Matamu.Net – Setiap teknologi yang ada di dunia ini pastinya ditemukan oleh orang-orang yang ahli pada masanya. Keahlian para ilmuan tersebut semakin dikembangkan dari tahun ke tahun hingga menghasilkan suatu teknologi modern seperti sekarang ini. Salah satunya adalah kamera.
Kamera diketahui merupakan sesuatu yang sangat penting bagi orang-orang zaman sekarang atau bisa dikatakatn sebagai suatu penemuan penting yang telah diperoleh oleh manusia.
Akan tetapi, tahukah kalian siapa penemu kamera pertama di dunia? Bagaimana cara ilmuan tersebut menemukan sebuah kamera? Seperti yang kita ketahui bahwa dengan adanya kamera seperti sekarang ini sebagai generasi sekarang sangat perlu berterima kasih dengan para ilmuan yang menemukan kamera tersebut.
Dengan adanya kamera maka setiap momen berharga dapat diabadikan muli dari bentuk gambar yang sulit diamati oleh mata secara langsung seperti sel manusia sampai dengan galaksi yang ada di luar angkasa.
Kendati demikian, tak banyak orang yang mengetahui bahwa sebenarnya kamera ditemukan oleh orang Arab bukan dari perdaban Barat. Hal tersebut dikarenakan sekarang ini yang menguasai pembuatan kamera adalah peradaban Barat dan juga Jepang. Namun, perlu diketahui bahwa kata kamera bersal dari Bahasa Arab yaitu qamara.
Istilah qamara tersebut pertama kali muncul berkat ilmuan atau Bapak fisika modern bernama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haytham atau lebih dikenal dengan nama Ibnu al-Haytham. Al-Haitam lahir di kota Basrah, Persia pada masa Dinasti Buwaih dati Persia menguasai KekhalifahanAbbasiyah. Dialah yang pertama kali menemukan kamera obscura.
Kamera obscura berasal dari dua kata yaitu ‘camera’ yang berarti kamar atau ruangan sedangkan ‘obscura’ yang memiliki arti ruang gelap. Dari kedua kata tersebut muncullah istilah yang merujuk pada gambar lubang jarum yang merupakan sebuah fenomena optik alami yang terjadi apabila suatu gambar dari dinding diproyeksikan dengan sebuah lubang kecil dari dondong tersebut akan menghasilkan gambar yang terbalik dari aslinya.
Oleh karena itu, sebagian besar penelitian atau percobaan yang dilakukan untuk menghasilkan gambar agar terlihat jelas dilakukan di kamar yang gelap atau ruangan yang gelap. Sejarah sains dan Sejarah Kamera sama-sama berkembang satu sama lain.
Dilansir dari berbagai sumber, orang yang pertama kali menemukan kamera obscura adalah seorang ilmuan muslim yang berasal dari Arab, Ibnu al-Haytham atau Alhazen sekitar abad ke-5 Sebelum Masehi (SM). Dikutip dari buku yang berjudul Book of Optics (1015 – 1021) kamera obscura ditemukan pada tahun 965 – 1039 M.
Selain itu, dalam buku tersebut diketahui bahwa mengenai system kerja cahaya kamera obscura telah ditemukan sejak tahun 40 sampai dengan 390 SM. Cara kerja tersebut ditemukan oleh seorang filsuf asal Tiongkok bernama Mo Tia tau biasa disebut dengan Mozi.
Berdasarkan sejarah tersebut diketahui bahwa kamera obscura adalah kamera pertama yang berhasil dibuat di dunia. Bentuk dari kamera obscura seperti kotak yang didalamnya terdapat ruang gelap atau biasa disebut sebagai kedap cahaya.
Cara kerja dari kamera obscura menangkap gambar adalah dengan memantulkan cahaya yang masuk melalui dua buak lensa konveks selanjutnya gambar ditempatkan pada film atau kertas pada titik fokus yang terdapat pada lensa kamera. Akan tetapi, sebelum nama kamera obscura dipatenkan pada tahun 1604, dulunya kamera tersebut disebut cubiculum obscurum”, “cubiculum tenebricosum”, “conclave obscurum” dan “locus obscurus”.
Adapun perangkat yang terdapat pada kamera obscura seperti sebuah kotak, tenda atau biasa disebut dengan ruangan yang memiliki lubang kecil pada satu sisinya. Cahaya yang masuk pada lubang kecil tersebut melewati lubang yang kemudian membentur permukaan yang ada di dalam kotak.
Pada saat itu, cahaya yang masuk tersebut direfleksikan dengan menghasilkan gambar terbalik serta terbalik misalnya dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri. Meski begitu, warna yang dihasilkan oleh kamera obscura tetap sama seperti sebelumnya atau asli.
Selanjutnya gambar yang didapat akan diproyeksikan di atas kertas. Yang mampu dilacak agar mampu menghasilkan repesentasi yang sangat teliti. Perlu diketahui juga bahwa agar gambar yang dihasilkan terproyeksi dengan cukup bagus, maka sebaiknya menggunakan aperture sekitar satu berbanding 100 jarak ke layar.
Kebanyakan kamera obscura memakai lensa dibandingkan menggunakan lubang jarum. Hal tersebut dikarenakan membuat aperture menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dengan adanya hal tersebut maka gambar yang dihasilkan kecerahannya dan fokus tetap terjaga.
Lantaran lubang jarum pada kamera dibuat lebih kecil memungkinkan gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam. Akan tetapi, dibalik itu hasil gambar yang diproyeksikan justru kecerahannya sedikit berkurang atau redup. Hal tersebut dikarenakan lubang jarum terllau kecil sehingga ketajaman gambar yang dihasilkan memburuk akibat adanya difraksi. Difraksi merupakan suatu kecenderungan pada gelombang akibat pancaran dari sumber yang melewati celah yang terbatas untuk mneyebar ketika melakukan perambatan.
Barulah pada abad ke-18 digunakan cermin seperti pada versi overhead. Dengan adanya cermin versi tersebut membantu kamera dalam memproyeksikan gambar yang terdapat pada bagian atas. Selain itu, terdapat tipe cermin lain yang dapat digunakan dan diketahui lebih portable yaitu sebuah kotak dengan menggunakan cermin siku yang diproyeksikan pada sebuah kertas yang diletakkan di atas kaca.
Selain al-Haytham, diketahui bahwa Joseph Kepler yang memperkenalkan kamera obscura di dunia Barat pada tahun 1571 – 1630 Masehi. Dengan begitu, Kepler juga menambahkan sedikit fungsi dari kamera yang dibuat oleh al-Haytham, yaitu dengan menggunakan lensa negative di belakang lensa positif. Sehingga gambar yang dihasilkan dapat diperbesar proyeksinya tanpa mengurangi ketajaman gambar, prinsip tersebut ternyata digunakan pada dunia lensa foto jarak jauh modern.
Selanjutnya, pria bernama Robert Boyle (1627-1691 M) juga menyusun sebuah kamera namun dalam bentuk dan ukuran yang kecil, tidak menggunakan kabel, serta jenisnya termasuk ke dalam kotak kamera obscura pada tahun 1665 M. Sejak penemuan al-Haytham, 900 tahun kemudian barulah ditemukan sebuah pelat foto untuk pertama kalinya digunakan secara permanen untuk mengambil gambar. Gambar tersebut berasal dari tangkapan kamera obscura. Pada tahun 1827 yang llau, foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis.
Pada tahun 1855 diketahui Roger Fenton menggunakan kamera obscura plat kaca negatif untuk mengabadikan sebuah momen atau gambar dari tentara Inggris yang kala itu terjadi Perang Crimean. Fenton sampai-sampai mengembangkan plat-plat tersebut dalam sebuah perjalanan kamar gelapnya. Sementara itu, pada tahun 1888 pria bernama George Eastman akhirnya mengembangkan prinsip dari kamera obscura yang diciptakan oleh al-Haytham. Eastman merupakan orang pertama yang mencipkatakn kamera Kodak. Sejak saat itulah perkembangan teknologi terus berkembang pesat dan mengikuti zaman.
Pada Perang Dunia I, kamera obscura lah yang digunakan untuk melihat pesawat terbang serta pengukuran kinerja. Sementara itu, pada Perang Dunia II, kamera obscura juga dipakai dalam urusan untuk memeriksa ketepatan navigasi perangkat radio. Kamera yang diciptakan oleh al-Haytham diketahui sangat membantu dalam peradaban dunia.
Itulah sejarah dari kamera obscura, kamera pertama yang ada di dunia. Semoga bermanfaat.