Author: Ahmad Dahlan

  • Sejarah Kamera Canon – Kwanon dari Goro Yoshida

    Dzargon – Kamera Canon merupakan merek kamera yang berasal dari perusahaan Canon Inc. Perusahaan tersebut adalah perusahaan kamera terbesar di Jepang. Saat ini, diketahui bahwa kamera Canon termasuk ke dalam jejeran kamera yang sangat populer di dunia. Bahkan menjadi pionir kamera nomor satu di dunia fotografi.

    Daftar Isi

    Oleh karena itu, sebelum mengetahui lebih lanjut terkait dengan jenis kamera, spersifikasi, sampai dengan harga yang dibanderol untuk mendapatkan kamera Canon, dan lain sebagainya. Sebaiknya terlebih dahulu melihat bagaimana sejarah dari kamera Canon dari masa ke masa.

    Awal mula perusahaan kamera Canon

    Sama seperti perusahaan-perusahaan besar lainnya yang ada di Jepang, perusahaan Canon diketahui dibangun dan dirintis oleh seseorang yang berasal dari kalangan biasa saja. Adapun pendiri dari perusahaan Canon adalah Goro Yoshida (1900-1993). Ia adalah pria Jepang yang lahir di Hiroshima yang latar belakang pendidikannya tidak tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Yoshida lah yang membuat munculnya kamera Canon sampai sekarang.

    Awal mula munculnya kamera Canon lantaran dulu Yoshida sempat bekerja disebuah perusahaan developing film sekaligus perbaikan kamera. Kala itu, ia dengan sengaja membongkar sebuah kamera yang sangat populer pada masanya, yaitu Leica. Kamera Leica sendiri merupakan kamera yang dibuat oleh negara Jerman yang dibanderol dengan harga jual yang sangat tinggi, diperkirakan mencapai 420 yen.

    Berbekal dengan ilmu yang ia miliki, Yoshida akhirnya menelaah isi dari kamera Leica yang dibongkarnya. Siapa sangka, setelah ia membongkar kamera tersebut Yoshida justru bukannya takjub justru sangat kesal. Mengapa? Karena isi dari kamera tersebut tidak terdapat barang-barang mewah dan mahal justru hanya benda mekanik yang diketahui terbuat dari kuningan, aluminium, besi, serta karet. Namun, harga dari kamera justru sangat mahal.

    sejarah kamera Canon

    Kendati demikian, Yoshida bersama sang ipar, Saburo Uchida (1899-1982), dan juga Takeo Maeda (1909-1977) akhirnya pada tahun 1933 memutuskan untuk mendirikan Precision Optical Instruments Laboratory. Siapa sangka, Yoshida berhasil membuat kamera 35 mm rangefinder prototype yang diberi nama Kwanon “Leica model II”. Kamera tersebut berhasil dibuat berdasarkan dari kamera Leica II 35 mm.

    Sejak saat itu, perusahaan tersebut akhirnya mulai memproduksi Kanon Hansa pada format Leica III sampai dengan Perang Dunia II. Setelah Perang Dunia II berakhir perusahaan Canon kembali memproduksi kamera sekitar awal tahun 1946. Saat itu, kamera yang diproduksi dengan jendela bidik JII serta pengintai S1.

    Akan tetapi, pada akhir tahun 1946, perusahaan tersebut justru merilis SII dengan tambahan spesifikasi seperti terdapat viewfinder atau pengintai gabungan, jendela depan pada akmera dikurangi yang awalnya tiga menjadi dua jendela. Akan tetapi, meski begitu kemera jenis ini secara fisik hampir sama dengan Leica III.

    Kamera Canon pertama dengan bentuk Kwanon

    Perjalanan perusahaan Canon untuk memproduksi kamera pertama, Kwanon (1933) bukanlah sebuah perkara yang mudah. Akan tetapi, berkat keteguhan dan semangat akhirnya perusahaan mampu mneyediakan Seiki Kogaku dengan pendanaan, lensa Nikkor, rangefinders, serta bantuan teknis sampai dengan mendesain ulang dengan fungsi pencari dan jendela bidik gabungan dua jendela.

    Sementara itu, pada tahun 1956 perusahaan Canon kembali mengembangkan produksinya yang lebih mutakhir, yaitu terdapatnya timer self-timer Contax di sebelah kiri mount lensa berdasarkan dari Leica II Style. Kamera tersebut merupakan kamera Canon pertama yang di produksi oleh perusahaan Canon disebut sebagai kamera swing-open yang berfungsi untuk memuat film.

    Kamera pertama Kanon dengan bentuk kwanon

    Munculnya kamera Canon SLR

    Dari masa ke masa dan seiring dengan berkembangnya teknologi, Canon semakin terus mengembangkan produknya. Produk yang diproduksi diketahui selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan setiap zaman. Pada tahun 1959, Canon diketahui berhasil memproduksi lensa Canon R khusus untuk kamera SLR film. R-mount akhirnya digantikan oleh FL lens mount pada tahun 1964.

    Selanjutnya, untuk meningkatkan standar dari lensa mount Canon R akhirnya diproduksi lensa mount Canon FL untuk kamera SLR film. Sementara itu, pada tahun 1969 Canon diketahui merilis di public sebuah system kamera atau lensa ekonomi. Lensa tersebut terdapat tiga elemen belakang yang dipasang pada kamera.

    Selain itu, ada juga sejumlah opsi elemen depan yang dapat diganti-ganti. System tersebut telah dipakai oleh Zeiss-Ikon khusus untuk kamera tingkat menengah seri Contaflex. Sedangkan Kodak yang awalnya hanya terdapat lensa seri Retina ujung-atas kemudian diganti menjadi lensa penuh. Saat itu, Canon telah memperkenalkan empat jenis lensa yaitu 35mm f / 3.5, 50mm f / 1.8, 95mm f / 3.5, serta 1255mm f / 3.5.

    Kamera Canon lensa Teleh 200 mm FD dengan Analog FM3

    Pada tahun 1971, Canon memproduksi sekaligus merilis Canon FD lens mount standard untuk kamera SLR film. Dengan adanya prduksi tersebut, lensa standar FL mount digantikan oleh Canon FD lens mount standard.

    Awalnya duduk FD mempunyai dua varian dimana lensa asli memakai kerah breechlock. Sedangkan untuk versi barunya dibuat dengan memakai kunci putar bayonet standar sehingga gerakan putar pada dudukan FD pendek. Barulah pada tahun 1994 yang lalu, Canon diketahui menghentikan produksi untuk kamera FD-mount sejak diproduksi pada tahun 1987.

    Kamera Canon refleks lensa EOS

    Kemudian pada tahun 1987, Canon akhirnya memproduksi dan merilis sebuah system kamera refleks berlensa EOS Tunggal. Di tahun yang sama juga memperkenalkan standar lensa EF mount yang menggantikan standar lensa FD. Diketahui bahwa standar lensa FD sudah berusia 16 tahun, namun harus digantikan dengan standar baru.

    Tak hanya itu, EOS diketahui menjadi satu-satunya system yang dimiliki oleh kamera SLR yang dipakai dan diproduksi sampai sekarang. Selain itu, EOS juga digunakan oleh Canon untuk kamera SLR. Mulai dari kamera film sampai dengan kamera digital SLR semuanya yang diproduksi oleh Canon menggunakan EOS dengan system auto fokus. Sistem tersebut mulai diperkenalkan di publik sejak tahun 1987 yang kala itu secara bersamaan memperkenalkan standar dari pemasangan lensa EF.

    Adapun jenis kamera SLR non-EOS yang terkahir diproduksi oleh perusahaan Canon adalah Canon T90. Produksi kamera tersebut terakhir pada tahun 1986. Alasan Canon T90 sudah tidak produksi lagi adalah lantan dianggap sebagai template pada jajaran kamera EOS, walaupun memakai standar dari pemakaian lensa FD dalam jangka waktu yang lama.

    Kamera Canon vdigital versi luar negeri

    Seperti yang kita ketahui bahwa Canon mengapresiasi yang namanya EOS (Electro Optical System) mulai dari kamera digital SLR (Single Lens Reflex) sampai dengan kamera DSLR terbaru dengan model professional high end.

    Selain itu, Canon juga merilis Thermal Transition Copying yang merupakan salah satu bagian untuk manufaktur segala jenis kamera Canon. Dengan adanya Thermal Transition Copying maka memungkinkan suhu kamera terjaga dan mencegah terjadinya kondensasi di dalam kamera.

    Salah satu yang membuat perusahaan Canon terus berdiri sampai sekarang lantaran Canon mampu mengikuti zaman serta terus melakukan inovasi agar menghasilkan produk khusunya kamera yang tak ketinggalan zaman. Selain itu, diketahui bahwa sampai saat ini kamera Canon sangat banyak diminati oleh para pecinta fotografer.

  • Mengenal Segitiga Exposure Dalam Fotografi

    Mengenal Segitiga Exposure Dalam Fotografi

    Matamu.Net – Fotografi adalah salah satu Seni yang dihasilkan dari kecanggihan penemuan sains, oleh karena itu tidak heran jika beberapa istilah dan teknik dalam fotografi harus melibatkan perhitungan yang tepat, terutama yang berkaitan dengan pencahayaan atau Exposure.

    A. Pengertian Segitiga Exposure

    Exposure merupakan sebuah istilah yang kerap digunakan dalam dunia fotografi. Exposure sendiri memiliki arti sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang masuk. Oleh karena itu, bagi pecinta fotografi mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Segitiga Exposure atau biasa disebut sebagai Triangle Exposure. Segitiga Exposure merupakan gabungan dari tiga komponen seperti Shutter Speed, Aperture, dan juga ISO yang akhirnya menghasilkan Exposure.

    Kendati demikian, dalam dunia fotografi diketahui sangat penting untuk mengetahui pengaturan Exposure agar foto yang dihasilkan terlihat lebih jenih, indah, dan juga artistik. Selain itu, terdapat tiga istilah yang sering digunakan untuk hasil foto dengan menggunakan pengaturan Exposure, yaitu:

    • Under-Exposed (UE), berarti apabila menghasilkan foto yang terlalu gelap.
    • Exposure-Cukup, berarti apabila menghasilkan foto yang komposisinya sudah sesuai serta terlihat bagus dipandang mata.
    • Over-Exposed (OE), berarti apabila menghasilkan foto yang kondisinya terlalu terang.

    Secara singkat, untuk lebih jelas dalam memahami arti dari Exposure maka sebuah perumpamaan dapat kita lakukan. Jadi, misalkan Exposure diibaratkan atau diumpamakan sebagai sebuah gelas. Sementara itu, cahaya adalah air yang akan dituangkan ke dalam gelas. Maka dari itu, untuk menghasilkan Exposure yang tepat adalah ketika gelas diisi dengan air sampai pada bibir gelas.

    Namun, apabila gelas diisi air yang tidak mencapai bibir gelas, maka hal tersebut disebut sebagai gambar yang Under-Exposure sedangkan apabila ketika gelas diisi dengan air yang melebihi bibir gelas alias air tumpah maka gambar yang dihasilkan akan Over-Exposure. Meski untuk menjelaskan hal tersebut sangat sederhana, akan tetapi pelru diketahui bahwa untuk mengaplikasikannya dibutuhkan pengetahuan tertentu.

    B. Segitiga Exposure

    Pada kamera terdapat yang namanya tombol shutter. Shutter atau rana (penutup) merupakan sebuah tirai yang terdapat pada kamera yang menutupi bagian permukaan atau sensor foto. Kendati demikian, apabila tirai tersebut terbuka maka secara langsung akan terjadi pananan pada permukaan film maupun sensor foto.

    Tak hanya itu, ketika tombol shutter ditekan maka kamera akan mengabadikan sebuah citra objek yang kemudian menjadi foto dengan tingkat kecerahan yang dipengaruhi oleh ketiga Exposure, yaitu:

    ISO (Sensitivitas Sensor)

    ISO adalah singkatan dari International Standardization Organization yang berarti tingkat sensitivitas sensor dalam dunia fotografi. Namun, perlu diketahui pada era fotografi analog ISO hampir sama dengan ASA dan juga DIN.

    ISO pada kamera bukan hanya satu akan tetapi terdiir dari beberapa macam. Misalnya ISO yang rendah, maka diketahui bahwa sensor akan menangkap gambar dengan detail akan tetapi mmebutuhkan pencahayaan yang lebih sehingga secara tidak langsung akan membuat gambar lebih gelap.

    Ilustrasi efek perbedaan ISo pada fotogrfai Ondoor model seksi

    Begitupun dengan ISO yang tinggi atau lebih dari 6400, maka sensor pada kamera diketahui akan lebih sensitif sehingga membuat gambar yang dihasilkan semakin terang. Oleh karena itu, perlu diketahui yang namanya acuan dari penggunaan ISO, seperti berikut ini.

    • ISO 100 – 200, digunakan pada lokasi yang terang serta kebutuhan detail yang tinggi dengan shutter speed rendah.
    • ISO 400 – 800, digunakan pada lokasi dengan pencahayaan yang sedang (contohnya lokasi di bawah pohon, pada teras rumah, dan lain sebagainya).
    • ISO 800 – 1600, digunakan untuk foto indoor atau dalam ruangan dengan kondisi cahaya yang agak redup maupun sebuah foot aksi dengan menggunakan kecepatan tinggi.
    • ISO lebih dari 1600, digunakan pada lokasi yang kondisi pencahayaannya sanga kurang atau lowlight.

    Menggunakan ISO yang sangat tinggi memang efektif dalam memaksimalkan cahay rendah namun hal ini dapat membuat gambar menjadi lebih Noisy atau Grain. Noisy atau grain adalah jumlah titik-titik yang tersebar di seluruh foto karena kegagalan sensor mendefenisikan cahaya.

    Senia Green model seksi dari makassar

    Aperture (Bukaan Diafragma Lensa)

    Aperture atau biasa disebut dengan bukaan diafragma lensa merupakan salah satu dari tiga pilar penting yang ada dalam fotografi selain ISO serta Shutter Speed. Aperture sendiri memiliki arti sebagai bukaan yang terdapat pada lensa yang dilewati oleh cahaya pada saat masuk ke dalam kamera.

    Perlu diketahui bahwa konsep atau cara kerja dari Aperture hampir sama dengan cara kerja dari mata. Dimana ketika manusia berada di antara lingkungan yang terang dan gelap, maka secara tidak langsung iris mata akan merespon dengan mnegecil atau membesar dengan mengendalikan ukuran dari pupil mata. Begitu pun dengan Aperture yang terdapat pada kamera.

    Simbol yang dipakai dalam penulisan adalah F per angka pembagi tertentu. Diketahui bahwa semakin kecil angkat Aperture maka semakin lebar bukaan pada lensa serta foto yang dihasilkan semakin terang.

    Sementara itu, semakin besar angka dari Aperture maka semakin sempit atau kecil bukaan pada lensa sehingga foto yang dihasilkan semakin gelap lantaran cahaya yang masuk semakin sedikit ke dalam kamera. Ketika berhasil dalam mengotak-atik Aperture, maka fotografer akan mendapatkan yang namanya DOF (Deep of Field) atau ketajaman gambar.

    Efek bokeh dan daerah Tajam Deep of Fled

    Shutter Speed (Kecepatan Rana)

    Shutter Speed atau biasa disebut dengan Exposure Time berfungsi untuk menentukan lamanya sensor kamera ketika menangkap sebuah objek. Adapun penulisan yang biasa digunakan pada Shutter Spedd adalah 1 per sekian detik.

    Apabila Shutter Speed disetting dengan pengaturan yang cepat (1/100 detik) maka jumlah cahaya yang diterima sensor sedikit yang dimana secara tidak langsung membuat gambar yang dihasilkan akan lebih gelap.

    Sementara itu, apabila Shutter Speed disetting dengan pengaturan lambar (1/25 detik) maka cahaya yang ditangkap oleh sensor menjadi lebih banyak dengan begitu gambar yang dihasilkan semakin terang.

    efek Motion Blur pada lensa karena shutter speed rendah

    Dengan begitu, apabila Shutter Speed dimainkan dengan kurang tepat maka akan menghasilkan yang namanya Freeze serta Motion Blur.

    Motion blur karena kecepatan shutt foto rendah

    C. Cara Mengatur Exposure

    Setelah mengetahui apa saja pilar penting dalam Segitiga Exposure, yaitu ISO, Aperture, dan juga Shutter Speed. Maka perlu diketahui juga bahwa pada kamera DSLR (Digital Single lens Reflex) mempunyai dua pilihan mode, yaitu manual dan juga otomatis (Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority).

    Adapun rumus pada Exposure adalah Shutter Speed + Aperture + ISO = Exposure  

    Contohnya seperti berikut ini:

    • 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure)
    • 1/200 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation) foto yang dihasilkan akan lebih terang
    • 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation) foto yang dihasilkan akan lebih gelap

    Di samping itu, Exposure Compensation diketahui bukan termasuk ke dalam faktor penentu dari Exposure. Malahan Exposure Compensation hanya berfungsi sebagai pengubah hasil perhitungan pada auto Exposure semata.

    Ketika Exposure Compensation positif yang diterapkan maka hasil perhitungan auto Exposure akan menghasilkan gambar yang lebih terang daripada sebelumnya. Sementara itu, ketika Exposure Compensation negatif yang diterapkan maka hasil perhitungan yang dihasilkan auto Exposure akan lebih gelap.

    Oleh karena itu, Exposure dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dari fotografer. Maksud adari kebutuhan adalah Exposure disesuaikan dengan kondisi misalnya tema yang digunakan indoor atau outdoor. Selain itu, harus juga disesuaikan dengan teknik yang digunakan. Misalnya menggunakan teknik levitasi, teknik bulb, maupun teknik lainnya yang dimana masing-masing teknik membutuhkan settingan atau pengaturan yang berbeda-beda.

    Segitiga Exposure adalah aspek dasar mengenai tata cara kamera bekerja tanpa peduli apapun jenis kameranya. Mulai dari Kamera Pocket, SLR, Kamera Digital dan Mirorles pasti bekerja atas prinsip ini. Semahal apapun kamera yang dimiliki oleh seseorang namun tidak memahami yang namanya Segitiga Exposure maka besar kemungkinan foto yang dihasilkan tidak berkualitas.

    Namun, ketika seseorang mengerti dasar dari Segitiga Exposure maka kamera apapun yang digunakan meski bukan kamera professional maka foto yang dihasilkan nantinya akan bagus, berkualitas, dan memiliki komposisi warna yang enak dipandang.

    Itulah penjelasan mengenai Segitiga Exposure dalam fotografi. Semoga artikel ini dapat membantu serta menambah pengetahuan kalian dalam fotografi.

  • Langkah – Langkah Membuat Media Pembelajaran Berbasis Android Melalui Software Power Point, Articulate dan Aplikasi Generator

    Matamu.Net – Membuat media pembelajaran berbasis Android sebenarnya hal-hal yang susah-susah mudah, namun dalam ranah pembelajaran atau seorang guru maka tigas kita adalah tidak berpusat pada sistem teknis dalam hal pengkodean dalam membuat aplikasi, melainkan memanfaatkan seluruh resource yang ada.

    Salah satu skema pembuatan Android yang nyaris tanpa coding sama sekali adalah melalui mekanisme (1) Membuat Tampilan Slide to Slide, (2) mengkonversi ke HTML 5, dan (3) mengkonversi File HTML 5 ke Andorid.

    Ketiga langkah tersebut dilakukan melalui bantuan Software yang sudah familiar digunakan. Tujuannya tentu saja agar memudahkan proses perancangan dalam kasus ini guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan struktur penggunaan media untuk pembelajaran. Dan seminimal mungkin dalam persiapan teknis pengembangan media.

    Langkah – Langkah Membuat Media Pembelajaran Berbasis Android

    Langkah pertama yakni membuat tampilan slide to slide akan dikembangkan menggunakan bantuan software pembuatan slide, bisa dengan bantuan Power point atau Articulate. Langkah ini mempertimbangkan desain, warna dan huruf yang nyaman dibaca.

    Perbedaan antara Articulate dan Powerpont hampir tidak ada kecuali articulate lebih handal dalam menyediakan menu menu untuk desain Website. Salah satunya adalah menu Scroll Bar dimana satu laman bisa digeser sampai ke bawah dengan panjang artikel yang lebih panjang dari bada artikel, namun tentu saja aplikasi ini berjalan lebih berat dari Power Point.

    Hal ini tentu saja membuat kita lebih nayaman mendasin kerangka awal media pembeljaran di Power Point, kemudian menyempurnakan navigasinya di Storyline Articulate.

    Langkah kedua akan dilakukan adalah mengkonversi file slide yang telah dirancang ke bentuk web statis dalam file HTML 5. Dalam kasus ini Power Point belum memiliki layanan untuk mengkoversi/mengekspor file mereka ke file HTML 5, namun Articulate Storyline sudah memiliki fasilitas ini.

    Slide yang anda kembangkan melalui Articulate hanya perlu di konvert ke File HTML 5 melalui fasitilah Articulate. Setelah file terkespor, maka anda sudah memiliki Website statis Offline dari slide yang telah rancang sebelumnya.

    Namun bagi anda yang mengembangkan media ini melalui software Power Point, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengekspor power point yang anda gunakan menggunakan Articulate dengan cara membuka file tersebut melalui aplikasi Articulate, lalu memastikan semua Navigasi berjalan dengan baik, setelah export ke File HTML 5.

    Logo HTML 5 stroyline Articulate

    Lengkah ketiga atau langkah pembuatan aplikasi ini akan dibantu dengan Apk generator yang banyak tersedia di internet. seperti Aplikasi Geizer, Web2Apk dan sejenisnya. Langkah ini terbilang cukup praktis karena anda hanya perlu mengkonvert dan menunggu Wesite atau Aplikasi tersebut membuat Aplikasi berdasarkan file HTML yang anda kirim.

    Sebagai salah satu contoh Aplikasi yang telah dibuat mengunakan Skema adalah Mattampu yang ada di Google Play Store.

  • Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa

    Matamu.Net – Indonesia merupakan salah satu surga dunia. Hal tersebut dikarenakan Indinesia memiliki sejumlah pesona alam yang menarik perhatian para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

    Tak hanya kaya akan budaya dan tradisi yang sampai sekarang masih tetap lestari, Indonesia juga terkenal dengan pesona alam diberbagai daerah yang dapat dijadikan sebagai lokasi hunting foto, salah satunya adalah Gowa.

    Daftar Isi

    Gowa merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan dan juga terkenal dengan tempat wisatanya. Kendati demikian, tak mengherankan apabila Gowa menjadi salah satu daerah yang dapat dijadikan sebagai tempat berwisata sekaligus hunting foto. Diketahui bahwa Gowa menyimpan sejumlah keindahan alam mulai dari gunung, bendungan, tempat wisata, air terjun dan masih banyak lagi lainnya ada di Gowa.

    Oleh karena itu, untuk mengetahui apa saja lokasi hunting fotografi Landscape yang bagus dan keren yang ada di Gowa. Lokasi hunting foto berikut ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk menghasilkan foto landscape. Maka dari itu simak ulasan berikut ini.

    1. Danau Tanralili

    Danau Tanralili letaknya berada di Parigi, Desa Manimbahoi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tepatnya di kaki Gunung Bawakaraeng. Danau ini merupakan salah satu lokasi hunting foto yang sangat cocok untuk foto landscape. Selain itu, Danau Tanralili juga dikenal sebagai wisata alam yang menawarkan panorama alam yang keren.

    Salah satu daya tarik dari Danau Tanralili adalah pemandangan alamnya yang memesona dan masih alami. Namun, untuk menikmati kenidahan alam dari danau ini dibutuhkan kondisi fisik serta mental yang kuat selama menempuh perjalanan. Meski begitu, rasa lelah akan terbayarkan setelah sampai di lokasi.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa ramma

    2. Malino Highlands

    Malino Highlands merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Gowa yang letaknya berada di dataran tinggi. Tepatnya Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Sulawesi Selatan. Ciri khas dari tempat wisata ini adalah terbentang luasnya kebun teh dengan satu gedung yang dijadikan sebagai kafe untuk menikmati sejuknya udara dingin di Malino.

    Kendati demikian, saat berada kalian dapat mengabadikan momen berharga dengan spot foto yang keren-keren. Selain itu, melihat matahari terbenam di ketinggian adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para fotografer.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa kebun teh malino Highland

    3. Hutan Pinus Malino

    Selain Malino Highlands, di Malino juga terdapat yang namanya wisata Hutan Pinus. Hutan Pinus tersebut lokasinya berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

    Hutan ini disebut sebagai Hutan Pinus Malino lantaran pohon-pohon yang tumbuh di hutan tersebut adalah pohon pinus yang menjulang tinggi. Tak hanya itu saja, ternyata di lokasi wisata tersebut juga terdapat tumbuhan yang cukup langka lantaran peninggalan Belanda, yaitu edelweiss serta pohon turi.

    Dengan adanya pohon pinus yang menjulang tinggi, maka sangat pas dijadikan sebagai salah satu tempat hunting foto landscape. Foto landscape yang dihasilkan pastinya akan sangat keren dan kece tanpa harus mengeditnya lagi.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa hutan pinus malino

    4. Lembah Ramma

    Lembah Ramma diketahui sangat banyak menarik perhatian wisatawan. Di lembah ini pengunjung juga dapat menikmati pemandangan gunung serta alam yang hijau serta udara yang segar. Lokasinya berada di Bonto Lerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Di samping itu, Lembah Ramma diketahui berdekatan dengan Danau Tanralili tepatnya di kaki Gunung Bawakaraeng. Pemandangan alam di Lembah Ramma sangat menakjubkan sehingga tak sedikit orang yang rela melakukan pendakian demi untuk melihat keindahan dari Lembah Ramma. Lembah hijau serta sungai yang meliuk-liuk menjadi daya tarik tersendiri dari lembah tersebut.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa rumah tata mando di lembah ramma

    5. Air Terjun Parangloe

    Gowa juga memiliki lokasi hunting foto yang keren, yaitu wisata alam air terjun. Salah satunya adalah Air Terjun Parangloe. Air terjun ini berada di Belapunranga, Parangloe, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.

    Salah satu keunikan dari Air Terjun Parangloe adalah memiliki bentuk yang unik dan istimewa. Diketahui bahwa pada air terjun tersebut terdapat batu yang tersusun secara alami serta aliran air yang mengalir terlihat sangat jernih.

    Sama seperti beberapa tempat wisata lainnya, untuk sampai di Air Terjun Parangloe pengunjung harus melewati yang yang berbatu dan juga jalan setapak yang cukup terjal. Meski begitu, setelah sampai di lokasi kalian akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa dan secara tidak langsung menambah koleksi foto landscape kalian.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa air terjun parang loe

    6. Bendungan Kampili

    Meski hanya sebuah bendungan, tapi Bendungan Kampili justru disebut-sebut sebagai Grand Canyon lokal alias replika mini dari Grand Canyon yang ada di Arizona, Amerika Serikat. Keindahan dari Bendungan Kampili juga tak kalah cantik.

    Terdapat banyak batuan besar dengan bentuk unik yang mengelilingi Bendungan Kampili. Oleh karena itu, tak salah apabila kebanyakan orang menjadikannya sebagai salah satu lokasi hunting foto alam.

    Bendungan Kampili berada di Bontoramba, Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Waktu yang tepat mengunjungi bendungan tersebut adalah saat musim kemarau lantai bebatuan yang ada akan kelihatan lantaran volume air bendungan yang kurang.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa desa kampili

    7. Air Terjun Cinta

    Dinamakan sebagai Air Terjun Cinta lantaran bentuk kolam dari air terjun tersebut berbentuk seperti hati. Selain itu, air terjun ini masih sangat alami dan bersih. Oleh karena itu, air yang ada pada air terjun sangat jernih dan memberikan kesan yang sejuk ketika berada disana.

    Lokasi dari Air Terjun Cinta berada di Manuju, Tamalatea, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Air terjun yang satu ini sangat cocok sebagai tempat hunting foto berlatar belakang alam dan air terjun. Sehingga secara tidak langsung menghsilkan foto landscape yang bagus.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa air terjun cinta tersembunyi di kabupaten gowa

    8. Hutan Pinus Bissoloro

    Berada di Bissoloro, Bungaya, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Hutan Pinus Bissoloro hampir sama dengan Hutan Pinus Malino. Namun, lokasi keduanya berbeda. Selain itu menjulang tingginya pohon pinus di Hutan Pinus Bissoloro juga terdapat air terjun yang sangat memesona.

    Pemandangan alam saat berada di hutan pinus tersebut memberikan sensasi yang membuat pengunjung menyatu dengan alam. Apalagi diketahui sangat banyak orang yang sengaja data untuk camping demi mendapatkan momen berharga di tempat tersebut.

    9. Bendungan Bili-Bili

    Satu lagii bendungan yang menarik perhatian di Kabupaten Gowa, yaitu Bendungan Bili-Bili. Saking populernya Bendungan Bili-Bili telah menjadi tempat wisata yang menyediakan wisata kuliner sekaligus. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar yang ada di Sulawesi Selatan.

    Waktu yang bagus untuk mengunjungi Bendungan Bili-Bili adalah pada sore hari yang dimana pencahayaan alami sangat mendukung ketika akan mengabadikan gambar. Kalian juga dapat mengambil foto landscape di bendungan ini. Adapun lokasi Bendungan Bili-Bili berada di Desa Bili-Bili, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa bendungan bili bili

    10. Air Terjun Takapala

    Air terjun Takapala berada di Bonto Lerung, Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Air terjun ini letaknya tidak jauh dari Malino Highlands atau sekitar 66 km dari pusat Kota Makassar.

    Keunikan dari air terjun ini adalah diapit oleh tebing-tebing batu yang ditumbuhi oleh rerumputan berwarna hijau segar. Tak jarang muncul pelangi di Air Terjun Takapala sehingga menambah kecantikannya. Meski begitu, untuk sampai tepat di depan air terjun pengunjung harus berhati-hati lantaran banyak bebatuan yang runcing serta licin.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa air terjun Takapala Malino

    11. Gunung Bawakaraeng

    Seperti yang kita ketahui bahwa Danau Tanralili berada di kaki Gunung Bawakaraeng. Gunung ini merupakan gunung yang sangat penting lantaran menjadi sumber penyimpanan air beberapa waliayah seperti Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten, Bulukumba, sampai dengan Kabupaten Sinjai. Bawakaraeng sendiri memiliki arti sebagai ‘Mulut Tuhan’. Di Gunung Bawakaraeng kalian dapat menikmati panorama alam yang luar biasa.

    Lokasi Hunting Foto Landscape di Gowa Gunung bawakaraeng

    Oleh karena itu, tak mengherankan apabila dari puncak gunung kalian dapat melihat secara lansgung pemandangan mulai dari lembah, laut, sampai dengan kepadatan dari Kota Makassar. Dengan begitu, secara tidak langsung akan menghasilkan foto landscape yang keren.

  • Lokasi Hunting Foto Landscape di Makassar

    Matamu.Net – Ibu kota dari Sulawesi Selatan adalah Makassar. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila banyak orang yang mengunjungi Kota Makassar. Bagi seorang fotografer, salah satu alasan mengunjungi Makassar adalah pastinya mencari spot atau tempat hunting foto yang keren.

    Daftar Isi

    Selain itu, memang diketahui bahwa kota yang disebut sebagai Kota Daeng ini menyimpan sejumlah spot hunting foto yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah lokasi hunting fotografi landscape yang ada di Makassar. Bagi kalian yang memang sedang mencari lokasi hunting tersebut, tak perlu bingung lagi.

    Berikut ini beberapa lokasi hunting foto landscape di Kota Makassar.

    1. Pantai Losari

    Sudah bukan rahasia lagi kalau Pantai Losari adalah ikon dari Kota Makassar. Lokasi dari Pantai Losari berada di Jl. Penghibur, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, seiring dengan berjalannya waktu fasilitas publik Pantai Losari semakin bagus dan keren sehingga semakin menarik perhatian pengunjung. Baik itu pengunjung yang berasal dari Makassar maupun yang berasal dari luar Makassar.

    Terbukti sampai sekarang Pantai Losari menjadi tempat hunting foto maupun hanya sekedar menikmati pesona dari Kota Makassar saja. Namun, bagi seorang fotografer hal tersebut menjadi sesuatu berharga lantaran dapat mengabadikan berbagi momen yang ada di Pantai Losari misalnya dapat mengabadikan sunset di sore hari dengan foto landscape yang keren.

    Pemandagan indah tempat wisata Pantai Losari

    2. Pantai Akkarena

    Lokasi Pantai Akkarena tidak jauh dari Pantai Losari diperkirakan jarak keduanya sekitar 5 km. Pantai Akkarena menjadi salah satu tempat hunting foto yang populer di Kota Makassar. Tak hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi bersama keluarga, teman, atau kerabat. Pantai Akkarena juga ramai dikunjungi oleh pengunjung hanya untuk menikmati indahnya matahari terbenam serta fasilitas menarik lainnya yang disediakan.

    Meski berpasir hitam, pantai ini diketahui menawarkan keindahan pantai yang tak kalah dengan pantai berpasir putih. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Pantai Akkarena cocok dijadikan sebagai lokasi hunting foto landscape.

    Pemdangan landscape indah Pantai Akkarena

    3. Pulau Kodingareng Keke

    Pulau Kodingareng Keke merupakan salah satu pulau kecil yang ada di Kota Makassar. Perlu diketahui bahwa Kodingareng Keke adalah pulau yang tidak berpenghuni. Oleh karena itu, keindahan alam bawah laut masih terjaga dengan baik serta biota laut juga hidup dengan baik di sana. Selain itu, pasir di pulau tersebut berwarna putih dengan tekstur yang sangat halus.

    Pulau ini letaknya di Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan atau 14 km dari Pantai Losari. Karena suasana di pulau sangat sunyi  dan tenang sehingga sangat cocok dijadikan sebagai lokasi hunting foto dengan spot yang keren. Besar kemungkinan foto landscape yang dihasilkan bagus dan alami.

    Pulau Kodingareng Keke keren dan bagus

    4. Pulau Samalona

    Pulau Samalona masuk ke dalam salah satu deretan pulau indah yang dimiliki oleh Indonesia. Pulau ini masuk ke dalam wilayah administrasi pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. untuk sampai di Pulau Samalona dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Kota Makassar.

    Selain pasir putih yang bersih, pulau ini juga memiliki air laut yang sangat jernih. Saking jernihnya air laut di Pulau Samalona, pengunjung dapat melihat secara langsung indahnya terumbu karang dari atas. Bukan hanya populer di Indonesia, ternyata keindahan alam bawah laut pulau ini sudah terkenal sampai ke penjuru negara di dunia. Dengan begitu, pulai ini sangat pas untuk dijadikan sebagai lokasi hunting foto landscape dengan pemandangan laut yang terhampar luas.

    Pulau Eksotis dan keren di Pulau Samalona

    5. Pulau Lae-Lae

    Lae-Lae merupakan sebuah pulau peninggalan Jepang dengan luas sekitar 6,5 ha. Sama seperti pulau lainnya, untuk sampai di Pulau Lae-Lae harus menggunakan perahu sewa atau speedboat. Selain itu, lokasi Pulau Lae-Lee sangat dekat dengan Pantai Loasari.

    Pulau Lae-Lae juga termasuk ke dalam salah satu pulau yang menjadi tempat hunting foto yang keren. Diketahui bahwa beberapa fotografer sengaja camping di pulau tersebut hanya untuk mendapatkan golden sunset yang menakjubkan di ufuk barat kota Makassar.

    pemdangan fotografi landscape Pulau Lae-Lae

    6. Pantai Kuri Caddi

    Letak dari Pantai Kuri Caddi diketahui tidak jauh dari Kota Makassar, yaitu berada di sekitar pinggir tol reformasi Makassar. Pantai ini dikenal sebagai salah satu pantai yang memiliki pasir putih yang berkilau. Ciri khas dari Kuri Caddi adalah terdapatnya sebuah pohon yang berdiri kokoh disekitar batu karang.

    Selain itu, sejumlah fotografer menyebutkan bahwa Pantai Kuri Caddi merupakan salah satu tempat hunting foto landscape yang ada di Kota Makassar. Apabila mendapatkan momen dan waktu pas kalian dapat menikmati matahari terbenam ditemani objek pohon yang ada di pinggir pantai.

    pemdanrangan sunset indah di pantai kuri

    7. Benteng Rotterdam

    Benteng Rotterdam adalah sebuah benteng peninggalan dari Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini letaknya di Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di Benteng Rotterdam sangat banyak bangunan bergaya klasik termasuk museum.

    Kendati demikian, hunting foto seperti foto landscape sangat cocok dilakukan di Benteng Rotterdam. Apalagi gaya bangunan yang klasik menambah kesan sejarah dari benteng yang dibangun pada tahun 1545 yang lalu.

    LAndscape indah dan keren Benteng Rotterdam

    8. Benteng Somba Opu

    Sama seperti Benteng Rotterdam, Benteng Somba Opu juga memiliki sejumlah spot foto yang keren dan menarik. Di Benteng Somba Opu terdapat rumah adat yang ada di Sulawesi Selatan. Selain itu, di benteng tersebut juga terdapat tembok yang berdiri kokoh dan tinggi yang dapat dijadikan sebagai salah satu spot foto.

    Lokasi dari Benteng Somba Opu berada di Jalan Daeng Tata. Kendati demikian, tak mengherankan apabila Benteng Somba Opu dapat dijadikan sebagai salah satu tempat hunting foto yang ada di Kota Makassar. Dengan adanya kumpulan rumah adat, bangunan tersebut dapat menghasilkan foto landscape yang bagus.

    foto landscape indah Benteng Somba Opu

    9. Pelabuhan Paotere

    Paotere adalah sebuah pelabuhan yang sampai sekarang masih tetap populer dan banyak dikunjungi oleh orang-orang hanya sekedar untuk mengambil gambar saja. Meski begitu, pelabuhan ini merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal yang hendak menuju Kota Makassar. Lokasi dari Pelabuhan Paotere berada di Jalan Sabutung Baru, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan.

    Di pelabuhan ini kalian dapat hunting foto metahari terbenam pada sore hari. Tak salah apabila Pelabuhan Paotere masuk ke dalam jajaran lokasi hunting foto, salah satunya adalah foto landscape.

    pemdangana pelabuhan Pelabuhan Paotere

    10. Pulau Kayangan

    Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil yang ada di Kota Makassar. Untuk sampai ke pulau ini dibuthkan waktu sekitar 15 menit lamanya dari Makassar menggunakan perahu. Meski harus menggunakan jalur laut, panorama yang disguhkan oleh Pulau Kayangan sangat indah.

    Diketahui bahwa pulau ini memiliki pemandangan alam yang indah ditambah dengan hamparan pasir putih sepanjang pinggir pantai. Selain dilengkapi sejumlah fasilitas seperti penginapan, bar, dan lainnya. Namun, yang paling menarik adalah terdapatnya dermaga serta panorama matahari terbenam yang dapat dilihat secara langsung di pinggir pantai sambil menikmati alam.

    PUlau indah pemandangan landscape terbaru Pulau Kayangan

    Akhir Kata
    Itulah beberapa lokasi hunting foto landscape yang ada di Kota Makassar. Apakah kalian sudah mengunjungi semua lokasi tersebut? Jika belum segera atur jadwal dan nikmati panorama yang disuguhkan oleh setiap lokasi.

  • Lokasi Hunting Foto Landscape di Indonesia

    Matamu.Net – Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang terkenal dengan keindahan alamnya. Selain itu, negara yang dijuluki sebagai negara Maritim ini mempunyai sejumlah objek wisata yang diketahui memesona dan sangat memanjakan mata. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila objek wisata tersebut dapat dijadikan sebagai destinasi liburan yang menyenangkan sekaligus menuangkan hobi seperti fotografi yang bisa dijadikan sebagai sebuah karya yang bernilai.

    Daftar Isi

    Kendati demikian, hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh dilakukan oleh sejumlah fotografer ketika mengunjungi tempat atau objek wisata. Sampai saat ini diketahui telah banyak orang termasuk fotografer yang melakukannya. Tak ketinggalan juga para pecinta fotografi landscape yang pastinya memanfaatkan momen berharga tersebut untuk dijadikan sebuah karya yang bagus.

    Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan lokasi hunting fotografi landscape, tak perlu jauh-jauh ke luar negeri ternyata di Indonesia sendiri sangat sangat tempat yang tak kalah keren dan dapat dikunjungi untuk dijadikan sebagai lokasi. Berikut lokasi hunting foto landscape di Indonesia yang terkenal dan populer, mulai dari hamparan lautan sampai dengan pegnungan yang menyejukkan.

    1. Raja Ampat – Papua Barat

    Siapa yang tak kenal dengan Raja Ampat? Tempat wisata yang satu ini sangat populer dan banyak orang yang ingin berkunjung ke sana. Raja Ampat merupakan sebuah kepulauan dan termasuk ke dalam rangkaian empat gugusan pulau yang lokasinya saling berdekatan satu sama lain di bagian barat pulau Papua.

    Nama Raja Ampat diambil dari nama kabupaten yang juga bernama Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Di samping memiliki pemandangan yang luar biasa, Raja Ampat juga terkenal dengan pemandangan bawah lautnya. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Raja Ampat dapat dijadikan sebagai salah satu lokasi hunting foto landscape. Perlu diingat kalau ke Raja Ampat jangan lupa membawa persiapan waterproof casing untuk kamera agar foto underwater dapat diabadikan.

    Lokasi Hunting Foto Landscape kepulauan Raja Ampat

    2. Pulau Gili Nanggu – Lombok

    Gili Nanggu terletak di Selat Lombok atau bagian pesisir barat Pulau Lombok. Secara administratif pulau Gili Nanggu berada di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini merupakan salah satu pulau kecil di Lombok yang memiliki keindahan dan menarik perharian banyak wisatawan domestic maupun manca negara.

    Tak hanya keindahan pantai saja yang Gili Nanggu tawarkan kepada pengunjungnya. Akan tetapi, keindahan bawah laut dari Gili Nanggu juga sangat keren mulai dari terumbu karang yang tumbuh secara alami sampai dengan ikan-ikan kecil berbagai warna pun ada di sana yang sangat cocok untuk dijadikan lokasi hunting foto landscape.

    Lokasi Hunting Foto Landscape pulai karang indah Gili Nanggu

    3. Taman Nasional Bunaken – Sulawesi Utara

    Taman Nasional Bunaken didirikan sejak tahun 1991 yang lalu. Terdiri dari 97% habitat laut dan 3% adalah daratan yang meliputi lima pulau: Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen. Pulau Bunaken sendiri berada di bagian utara Pulau Sulawesi yang termasuk ke dalam Provinsi Sulawesi Utara.

    Untuk sampai di pulau tersebut membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal cepata atau speed boat yang dapat disewa dari pelabuhan kota Manado. Taman Nasional Bunaken berada di sekitar pulau Bunaken.

    Taman nasional tersebut mempunyai 20 titik lokasi penyelaman dengan kedalaman yang berbeda-beda setiap titik lokasinya. Bagi pecinta alam dan fotografi mengunjungi Taman Nasional Bunaken merupakan hal yang cocok dilakukan apalagi keindahan bawah laut yang memukau.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Laut Bunaken

    4. Taman Nasional Kepulauan Wakatobi – Sulawesi Tenggara

    Tak hanya Sulawesi Utara saja yang memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan. Akan tetapi, di Pulau Sulawesi bagian Tenggara juga punya keindahan serupa. Apalagi kalau bukan Taman Nasional Wakatobi. Taman nasional ini resmi ditetapkan sebagai taman nasional sejak tahun 2002 silam.

    Oleh karena itu, Wakatobi sangat cocok dijadikan sebagai tempat pengambilan gambar di bawah laut. Keindahan bawah lautnya sudah diakui oleh sejumlah pengunjung Taman Nasional Wakatobi sehingga tak mengherankan apabila disebut sebagai salah satu surge bawah laut terindah di dunia.

    Lokasi Hunting Foto Landscape pasir putih wakatobi

    5. Pantai Kuta – Bali

    Bukan hanya keindahan bawah laut yang dapat dijadikan sebagai lokasi hunting foto landscape, akan tetapi pantai juga merupakan salah satu destinasi yang cocok untuk foto landscape. Seperti yang kita ketahui bahwa pantai Kuta sejak dari dulu merupakan salah satu tempat di Bali yang menjadi primadona para wisatawan pecinta pantai.

    Bagaimana tidak, mulai dari ombaknya yang memikat hati para peselancar sampai dengan keindahan matahari terbenam yang menarik perhatian para pengunjungnya. Dengan begitu orang-orang sering menyebut pantai Kuta sebagai pantai matahari terbenam. Panorama tersebut sangat cocok dijadikan sebagai lokasi hunting foto landscape yang keren sambil menunggu sunset.

    Lokasi Hunting Foto Landscape laut biru pantai kuta bali

    6. Pantai Sarwana – Banten

    Pantai berpasir yang memiliki formasi batu yang keren, ombak besar, sampai dengan latar belakang hutan yang rimbun merupakan istilah yang cocok disematkan kepada pantai Sarwana. Pantai Sarwana terletak di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

    Pantai Sarwana sendiri diketahui memiliki panjang sekitar 65 km. seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa pantai ini termasuk pantai berpasir yang dihiasi dengan pasir putih serta karang yang sangat pas dijadikan sebagai tempat foto landscape. Di samping itu, terdapat beberapa wisata gua seperti Gua Lalay, Gua Sikadir, Gua Cimaul, Gua Singalong, sampai dengan Bukit Pasir yang menambah objek foto.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Pantai Sarwana Banten

    7. Pantai Balekambang – Malang, Jawa Timur

    Di Jawa Timur tepatnya di Malang juga memiliki destinasi hunting foto landscape yang dapat dijadikan sebagai referensi yaitu pantai Balekambang. Balekambang sendiri diketahui memiliki pulau kecil yang bernama Pulau Ismoyo. Di pulau tersebut terdapat sebuah Pura yang megah yang terletak di tengah dan dihungkan oleh jembatan dengan lebar 1,5 meter.

    Pura tersebut menjadi daya tarik para wisatawan termasuk pecinta fotografi lantaran terletak di atas batu karang sehingga menambah kesan ketika dipotret. Sebagai informasi waktu yang tepat untuk mengambil gambar dari Pura mengah tersebut adalah dilakukan pada malam hari.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Tanah Rot Pantai Balai Kambang

    8. Gunung Kukusan – Yogyakarta

    Spot landscape selanjutnya adalah Gunung Kukusan yang letaknya di Dusun Nglinggo, Kelurahan Pagerharjo, Kecamatan Samiguluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Dengan berada di Gunung Kukusan secara tidak langsung kalian dapat menikmati keindahan dari delaan gunung sekaligus, yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Andong, Gunung Ungaran, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, serta Gunung Prau.

    Kendati demikian, tak perlu khawatir untuk kehabisan spot foto keren apabila berada di Gunung Kukusan. Sangat banyak spot yang dapat dijadikan sebagai koleksi foto termasuk foto-foto yang berjenis landscape.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Gunung Kukusan Yogyakarta

    9. Bukit Merese – Lombok

    Tak hanya keindahan laut saja yang dimiliki oleh Lombok, tapi di darat Lombok terdapat lokasi hunting foto landscape yang tak kalah keren seperti Bukit Merese. Diketahui bahwa Buki Merese memiliki keindahan yang siapa saja melihatnya dapat jatuh cinta dengan tempat tersebut. Bagaimana tidak, Bukit Merese disebut-sebut sebagai salah satu spot foto landscape terbaik yang ada di Indonesia.

    Bukit Merese terletak di Lombok bagian tengah (Lombok Tengah). Di dekat bukit terdapat sebuah pantai bernama Pantai Tanjung Aan dengan pasir putih serta air laut yang terlihat berwarna hijau. Selain itu, area bukit ternyata masih termasuk dalam lokasi Pantai Tanjung Aan jadi tak hanya menikmati keindahan bukit tapi juga keindahan pantai sekaligus. Tempat ini sangat cocok dinikmati untuk melihat sunrise dan sunset.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Bukut merese indah di lombok

    10. Puncak Sikunir – Dieng

    Puncak Sikunir lokasinya berada di Desa Sembungan, Wonosobo, Jawa Tengah. Saat berada di Puncak Sikunir Dieng kita bisa melihat secara langsung keindahan alam dari ketinggian. Diketahui bahwa Puncak Sikunir merupakan tempat terbaik untuk melihat sunrise dan sunset. Untuk sampai dipuncak tidak terlalu sulit lantaran berada di wilayah wisata Dieng Plateau.

    Sampai saat ini sangat banyak wisatawan yang mengunjungi Puncak Sikunir hanya sekedar untuk menikmati keindahan alam yang alami. Rasa lelah lantaran harus berjalan puluhan kilo meter tak akan terasa ketika sampai di tempat tersebut dan rasaya seperti lelah terbayarkan ketika sudah berada di Punca Sikunir. Tak salah apabila Puncak Sikunir menjadi salah satu destinasi yang dapat dikunjungi untuk menghasilkan foto landscape yang indah.

    Lokasi Hunting Foto Landscape Puncak sekunir Dieng

    11. Gunung Ijen – Banyuwangi

    Seperti yang kita ketahui bahwa Gunung Ijen masih termasuk ke dalam gunung berapi yang aktif. Walaupun begitu, tak sedikit para wisatawan yang tertarik mengunjungi Gunung Ijen. Hal tersebut dikarenakan gunung ini mempunyai keindahan kawah yang luar biasa di bawah lereng Gunung Ijen.

    Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.443 mdpl yang letaknya berada di antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Keistimewaan dari Gunung Ijen adalah hanya di gunung ini kalian dapat melihat secara langsung Blue Fire. Dengan adanya hal tersebut tak mengherankan apabila termasuk ke dalam salah satu lokasi hunting foto landscape yang keren dan menakjubkan.

    Lokasi Hunting Foto Landscape kawah gunung Ijen

    Akhir Kata
    Itulah beberapa lokasi hunting foto landscape yang ada di Indonesia. Jadi jangan ragu lagi segera kunjungi tempat tersebut sehingga dapat menghasilak foto landscape yang bagus.

  • Lensa Manual – Pengertian, Struktur, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

    Matamu.Net – Dalam fotografi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Apalagi untuk menjadi seorang fotografer handal dan professional. Salah satu hal yang sangat penting tersebut adalah jenis lensa yang digunakan pada kamera. Bagaimana tidak, lensa diketahui sangat memberikan pengaruh terhadap hasil foto.

    Daftar Isi

    Kendati demikian, perlu diketahui bahwa terdapat dua komponen dua pada kamera. Komponen pertama adalah body kamera dan komponen kedua adalah lensa. Kedua komponen tersebut harus ada pada kamera dan saling melengkapi alias tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila salah satu komponen tidak ada maka pastinya fungsi dari kamera tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

    Tak hanya itu, lensa kamera adalah sebuah komponen berharga kamera yang berperan penting dalam pengaturan cahaya serta kualitas gambar yang dihasilkan. Lensa kamera terdiri dari berbagai macam jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam hal pengambilan gambar. Lensa yang sesuai akan menghasilkan gambar yang berkualitas bagus. Begitu pun sebaliknya gambar yang berkualitas pasti dihasilkan dari lensa yang sesuai.

    Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui berbagai macam jenis dari lensa khususnya lensa pada kamera salah satunya adalah lensa manual.

    Lensa manual OM Zuiko f28 mm f/3.5

    Lensa Manual

    Lensa manual merupakan generasi pertama lensa kamera profesional atau Kamera Single Light Reflector (SLR). Lensa manual pada awalnya tujukan untuk kamera analog, dimana sistem pencahayaan dan focusing manual atau dilakukan melalui bantuan mekanik dari tangan manusia tanpa ada motor pembantu.

    Bukaan pada lensa manusia dilakukan dengan cara memutar knob yang ada pada lensa sehingga diagfragma lensa langsung berubah seearh dengan bukaan yang diberikan, begitupun dengan sistem focusing yang diputar agar menghasilkan gambar yang tajam.

    Kumpulan Lnesa Manual yang Jadul

    Struktur lensa manual

    Lensa kamera manual memiliki struktur yang berbeda dari lensa kamera lainnya (lensa kamera digital). Berikut beberapa struktur yang dimiliki oleh lensa kamera manual:

    1. Memiliki body lensa atau biasa disebut sebagai badan lensa.
    2. Memiliki kaca lensa yang merupakan inti pada lensa kamera.
    3. Terdapat cincin fokus, karena untuk menentukan fokus dilakukan secara manual.
    4. Terdapat cincin focal length yang berfungsi sebagai penentu jarak focal length.
    5. Mempunyai cincin diafragma yang berfungsi untuk menentukan nilai dari diafragma.
    6. Rear cap atau biasa disebut sebagai tutup belakang pada lensa kamera.


    Jenis-jenis lensa manual

    Disebut sebagai lensa manual karena lensa ini digunakan untuk kamera jenis manual atau SLR. Selain itu, cara kerja dari lensa ini juga dilakukan secara manual mulai dari untuk menentukan titik fokus sampai dengan dalam menentukan diafragma. Ciri utama yang paling mudah diketahui untuk membedakan lensa manual dengan lensa digital adalah bisa dilihat dari body lensa. Pada lensa manual, body-nya terbuat dari besi serta tidak terdapat tombol maupun swit pengganti auto fokus.

    Seiring dengan berkembangnya teknologi, perkembangan pada kamera juga semakin berkembang. Zaman sekarang diketahui bahwa lensa manual tidak hanya untuk kamera manual saja. Akan tetapi, lensa manual juga dapat digunakan untuk kamera digital namun dengan syarat lensa manual harus dimodifikasi sehingga bisa terpasang pada kamera digital.

    Jenis-jenis lensa manual berikut ini merupakan jenis lensa manual yang terbaik :

    1. Leica Noctilux 50 mm f/0.95
    2. Helios 85 mm f/2.0
    3. Nikkor 50 mm f/1.2
    4. Kippon Kogaku 50 mm f/1.4
    5. Zuiko OM 28mm f/3.5
    6. Tokina 17 mm f/3.5

    Kelebihan dan kekurangan lensa manual

    1. Kelebihan Lensa Manual

    Harga murah, harga sangat mempengaruhi seseorang untuk membeli lensa kamera. Seperti yang kita ketahui bahwa lensa manual dibaderol dengan harga kurang dari dua juta rupiah dan tak menutup kemungkinan ada juga yang harganya ratusan ribu rupiah saja. Selain itu, lensa manual juga dapat diperoleh dengan membeli yang bekas maupun baru.

    Diafragma besar, kebanyakan dari lensa manual termasuk ke dalam lensa prime dengan focal length (lensa 50 mm f 1.4 maupun 1.8). Namun, pada umumnya ada juga lensa manual dengan ukuran 35 mm serta 28 mm yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan lensa ukuran 50 mm. Untuk lensa manual yang memiliki diafragma 2.8 maupun 1.2 diketahui lebih sering digunakan pada kamera.

    Bentuk klasik dan kuat, salah satu kelebihan dari lensa manual dibandingkan lensa digital adalah memiliki bentuk klasik dan tak jarang terbuat dari metal atau besi. Selain itu, lensa manual juga memiliki sejumlah tulisan dan angka pada body-nya sehingga kesan manualnya semakin terlihat jelas.

    Toleransi merk, dengan menggunakan lensa manual maka lensa tersebut dapat dipasangkan dengan berbagai merek kamera. Misalnya lensa Nikon digunakan pada kamera Canon, begitu sebaliknya.

    Automatis Stabilize, beberapa jenis kamera tertentuk diketahui dilengkapi dengan fitur Anti Shake pada body-nya. Dengan adanya fitur tersebut maka lensa manual yang dipasang telah otomatis terstabilisasi.

    Hemat Daya dan Energi, dengan menggunakan lensa manual maka secara langsung kamera menghemat energi karena tidak membutuhkan suplai energi untuk auto fokus lantaran digunakan secara manual. Oleh karena itu, baterai kamera lebih tahan lama.

    2. Kekurangan Lensa Manual

    Membutuhkan adapter, beberapa jenis kamera membutuhkan yang namanya adapter sehingga membuat kalian harus mengeluarkan biaya tambahan.

    Manual focus, artinya dengan menggunakan lensa manual maka pengaturan dan cara kerja lensa diatur secara manual bukan auto focus.

    Manual mode atau AP/Tav, pada lensa manual model yang bisa dipakai jumlahnya terbatas. Sehingga besar kemungkinan Mode Scene dan lain sebagainya tida dapat digunakan pada lensa manual.

    Rentan flare (hasil foto silau maupun putih berkabut), hal tersebut dikarenakan sifat sensor yang dimiliki oleh lensa manual. Penyebab munculnya flare adalah lantaran pada situasi tertentu pengambilan gambar menentang arah datangnya cahaya matahari.

  • Kompetensi IT Dasar Pendidik Pada Era Pembelajaran Abad 21

    Matamu.Net – Perkembangan teknolgi dan informasi terutama masa Industri 4.0 membuat Pembelajaran berbasis Daring atau Online bukan lagi menjadi sebuah pilihan tapi menjadi sebuah kebutuhan yang sifat wajib.

    Daftar Isi

    Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, membuat pembelajaran konvensional di ruang kelas saja tidak cukup untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing, namun masalahnya adalah mayoritas tenaga pendidik kita saat ini berada pada masa transisi melek IT atau biasa dikenal sebagai digital imigran.

    Hal ini menjadi keterbatasan dalam mengembangkan media pembelajaran karena dibutuhkan kemampuan khusus dalam merancang media pembelajran yang interkatif dan bisa digunakna untuk mengkonstruksi pengetahuan.

    Ujung-ujungnya, Tenaga pendidik baik guru maupun dosen yang masuk dalam kategori Digital Imigran akan menjadi pihak yang passif dalam menanggapi pembelajaran abad 21.

    Pembelajran Abda 21

    Skill Pendidik Pada Pembelajaran berbasis IT

    Tentu saja sangat sulit untuk membuat tenaga-tenaga pendidik kita untuk mengembangkan kemapuan coding standar front-end developer yang baik mengingat sulitnya melatih kemampuan ini bahkan seorang sarjana IT sekalipun harus mengambil beberapa mata kuliah untuk mengembangkan kemampuan Front-en Developer.

    Sebagai seorang pendidik yang akan mengajar dengan media berbasis IT atau mengembangkan medi aberbasis IT, tugas mereka adalah memastikan prinsip-prinsip belajar dan validasi dari materi yang terkandung dalam sebuah media dan sedikit apliaksi yang emmabntu pengembangan media berbasis IT tanpa syarat kemampuan coding.

    Sebagai bentuk pertimbangan berikut ini adalah keterampilan IT yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk membuat media berbasis IT tanpa Coding.

    1. Adaptif IT atau Digital Native

    Adaptif IT atau Digital Native merujuk pada kemampuan cepat untuk mengadapatasi perubahan dari sebuah software/website dan memahami penggunaan Software/Website tersebut.

    Pengembangan software pembelajaran dan website berbasis LMS/CMS tentu saja mempertimbangkan user non programing. Tujuan adalah menyediakan layanan kepada orang awam coding untuk bisa menggembangkan media berbsis IT pada pembelejaran.

    Hal yang harus dipelajari dari semua program dan website yang dikembangkan saat ini bukalah mengingat letak-letak dari tombol save, tombol create, langkah-langkah memasukkan file dan sejenisnya namun yang harus dipahami adalah alur berfikir (Algoritma) dari penggunaan dari sebuah Website/software.

    Jadi pahamilah karakteristik dari setiap software dan website yang akan digunakan dalam pembelajaran dan jangan tertutup dengan software lain yang sejenis agar bisa mendapatkan pengelaman yang berbeda.

    Penggunaan website dan software yang khusus dikembangkan untuk pembelajaran, sejatinya memiliki teknis dan alogritma penggunana dari sisi user yang hampir sama satu sama lain, kalau pun ada perbedaan kemungkinan besar hanya dari segi UI, kecepatan, ukuran dan layanan saja

    Sebagai contoh penggunaan MS Power Point dan Articulate Storyline dalam mendesain slide pembelajaran, keduanya hanya berbeda dari sisi UI semata, namuan layanan yang diberikan hampir sama kalau berbeda praktis perbedaan tersebut mungkin tidak akan masuk dalam media yang dikembangkan oleh guru.

    Esensi dari media yang dikembangkan oleh guru bukan pada software dan website yang digunakan, melainkan ada pada prinsip-prinsip belajar yang ditanamkan oleh guru dalam media tersebut, jadi tidak perlu rasis harus menggunaan salah satu saja diantara keduanya.

    Tanpa mempertimbangan prinsip-prinsip pembejalaran yang benar, maka guru tidaklah mengajar menggunakan media berbasis IT, tapi hanya menyampaikan informasi bersifat Behavioral semata kepada peserta didik yang sejatinya mereka bisa dapatkan dari banyak situs yang lebih lengkap dari pada yang kita kembangkan.

    2. Kemampaun Desain Dua Dimensi Dasar

    Kemampuan Desain dua dimensi yang dimaksud adalah kemampun membuat desain pembelajaran dalam bidang dua dimensi seperti slide persentasi atau kemampun mereka Video yang baik.

    Kemampun ini terkait dengan pemilihan huruf yang baik, warna dan ukuran objek rekatif terhadap media yang digunakan.

    Seorang pendidik tentu saja harus mempertimbangkan media yang paling memungkinkan oleh peserta didik dibawa kemana-mana, seperti gawai. Jika kecenderungan guru mengembangkan slide persentasi saat ini hanya untuk penetingan persentasi di depan kelas, maka pendidik harus mulai belajar mengembangkan power point yang cocok digunakan untuk pembelajaran melalui gawai.

    Oleh karena itu seorang guru dan dosen harus mempertimbangan beberapa hal dalam mendesain bahan ajar dan media pembelajaran berbasis slide :

    a. Ukuran Silde

    Pada umumnya mengembangkan slide di berbagai perangkat Dekstop akan selalu dimulai dengan ukuran standar 3 : 2 horisontal yang disesuaikan dengan layar PC. Hal ini mengingat umumnya penggunaan slide untuk bahan ajar yang nantinya akan digunakan oleh guru menjelaskan materi di depan kelas.

    Hal ini tidak salah, namun tidaklah benar mutlak. Ada baiknya ditambahkan lagi jenis slide dengan isi materi yang sama namun untuk ukuran yang berbeda, yakni ukuran 16 : 9 yang vertikal, tujuannya untuk dibagikan ke peserta didik sehingga mereka bisa membaca slide tersebut di luar kelas melalui Smartphone.

    Meskipun Slide 3 : 2 bisa dibuka melalui Media Smartphone, namun ukuran slide ini akan menghasilkan pengalaman interface yang buruk bagi peserta didik karen aperseta didik akan memiliki banyak oposi untuk menggeser ke kiri dan kekana slide, kemudian perlu di zooming karena ukuran huruf yang terlalu kecil, karena pada saat dikembangkan guru mengunakan acuan layar PC.

    Desain Slide berbasis IT yang konvensional dan jelek

    Sehingga besar kemungkinan membuat peserta didik atau user malas untuk membaca materi tersebut, namun jika dibuat dengan ukuran dan standar penggunaan Handphone maka salah satu faktor  yang menyulitkna penggunaan media dapat dihindari.

    Desain slide Power pint yang dirancang untuk pembelajaran berbasis IT

    b. Desain Komunikatif

    Hal kedua yang harus dipertimbangkan adalah dari sisi desain dari slide yang dikembangkan. Slide yang dikembangkan tentu saja harus menarik dan tidak membosankan sehingga mampu membuat peserta didik nyaman selama berada pada slide tersebut.

    Pada umunya, kita terkadang bertemu dengan aturan untuk membuat slide seperti ukuran font harus paling kecil 24, atau warnanya harus biru campur kuning misalnya. Mungkin tips ini tidaklah salah, namun jika dikatakan benar tentu saja tidak demikian juga.

    Sebuah slide harus dirancang agar memenuhi kebutuan user kita, mislanya dalam pembuatan slide persentasi di dalam kelas, maka aturannya jangan memuat terlalu banyak kata, warna yang tidak seusai dan ukuran gambar haruslah besar, namun apakah hal yang sama berlaku saat mendesain slide pada ukuran layar mobile?

    Tenti saja jawabnnya ada banyak dan hal ini tergantung daru tujuan slide tersebut dibuat. Boleh saja membuat slide yang terdiri dari banyak kata seperti saat membaca website berita di media online, jika memang penjelasan tersebut memang dibutuhkan.

    Dalam kasus ini jelas bahwa desain slide yang digunakan di dalam kelas akan dijelaskan oleh pembuatnya sehingga se-minim mungkin informasi yang ditunjukkan maka semakin nyaman mata peserta, namun pada slide yang disajikan untuk dibaca di rumah, hal ini tentu saja berbeda karena guru sudah tidak ada di depan peserta didik menjelaskan informasi tersebut, oleh karena jumlah kata yang banyak tidak bisa dihindari.

    Dalam dunia komunikasi visual yang banyak melibatkan seni, sebenarnya tidak ada aturan baku yang harus dipegang karena seni itu sendiri berkembangan, jadi idenya adalah buatlah desain semenarik mungkin agar peserta didik semakin senang membuka slide yang dibagikan.

    Cara dan panduan membuat desain Slide yang menarik

    c. Navigasi

    Salah satu keunggulan mengembangkan slide untuk Mobile (Smartphone) kepada peserta didik adalah kuasa penuh atas perangkat berada pada peserta didik, dalam kasus ini Peserta didik dapat memilih bagian yang mereka kurang pahami, atau yang mereka senangi tanpa ada intervasi dari guru.

    Hal ini tentu saja meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka sendiri yang menentukan materi yang akan dikaji. Prinsip ini menganut prinsip merdeka belajar yang benar, namun tugas seorang guru tentu saja memastikan kompetensi minimun dari materi yang dibagikan terpenuhi.

    Guru dalam hal ini sebagai pengembang desain juga harus mempertimbangkan navigasi yang baik dari materinya sehingga kendali yang ada ditangan user (Peserta didik) dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka inginkan atau memberikan penjelasan mengenai bagian dari materi yang sulit dipahami.

    Sebut saja menggunakan bantuan hyperlink baik ke dalam atau keluar slide jika dalam hal ini tidak dapat dijelaskan pada slide atau bukan bagian dari materi. Misalnya link menuju sumber yang terpecaya atau memberikan gambar atas kata yang sulit dibayangkan, misalnya penjelasan mengenai bentuk badan golgi pada sel, maka sebaiknya kata Badan Golgi dilinkan ke slide yang berisi gambar badan golgi.

    Pada slide badan Golgi tersebut diberikan tombol navigasi untuk kembali ke slide sebelumnya karena materi utama yang ingin disampikan bukanlah tentang badan Golgi, jadi informasi mengenai badan golgi secukupnya saja.

  • Sejarah Kamera Nikon – Nippon Kogaku Kogyo Japan Optical Co

    Matamu.Net – Nama Nikon berasal dari nama perusahaan pendirinya yaitu Nikon Corporation atau dikenal dengan Nikon Crop. Nikon Corp sendiri merupakan perusahaan yang berasal dari Jepang. Perusahaan ini diketahui memproduksi berbagai jenis elektronik khusus optik dan gambar seperti kamera, mikroskop, binocular, alat pengukur, peralatan semi-konduktor maupun sejenisnya, sampai dengan fotolotigrafi.

    Berdasarkan sejarah Nikon Corporation didirikan pada tahun 1917. Tujuan awal didirikannya Nikon Corp adalah untuk membantu tentara Jepang dalam berbagai urusan serta tugas-tugas rahasia pada Perang Dunia I. Akan tetapi, seiring dengan berakhirnya Perang Dunia I perusahaan ini justru dikenal dengan nama Nippon Kogaku Kogyo atau yang berarti Industri Optikal Japun.

    Sementara itu, kamera Nikon mulai populer di publik sejak tahun 1984. Adapun orang yang pertama kali menggunakan kamera Nikon sehingga menjadi populer adalah Douglas David Duncan yang merupakan seorang foto jurnalis berasal dari Amerika Serikat. Saat itu, Duncan menggunakan kamera Nikon dengan tambahan aksesoris lensa dari LEICA.

    Barulah pada tahun 1988, Nippon Kogaku Kogyo mengubah namanya menjadi Nikon Corp. Nama Nikon Corp tersebutlah yang sampai sekarang digunakan. Perusahaan ini diketahui termasuk ke dalam salah satu bagian dari perusahaan Mitsubishi Group. Perlu diketahui bahwa kepopuleran yang dimiliki oleh Nikon Corp didapatkan sudah sejak awal tahun 1948 yang merupakan gabungan dari Nippon Kogaku dan Zeiss Ikon.

    Sejarah Kamera Nikon Kamera Analog Nikon terbaru

    Kamera Nikon dari tahun ke tahun

    Saat pertama kali merilis kamera Nikon Corp diketahui langsung merilis dua jenis atau dua tipe kamera. Kedua kamera tersebut adalah kamera seri F dan kamera seri D atau digital. Kamera seri F mempunyai fasilitas yang dikhususkan untuk kamera kelas frepesional. Sementara itu, kamera tipe D merupakan jenis kamera yang memiliki fitur yang cukup sederhana dan mudah digunakan sehingga sangat cocok untuk seorang fotografer pemula.

    Nikon Corp bukanlah satu-satunya perusahaan elektronik yang ada di Jepang. Oleh karena itu, sejak awal berdirinya perusahaan Nikon Corp terdapat beberapa perusahaan yang pemasarannya juga cukup tinggi seperti Canon, Kodak, Sony, Fujifilm, Pentax, sampai dengan Olympus. Sejumlah persahaan tersebut terus memperkenalkan produk andalah mereka di publik sampai sekarang.

    Berikut ini sejumlah tipe kamera Nikon mulai dari awal perilisan kamera sampai dengan tipe kamera yang populer saat ini.

    Nikon tahun 1917

    Kamera Nippon Kogaku K.K atau dikenal dengan nama Japan Optical Co. merupakan hasil produksi dari gabungan tiga buah lensa frima optic kecil. Selanjutnya beberapa produk optik lainnya diproduksi yang merupakan bahan lanjutan dari mikroskop, teleskop, serta alat-alat dari pengukur optik yang bermanfaat dan membantu dalam perusahaan industri maupun ilmu pengetahuan.

    Sejarah Kamera Nikon KAmera Analaog Nippon Kogaku

    Nikon tahun 1932

    Pada tahun 1932 diketahui bahwa kamera pertama yang dibuat oleh Nippon Kogaku K.K akhirnya diperkenalkan di publik. Kamera tersebut diberi nama Nikkor yang kala itu termasuk ke dalam tipe lensa fotografi dengan berbagai variasi ukuran mulai dari jarak 50 mm sampai dengan 700 mm.

    Nikon tahun 1937

    Untuk menyempurnakan desain dari lensa 50 mm f4.5, 3.5, dan 2.0 akhirnya kamera Nikkor dirilis secara resmi sebagai perlengkapan asli dari kamera Hansa Canon yang kala itu secara kebetulan perilisannya bersamaan. Siapa sangka, perusahaan Nippon Kogaku adalah perusahaan yang juga memproduksi sebagian besar lensa Canon sampai tahun 1947 yang lalu.

    Nikon tahun 1948

    Di tahun 1948, barulah perusahaan Nippon merilis produk buatan mereka secara resmi dengan merilis Kamera Nikon I. Perlu diketahui bahwa sebelum akhirnya nama Nikon resmi digunakan maka terdapat beberapa nama pilihan usulan yang digunakan sebagai brand khusus produk kamera seperti Pannet, Nicca, Bentax, Nikka, Nikoret, Niko and Nikkorette.

    Akan tetapi perusahaan pihak perusahaan memiliki nama Nikkorette. Meski begitu, akhirnya ketika produk kamera akan dirilis secara luas nama tersebut diubah menjadi Nikon yang digunakan sampai saat ini.

    Nikon tahun 1957

    Sejak perilisan pertama kamera dengan brand nama Nikon, diketahui bahwa jurutera perusahaan Nikon berusaha agar menghasilkan produk terbaik. Oleh karena itu, tak tanggung-tanggung jurutera tersebut mencari ide yang di seluruh dunia agar mendapatkan solution terbaru di dunia kamera.

    Saat itu, Leica merupakan perusahaan yang memproduksi kamera terbaik alias pemimpin di kamera rangefinder 35 mm serta sangat banyak produsen kamera yang berusaha untuk meniru produk dari Leica tersebut. Salah satunya adalah Nikon yang berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh kamera keluaran Leica. Tepat pada bulan September Niko SP akhirnya dirilis yang kemudian disusul oleh S3 di Mac 1958 dan juga S4 di Mac 1959.

    Nikon tahun 1959

    Kamera Nikon SLR seri pertama (Nikon F) dirilis pada bulan Mei 1959. Dengan dirilisnya Nikon F ke publik, siapa sangka kamera tersebut menjadi standar prioritas bagi para foto jurnalis maupun fotografer professional. Meski standar tersebut tidak tertulis, tapi sangat digandrungi oleh banyak orang.

    Spesifikasi dari seri F sendiri adalah viewfinder yang dapat diganti-ganti, layer focus, sampai dengan lensa. Tahun 1959 merupakan tahun dimana Nikon Corp menjadi pemimpin baru di dunia kamera mengalahkan Leica.

    Nikon tahun 1971

    Pada tahun 1971, Nikon seri kedua (Nikon F2) akhirnya dirilis. Sama seperti seri pertama, seri kedua ini juga tak membutuhkan waktu lama untuk dijadikan sebagai prioritas utama bagi sejumlah foto jurnalis maupun fotografer. Adapun fitur unggulan yang dimiliki oleh Nikon F2 adalah mempunyai bentuk yang cantik serta fetures yang menarik perhatian. Selain itu, fitur yang dimiliki oleh kamera ini merupakan fitur yang sebagian besar dibutuhkan oleh seorang fotografer khusus kamera SLR.

    Nikon tahun 1983

    Tahun 1983 merupakan tahun lahirnya kamera dengan seri compact serta autofocus pertama yang Nikon Corp produksi. Kamera tersebut diberi nama Nikon L35AF yang dibanderol dengan harga yang lumayan mahal. Meski begitu, hasil jepretan dari L35AF sangat sesuai dengan harga yang ditawarkan.

    Sejarah Kamera Nikon lensa baru dengan Asa 100

    Nikon tahun 1992

    Siapa sangka di tahun 1992, Nikon Corp diketahui merilis secara resmi sebuah kamera dengan seri underwater yang diberi nama Nikonos RS. Dengan dirilisnya kamera tersebut membuat Nikon menjadi semakin populer lantaran perusahaan pertama yang membuat inovasi baru dalam dunia fotografi. Nikonos RS merupakan kamera bawah laut pertama yang dibuat di dunia.

    Sejarah Kamera Nikon Kamera Nikonos

    Nikon tahun 1997 – 1999

    Pada tahun 1997 Nikon Corp merilis sebuah kamera dengan seri kamera digital bernama Nikon COOLPIX 100. Selanjutnya pada tahun 1999, perusahaan ini kembali merilis kamera digital dengan seri SLR professional bernama Nikon D1.

    Nikon tahun 2005 – 2006

    Setelah Nikon D1 resmi dirilis pada tahun 1999, tahun 2005 akhirnya seri yang lebih bagus dirilis yaitu Nikon D2X digital SLR camera dan Nikon D2HS digital SLR camera. Tahun 2006, Nikon D2Xs, Nikon D80, dan Nikon D40 dirilis dan dipasarkan.

    Kamera DSRL generasi pertama Fullframe

    Nikontahun 2007

    Tahun 2007 merupakan tahun dimana secara resmi Nikon D3 (full frame) serta D300 Kamera digital SLR ini adalah camera dirilis ke pasaran. Adapun teknologi yang ditawarkan oleh kedua kamera tersebut adalah prosesor generasi terbaru bernama EXPEED2. Akan tetapi, pada tahun yang sama kamera terbaru jenis D700 Full Frame diluncurkan dengan fitur terbaik di kelasnya.

    Nikon tahun 2008

    Kali ini, kamera Nikon D3X, Kamera Digital SLR dirilis di publik dengan fitur menarik pada masanya yaitu dengan seri sensor 24 MP. Dengan sensor kamera yang tinggi tersebut membuat hasil foto terlihat semakin keren dan tentunya professional.

    Nikon tahun 2010 – 2011

    Tahun 2010, Nikon diketahui mengeluarkan kamera dengan seri terbaru yaitu Nikon D90. Fitur dan spesifikasi yang dimiliki oleh kamera Nikon D90 adalah bukan hanya dapat digunakan untuk menangkap gambar saja, tapi juga sudah bisa dipakasi untuk mengabadikan video.

    Sementara itu, tahun 2011 Nikon Seri D7000 dirilis dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan seri sebelumnya. Akan tetapi, pada seri D7000 ditambahkan fitur video dengan kualitas yang sangat bagus yaitu video super HD.

    Nikon tahun 2013 – 2016

    Nikon Corp semakin mengembangkan kualitas kamera yang diproduksi. Pada tahun 2013 kamera Nikon Df dengan full frame full retro dirilis. Kemudian tahun berikutnya Kamera HD-SLR Nikon D4s dirilis dan dipasarkan. Kamera ini diketahui menggabungkan kecepatan dan akurasi untuk Dominasi Decivise Moment.

    Nikon tahun 2017 – 2018

    Pada tahun 2017 Nikon D850 dan Nikon D7500 di pasarkan. Sementara itu, pada tahun 2018 kamera yang diirlis adalah Nikon D3500, Nikon Z7, dan juga Nikon Z6

  • Kamera Analog: Pengertian, Karakteristik, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

    Kamera Analog: Pengertian, Karakteristik, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

    Dzargon – Obscura merupakan pirnsip dasar dalam pengembangan Kamera. Prinsip ini kemudian diadaptasi dalam pembuatan kamera Analag lalu berkembang sampai ke kamera digital seperti yang dikenal saat dalam bentuk DSLR, Mirrorles atau Pocket Kamera.Daftar Isi

    Pengertian kamera analog

    Kamera analog merupakan jenis kamera yang memotret gambar dengan cara menggunakan film. Kamera jenis ini tidak memiliki fungsi digital sehingga proses menghasilkan gambar membutuhkan waktu yang cukup lama. Mulai dari gambar terlebih dahulu disimpan kemudian mengalami yang namanya ‘cuci cetak’ sehingga hasil pemotretan dapat dilihat.

    Pada tahun 1980-an, kamera analog pertama kali diperkenalkan di dunia. Adapun perusahaan pertama yang membuat kamera analog adalah Sony Mavica. Kepopuleran kamera analog semakin berkembang sampai dengan tahun 1984 dimana saat itu kamera jenis ini telah diproduksi oleh Canon yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam olimpiade serta hasilnya dimuat dalam surat kabar di Jepang.

    Karakteristik kamera analog

    1. Kamera analog menggunakan film sebagai perekam gambar. Film yang digunakan adalah film negatif yang berwarna
    2. Pada kamera analog slide film terdiri dari hitam putih dan positif.
    3. Sebagian besar jenis kamera analog bisa menangkap gambar dengan berbagai warna yang dipantulkan oleh matahari.
    4. Kamera analog bersifat sensitive.
    5. Kamera analog mampu menangkap gambar yang berbentuk garis. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam fotografi lantaran diperlukan untuk memotret secara manual.

    Cara kerja kamera analog

    Cara kerja dari kamera analog dilakukan secara manual. Maksudnya adalah kamera jenis ini merekam atau menangkap gambar dengan menggunakan film. Film memiliki fungsi untuk memotret gambar dengan bantuan energi cahaya. Gambar yang telah direkam oleh kamera selanjutnya disinari dengan cahaya kemudian dicetak pada sebuah kertas khusus.

    Kartas khusus tersebut diketahui memuat sejumlah mikro kapsul molekul yang memiliki sejumlah warna seperti hijau, merah, biru, serta kuning. Dengan adanya molekul kapsul tersebut maka secara otomatis cahaya akan terekspose dan memilih warna tertentu. Barulah setelah proses pemilihan warna tersebut gambar dapat dicetak.

    Jenis-jenis kamera analog

    1. Kamera SLR (Single Lens Reflex)

    Kamera analog identik dengan kamera SLR. Seperti yang kita ketahui bahwa kamera SLR mampu memberikan kenyamanan pada pengguna dengan menawarkan lensa yang mampu mengurangi kesalahan yang terjadi pada gambar saat pemotretan.

    Selain itu, kamera SLR juga sangat akurat dalam pengaturan aperture, flash, maupun filter. Selain itu, apabila rana pada kamera SLR ditekan maka secara otomatis cermin akan berputar dan membuat film kamera terkena cahaya. Sementara itu, ketika rana tidak ditekan maka cermin akan memblokir cahaya yang akan masuk ke dalam film sehingga membuat lensa diubah.

    Kelebihan dari kamera SLR adalah mudah dibawa kemana-mana karena ringan, komponen kamera tahan lama, tidak menggunakan baterai serta warna yang dihasilkan jelas. Sedangkan kekurangan kamera SLR adalah tidak memiliki mode otomatis sehingga untuk mengambil gambar harus mencari waktu serta cahaya yang tepat.

    Kamera Auto Anlaog pake Klise dari Konica S2

    2. Kamera TLR (Twin Lens Reflex)

    Kamera TLR adalah jenis kamera analog yang berbentuk persegi panjang dan memiliki ‘dua mata’. Maksud dari ‘dua mata’ tersebut adalah kamera ini mempunyai dua lensa yang sama. Masing-masing lensa memiliki fungsi dimana lensa pertama berfungsi untuk melihat sementara lensa kedua berfungsi sebagai lensa pengambilan.

    Lensa tampilan bertugas untuk memproyeksikan gambar melalui cermin sampai dengan refleks. Untuk lensa yang kedua, lensa pengambilan justru memproyeksikan gambar menuju ruang gelap hingga bidang film. Perlu diketahui juga bahwa gambar yang diambil hasilnya mungkin tidak sama dengan yang dilihat. Hal tersebut dikarenakan adanya kesalahan paralaks.

    Adapun kelebihan dari kamera TLR yaitu dapat digunakan untuk memotret gambar-gambar yang bergerak cepat dan sangat cocok untuk foto candid. Di samping memiliki kelebihan, terdapat juga kekurangan yaitu hasil foto berbeda dengan apa yang dilihat di layar serta gambar yang terlihat bentuknya terbalik.

    Kamera TLR (Twin Lens Reflex) jaudl dan handar

    3. Kamera rangefinder

    Disebut sebagai kamera rangefinder lantaran kamera jenis ini memakai perangkat rangefinder atau biasa disebut dengan kamera pengintai. Cara kerja kamera rangefinder adalah harus menghubungkan dua viewfinder. Perlu diketahui juga bahwa kamera rangefinder tidak mempunyai cermin refleks. Fungsi dari dua viewfinder berbeda-berda. Viewfinder yang pertama berfungsi untuk melihat objek sementara yang lainnya berfungsi untuk mengatur fokus pada lensa.

    Kelebihan dari kamera rangefinder adalah dapat menggunakan shutter speed yang lambatmeski cahaya redup dan juga lensa dan viewfinder ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kamera SLR. Sedangkan kekurangan dari kamera jenis ini adalah hasil gambar yang didapat tak jarang berbeda dari yang dilihat melalui viewfinder.

    Kamera rangefinder Lensa Analog kamera Rangefinder

    4. Kamera point and shoot

    Kamera ini bekerja secara otomatis. Dengan adanya kamera point and shoot maka kecepatan rana, aperture, fokus, dan tak jarang juga kecepatan film atau ISO sudah tidak dibutuhkan lagi. Hal tersebut dikarenakan semuanya diproses secara otomatis.

    Selain itu, kamera point and shoot mempunyai flash internal serta system pencahayaan yang disesuaikan dengan kondisi cahaya. Sama seperti kamera rangefinder, kamera point and shoot juga mengalami yang namanya kesalahan paralaks.

    Meski begitu kamera point and shoot diketahui memiliki beberapa kelebihan seperti harga murah dan terjangkau, ukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Namun, kekurangannya adalah kapasitas zoom sangat terbatas dan juga tidak terdapat pengaturan manual alias bekerja secara otomatis.

    Kamera keren dan analog Kamera point and shoot

    5. Kamera instant

    Kamera instant bekerja dengan cara adanya reaksi bahan kimia pada film di dalam kamera. Hal tersebut membuat setiap gambar yang dipotret hasilnya langsung dapat dilihat dan dicetak secara langsung.

    Kamera jenis ini pertama kali dipopulerkan oleh Polaroid Corporation pada tahun 1960-an dengan memproduksi Kamera Polaroid. Selain memiliki nama kamera instant diketahui juga bahwa cara kerja kamera ini juga sangat simple lantaran fotografer hanya mengarahkan kamera ke objek lalu memotret.

    Adapun kelebihan dari kamera instant adalah proses pengambilan gambar dan hasil cetak sangat mudah, setiap pemotretan hanya mencetak satu foto alias sistemnya ekslusif. Sementara itu, kekurangan dari kamera instant adalah hasil cetak ukurannya kecil, diperlukan kertas foto isi ulang pada kamera, harga dari kertas foto cukup mahal, kualitas gambar kurang bagus apabila gambar dipotret pada tempat yang kurang cahaya.

    Hasil moter kamera Lomo nan Instan

    Kelebihan dan kekurangan kamera analog

    Seperti yang kita ketahui bahwa kamera analog adalah kamera yang menggunakan film dalam fotografi. Arti dari analog adalah proses cetaknya memanfaatkan proses kimia. Oleh karena itu, dengan menggunakan film maka kelebihan dari kamera analog adalah harga film relatif murah dibandingkan dengan kamera digital padahal kualitas gambar yang dihasilkan sama.

    Selain itu, ukuran film kamera analog menggunakan film seluloid 35 mm sehingga cahaya mampu mengambil lebih banyak area pada gambar. Salah satu alasan kamera analog tak kalah populer dengan kamera digital adalah karena kamera analog kualitas gambarnya sudah tidak diragukan lagi. Kualitas gambar yang bagus dan jernih diperoleh dari kamera film. Hal tersebutlah yang tidak dimiliki oleh kamera digital.

    Sedangkan kekurangan dari kamera analog adalah penggunanya harus memahami dan menghafal beberapa pengaturan kamera sebelum gambar diabadikan, hasil gambar dan hasil cetak efeknya sedikit berbeda sehingga membutuhkan pengelolaan gambar lebih lanjut.