Matamu.NET – Application Specific Integrated Circuit atau yang lebih dikenal dengan nama ASIC adalah circuit yang didesain untuk satu tujuan yakni mata uang digital (Cryptocurrency). Sistem kerjanya berdasarkan struktur Microchip yang analog dengan CPU dan GPU pada Komputer. Mudahnya ASIC Miner adalah Komputer khusus untuk kebutuhan mining.
Umumnya, setiap ASIC Miner dibangun untuk jenis mata uang tertentu dan tujuan yang paling banyak adalah untuk tambang Bitcoin. Alasannya karena Bitcoin adalah Cryptocoin yang memiliki harga paling stabil dan populer. Popularitas Bitcoin membuat permintaan ASIC Miner lebih banyak ditujukan untuk memecahkan algoritma Bitcoin yang didsarkan pada sistem Reversing / brute-forcing SHA-256 dan pencatatan eknripsi dari Blockchain Bitcoin.
Pengembangan dan proses Pembuatan ASIC sebagai perangkat mining sangatlah mahal dan kompleks. Alasanya karena dibuat bukan untuk kebutuhan open komputasi tapi untuk mencatatan eknripsi dan memecahkan masalah matematika kompleks. Pekerjaan ini bisa dilakukan perangkan Komputer konvensional seperti Intel atau AMD dan GPU seperti Radeon atau Nvidia akan tetapi ASIC Miner masih jauh lebih efektif.
Daftar Isi
Memahami ASIC MIner
Microcheap sebenarnya dapat difungsikan untuk tujuan umum seperti CPU dapat dikelola juga untuk mengerjakan hal-hal bersifat grafis jika ternyata tidak ada GPU. Akan tetapi kinerjanya tidak optimal dan cenderung lambat. Hal ini berlaku untuk ASIC, microcheapnya didesain khusus untuk mencatat bitcoin blockchain*.
*bitcoin blockchain – Database enkripsi bitcoin yang disimpan di seluruh Wallet pemilik bitcoin sehingga tidak bisa dibobol karena berfiat desentralistik.
Pada awalnya, Pembuat Bitcoin, Satoshi Nakamoto, merancang Bitcoin dapat ditambang menggunakan Central Processing Unit (CPU). Namun popularitas Bitcoin membuat banyak pihak berupaya menyelesaikan enskrispi dan masalah matematis selama proses nambang dan pencatanan blockchain lebih cepat. Hasilnya, ASIC pun berhasil dibuat dengan efektifitas lebih tinggi di bdaningkan dengan CPU konvensional.
ASIC dirancang dengan konstruksi yang jauh lebih hemat energi listrik dibandinkan namun kapasitas komputasi yang lebih besar, tentu saja komputasi yang berkiatn dengan penambangan bitcoin. Setelah nilai Bitcoin naik drastis dan jumlah pengguna semakin meningkat, ASIC naik sebagai pemenang dalam hal menambang bitcoin. Selain ASIC, GPU juga memiliki efektifitas yang tinggi dalam memecahkan kode Bitcoin akan tetapi belum seefektif ASIC.
Bitcoin Miners melakukan operasi komputasi yang sangat kompleks, operasi ini disebut sebagai Hash. Setiap Hash berpotensi menghasilkan Bitcoin, sehingga semakin banyak Hash yang dilakukan dalam satu periode peluang untuk mendapatkan Bitcoin jadi lebih besar. Hal inilah yang menjadi keungulan dari ASIC karena mampu menyelesaikan lebih banyak Hash dalam waktu singkat.
Baca Juga : Mengapa Bitcoin Miner Banyak Menggunakan VGA?
Sistem Tambang Bitcoin dan Blockchain
Agar tidak mudah di hack dan dimonopoli oleh satu pihak, Penemu Bitcoin membuat database Bitcoin tidak disimpan pada satu server tapi di desentralisasi. Informasi mengenai transaksi Bitcoin dibuat dalam bentuk encripsi kemudian disimpan ke dalam walet dari setiap pemilik bitcoin. Data-data encripsi ini kemudian dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sistem seperti mata rantai yang saling terhubung antar satu wallet dan wallet yang lain. Sistem ini selanjutnya di sebut sebagai Blockchain.
Encripsi ini haruslah sangat rumit dan sulit ditebak, sehingga dibutuhkan komputasi tingkat tinggi untuk mencatat setiap jumlah bitcoin yang ada di dunia. Agar menghindari penggunaan Bitcoin berkali-kali (Double Spanding**) maka hanya catatan paling pertama yang diakui sebagai transaksi sah.
Para miner-lah yang membuat code dan mencatat enskrispsi. Karena hanya bisa dicatat sekali maka para miner berlomba-lomba menenksripsi data dan disimpan pada Blockchain. Setiap enkrispi yang berhasil dibuat akan diberi Reward yakni sejumlah kecil persentasi dari Bitcoin yang ditransaksikan pada saat itu. Tentu saja ini dipotong dari Bitcoin yang ditransaksikan.
Sistem ini membuat Miner harus berlomba-lomba melakukan pecatatan karena selain Algoritma harus ditebak terlebih dahulu, tidak semua tebakan juga benar. Jadi Hardware dengan Hash yang lebih cepat memiliki peluang besar dalam memecehakan masalah. Kendati demikian Miner kecil tetap memiliki peluang juga untuk menebak dan mencatat encripsi dari setiap transaksi Bitcoin yang terjadi.