan yang ketat?
Sepertinya kita sama-sama sudah dengar disana ada akun yang jualan foto KTP dengan kualitas rendah, ibu-ibu gak jelas yang posting barang dagangan mereka. Jadi bisa disimpulkan kalau faktor kurasi produk di Opensea tidak baik atau malah tidak ada sama sekali.
Jadi kalau smart Buyer pasti bakalan memilih membli foto di Microstock yang bereputasi seperti Shutterstock, Alami dan sebagainya.
Tapi kalau pertanyaan apakah bisa menjual foto di NFT dan jadi uang di dunia Nyata?
Jawabnya yah bisa
Untuk Jawaban Pastinya. Mungkin bisa tanya Ghozali. toh beliau sudah lebih dahulu viral dengan jualan foto di Opensea dan berhasil mentriger penduduk daerah Wakanda untuk ikut memunuhi etalase di Opensea dengan hal-hal yang tidak berguna. Memang pasti tetap ada juga orang yang menaruh karya-larya keren mereka di sana.