Ahmad Dahlan I'm just ordinary man with a big dream

Foto Apa yang Paling Laku Di Shutterstock dan Apakah Fotografer Pemula Punya Kesempatan?

3 min read

Jeni foto yang paling banyak laku di Shutterstok

Matamu.Net – Menjual foto melalui website microstocker seperti Shutterstock memang gampang-gampang susah. Mudahnya karena fotografer tidak perlu pusing mengenai kualitas foto yang akan diupload karena ada kurator yang akan menilai foto tersebut layak lulus atau tidak. Yang kedua tidak ada batasan upload foto, jadi silahkan upload foto sebanyak-banyaknya dan biarkan kurator yang bekerja menilai foto anda.

Selain itu, Shutterstock juga menerima foto dari berbagai Device seperti Samrtphone dan Kamera Pocket, jadi tidak mesti kamera profesional seperti DSLR dna Mirrorless. Asalkan dimensi foto terpendek sudah lebih dari 2000 px maka foto kamu sudah bisa masuk ke kamar kurator.

Kesulitan dari Shutterstock mungkin karena mudahnya persyaratan mengirim foto maka akan ada banyak fotografer pesain yang berlomba-lomba memasukkan foto di sana. Karya-karyamu akan bersaing dengan jutaan karya dari jutaan fotografer dair seluruh dunia. Namun tenang saja, rejeki sudah diatur oleh tuhan, kamu sisa berusaha kok.

Namun apakah Fotografer pemula punya kesempatan menjual foto di Shutterstock?

Jawabannya tentu saja ada. Bahkan sekalipun kamu hanya memotret menggunakan Kamera Handpshone Android harga kurang dari dua jutaan. Selama ada yang merasa butuh dengan foto kamu, maka akan ada yang membeli foto tersebut.

Buta kalianyang berminat menjadi Contributor, daftar di sini yuk. Gratis kok. Daftar Shutterstock

Foto Apa Yang Paling Laris di Shutterstock?

Pertanyaan ini sebenarnya tidak bisa dijawab tanpa ada data langsung dari Shutterstock, karena hanya situs mereka sajalah-lah yang mampu menjawabnya, namun data ini tidak pernah dipublikasikan oleh Shutterstock.

Namun data ini bisa ditebak-tebak berdasarkan dua metode. Yakni metode pertama dengan mengunjungi Shotlist shutterstock. Di sana akan ada release dari Shutterstock mengenai foto apa yang paling banyak di cari bulan ini dan bulan berikutnya.

Metode ke dua adalah membaca trending pencarian dri blog resmi Shutterstock. Di Blog Resmi ini tidak hanya memberikan daftar genre foto yang paling laris di Shuttertsock, tapi juga memberikan tips dan saran dalam memotret dan membuat konsep foto yang nantinya akan dijual di situs-situs mereka.

Blog tersebut pada umumnya berisi informasi mengenai event yang akan terjadi dalam waktu dekat seperti Womens Day, Earth Day, dan sejenisnya. Artikel yang terbit akan berisi tentang mengapa kalian harus membuat foto tersebut dan memberikan petunjuk untuk membuat karya yang baik seperti trend foto yang berkaitan dengan moment tersebut.

Misalnya saja jika kalain mengungjungi blog tersebut apda bulan April maka akan ada informasi mengenai Event Hari buruh pada tanggal 1 Mei. Shutterstock akan menerbitkan beberapa artikel yang berisi strategi membuat foto atau ilustrasi tentang peringatan hari buruh. Tujuannya tentu saja untuk memenuhi permintaan pasar seperti Media massa, Website dan perusahaan yang akan membahas mengenai Labour Day.

Shutterstock tentu saja mengincar pasar tersebut dan berharap contributor mereka mampu menghasilkan foto yang bagus dan menarik banyak pembeli di foto-foto mereka, namun hal ini bukan berarti jaminan foto kamu laku loh. Ini hanya meningkatkan peluang foto kamu terjual.

Mengintip Blog Pribadi Contributor Lain

ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi. Hal ini juga efektis dilakukan di Shutterstock loh. Rajin-rajinlah mengikuti postingan para Contributor yang sudah berhasil lalu tidak ada salahnya kamu tiru ide mereka dalam berkarya dengan kearifan lokal.

Salah satu Contributor yang sering berbagi certia adalah Alex Rottenberg yang sudah bergabung sejak tahun 2015. Ketika saja namanya di Gogole dengan tmabahan Shutterstok maka kamu akan dapatkan blog pribadinya.

Alex sendiri banyak memposting foto yang bertema Pariwisata, Kemanusiaan, Refuges, dan Demonestrasi. Seperti foto di bawah ini :

Dalam tulisan yang di post oleh Alexandre Rotenberg, foto berjenis Editorial ini sudah laku sebanyak 523 kali. Analisi pribadi saya tentang foto ini sebenarnya sederhana seperti unsur-unsur berikut ini :

  1. Foto tersebut adalah foto momen dimana fotografer hanya bisa mengambil saat berada di Budapest di tengah para para pencari suaka.
  2. Isu pencari suaka sangat viral di tahun 2015 terlebih setelah invasi ISIS di negara-negara timur membuat banyak orang tergerak untuk membahsa isu tersebut.

Pendapat ini juga diperkuat dengan tema-tema postingan blog di Shutterstock yang membahas tentang cara membuat krrya bertema protes dan demonstrasi.  

Foto-foto ini memberikan guidance tentang membuat karya bertema protest yang baik. Tujuannya tentu saja satu, setelah membaca Shutterstock berharap contributor mereka bisa memenuhi permintaan pasar tentang foto-foto berkaitan.

Selain foto bertema protest, Alexander Rottenberg juga menjelaskan jika foto-foto bertema wisata dan cityscape. Hanya saja saingannya sangat banyak. Menurut salah satu kontributor Frederiz Cerez, menyatakan jika foto tentang New York, Paris dan London paling banyak dicari, namun paling banyak tersedia juga.

Hasil penelurusan Cerez menemukan ada sekitar 1 juta foto dengan keyword tersebut di Shutterstock, jadi foto akan berada di lautan foto orang lain, tentu saja peluang terbelinya kecil.

Foto di atas adalah foto cityscape dari kota Rotterdam di Belanda. Alenxander menjelaskan jika foto di atas sudah sebanyak 143 kali donwload.

Apakah Fotografer Amatir Indonesia Berpeluang?

Sebagaimana jawaban saya diatas, saya yakin sangat berpeluang untuk ikut mengambil bagian dari penjualan foto secara global. Kita hanay butuh sedikit kreativitas saja dan seperti kata Jack Ma, jika kita adalah buaya, berjayalah di Sungai jangan di laut karena disana ada Hiu yang sudah lebih kuat.

Maksudnya adalah jika skill foto produk kita tidak cukup mumpuni, lupakan saja dulu foto produk, mungkin kita bisa menjual momen yang tidak bisa ditemukan oleh orang luar negeri. Misalnya saja memanfaatkan iklim tropis kita.

Indonesia memiliki banyak flora dan fauna yang sulit ditemukan oleh orang luar negeri, maka maksimalkanlah peluang tersebut. Seperti foto saya dibawah ini.

Yah tentu saja sangat sulit menemukan rumput seperti diatas di negara beriklim dingin di Eropa, dan bakalan lebih hemat bagi orang Eropa membeli foto tersebut di Shutterstock dibandingkan dengan harus datang sendiri ke Indonesia.

Berdasarkan hasil salah satu situs Microstoker, ada banyak hal yang dicari tentang Indonesia namun penyedia kurangnya seperti kata kunci berikut ini.

Nah!!! Betulkan? ternyata sederhana juga permintaan mereka. Bahkan foto Gado-gado pun banyak dicari, munkin saja untuk kebutuhan promosi pariwisata di sana. Idenya tentu saja hanya memaksimalkan kearifan lokal yang oranmg laur tidak bisa dapatkan dengan mudah.

Gimana? sudah punya ide untuk memotret hari ini untuk di stor di Microstock?

Nah buat kalian yang masih bingung cara menjual foto di shutterstok, mungkin artikel ini akan membantu : Cara menjual foto di Shuttertstock.

Ahmad Dahlan I'm just ordinary man with a big dream

9 Replies to “Foto Apa yang Paling Laku Di Shutterstock dan Apakah…”

  1. Hai kak, terimakasih untuk ilmu dan informasinya.. aku baru tau dan baru mau mencoba untuk upload.. tapi ada hal yang ingin aku tanya, kalau boleh aku tau, situs apa yang kakak pakai untuk cari kata kunci itu? Terimakasih kak (◜◡◝.)

    1. Gak ada gan,.. Rata-rata sih liat Tema di Shot List. Kata Kunci Ngarang saja gan atau ikut Keyword Suggestion dari Shutterstock. Yang ada di dalam Website saya pake Shootlist dari Alamy gan

  2. Bang itu yg paling ahir yg pencarian foto yang di cari di indonesia webnya apa ya?

      1. Bang…merasa tertarik nih, klo watermark jenis hape di foto nya harus dihilangin juga kah?

  3. Sangat terinspirasi, saya sudah mulai banyak mencoba meskipun belum berhasil harus tetap optimis setelah melihat tips dari kk

    1. Tetap semangat mas… memang setalh ada AI, dunia konten gambar rada dikit suram. Bukan cuman Foto, tapi desainer juga lumayan sudah mulai ketar ketir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *