Matamu.NET – Fotografi Human Interest dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Cerita Pesona. Fotografi ini memiliki subjek utama manusia dengan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menarik simpati dari penikmat foto. Aktifitas yang diabadikan sengat luas karena mencakup seluruh kegiatan manusia namun terbatas hal-hal yang menarik simpati.
Simpati yang ditimbulkan tidak melulu menunjukkan emosi sedih tapi bisa bermacam-macam emosi namun tetap menyisihkan sisi emosional yang menggungah perasaan penikmat foto. Misalnya foto dengan PoI wanita yang tersenyum saat sedang duduk di jalan.
Dalam fotografi HI, Objek dalam foto mungkin sama dengan genre foto model di mana manusia sebagai Objek. Pada genre Fotografi Model, Objek akan melakukan effort untuk menunjukkan Mood yang dibuat untuk menguatkan gesture dari Model sedangkan pada Genre Foto Human Interest Objek akan menunjukkan ekspressi yang lebih bebas dan emosional.
Emosional dalam arti jika terawa, maka tertawanya lepas, jika sedih maka sedihnya terlihat sangat sedih. Mudahnya pada Foto Model PoI foto ada pada Modelnya sedangkan pada HI ada pada Emosi atau ekspressi yang menarik simpati.
Dengan demikian Mood dan Emosi pada Foto Human Intereset akan sejalan dengan aktifitas yang mereka lakukan dalam foto. Kendati demikian, karena luasnya defenisinya maka kebanyakan fotografer HI akan membuat foto merek dengan mood yang dapat mengetuk hati penikmat fotonya. Foto ini juga sering diasosiakan dengan perjuangan objek yang ada di dalam foto dalam melakukan aktifitasnya.
Jurnalistik vs Human Interest
Pada awalnya Fotografi Human Interset di masukkan ke dalam genre fotografi Jurnalistik dimana foto lebih ditekankan pada sisi moment natural dan tidak dibuat-buat. Namun perkembengan genre foto Human Interset membuatnya terpisah dari Jurnalistik dimana momen dan emosi yang diharapkan dalam fotografi HI bisa di set atau di konesp terlebih dahulu.
Penekanan Genre HI lebih pada sisi pendalaman karakter untuk menunjukkan aspek emosional dan mood yang kuat dari objek foto. Akan tetap HI tidka bisa dipisahkan seutuhnya dari genre Jurnalistik karena banyak Foto HI yang mengambil kehidupan dijalanan dengan momentum yang tepat saja tanpa di konsep terlebih dahulu.
Seperti pada foto-foto Carnaval di Rio Jenerio, Brazil. Meskipun mood yang ditunjukan ada Carnaval tersebut lebih ceria namun foto-fototnya tetap bisa masuk dalam fotografi Human Interest sekaligus genre Jurnalistik karena momen yang dikonsep untuk Carnaval memang ada tapi nilai otentik dari peristiwa yang terjadi juga tetap terjaga.
Catatatn : Headline Photo Credit @anumharya