Matamu.Net – Youtuber menjadi salah satu fenomena yang banyak menarik perhatian, semenjak terbongkarnya penghasilan dari Youtuber Kondang Atta Halilintar yang mencapai 28 Milliar dalam sebulan.
Sebelumnya Youtuber Internasional Piw Dipie juga diketahui memiliki penghasilan mencapai 100 Milliar Rupiah dalam sebulan, sontak membuat kata kunci cara menjadi youtuber menjadi trending topik sepanjang tahun 2019.
Konon penghasilan tersebut berasal dari jaringan periklanan yang berafiliasi dengan Youtube yakni Google Adsense. Mereka yang memiliki channel youtbe dengan jumlah 1000 Subscriber dan jan tayang selama 4000 jam dalan setahun akan mendapatkan hak untuk menampilkan iklan di Channel mereka.
Namun apakah uang akan datang hanya dengan syarat tersebut?
Youtube punya beberapa aturan lain agar iklan bisa tayang seperti pada chanel pemula, setiap video hanya akan memunculkan iklan yang dikonversi menjadi uang jika ditonton minimal 30 detik, namun sayangnya hal tersebut tidaklah cukup.
Penghasilan para yotuber tidak serta merta dipengaruhi oleh kreativitas mereka dalam membuat konten semata, tapi juga lingkungan marketing dimana konten tersebut ditayangkan. Sebut saja produsen yang memasang iklan di Youtube.
Di Indonesia, para pengguna Google Adsense Adbertiser dan Advertiser Agen tidak memasang iklan seperti layaknya iklan di negara maju seperti Eropa dan Amerika. Mereka mematok harga semurah mungkin yang mereka bisa, hanya iklan-iklan tertentu yang memberikan Bit iklan dengan nilai yang tinggi.
Hasilnya nilai cost per click (CPC) iklan Indonesia sangat rendah, bahkan menembus angka 100 rupiah per klik. Jika dalam sehari youtuber memiliki 1000 pengunjung dan hanya sepuluh persen yang terkonversi menjadi iklan, ini berarti mereka hanya mendapatkan uang sebesar Rp 100 x 1000 x 10 % = 10.000 rupiah sehari.
Hal ini berbeda dengan Iklan yang tayang di Eropa misalnya dimana rata-rata CPC iklan mencapai 1.500 rupiah. Dengan perhitungan yang sama 1000 pengunjung dapat dikonversi menjadi 150.000 rupiah.
Para Youtuber berpengunjung 1000 viewer setiap hari tentu saja bakalan menangis dengan pengashilan yang hanya sekitar 300.000 dalam sebulan. Angkan ini tentu saja tidak menghasilkan uang yang cukup untuk dijadikan modal membuat konten yang berkualitas, namun untungnya mekanisme mendapatkan uang di Youtube tidak hanya ditentukan oleh Adsense semata.
Daftar Isi
Sumber Penghasilan Lain
Psikologis pengiklanan tentu saja membuat orang-orang marketing tidak hanya memasang iklan melalui Google Adwords, tapi juga terkadang mereka melihat peluang melalui Youtuber dengan follower terbanyak atau dengan mempertimbangkan Niche dari akun Youtube.
Misalnya saja jasa pengiklanan Rumah dan Properti tentu saja akan mempertimbangkan menayangkan iklan pada chanel dan video yang diisi oleh konten anak-anak, karena sangat kecil peluang anak-anak membli properti kalaupun ada mungkin peluangnya 0,000001 saja.
Oleh karena para Vendor Iklan Properti ini lebih memilih mengendors pada Youtuber yang membahas Properti sebagai konten utama mereka sehingga orang-orang akan melihat iklan tersebut lebih serius diabdnigkan hanya sekedar di Skip semata.
Endorsment ini tergantung dari Populartitas saja, beberapa Youtuber dengan Subscriber lebih dari 100.000 saja sudah memasang jasa pengiklan lebih dari 8.000.000 rupiah per video. Hal ini terbilang cukup murah.
Minority Mindset misalnya, pernaha mendapatkan tawaran iklan iklan senilai USD 150.000 atay 2,1 Milliar untuk Paid Content Cryptocurrency, hanya Minoroty Mindset menolak tawaran tersebut karena menganggap iklan tersebut tidak relevan dengan penonton mereka.
Sumber Penghasilan ini bisa jadi berasal dari Endorsement, Paid Conten atau Soft selling dimana logo atau simbol iklan muncul di tengah-tengah video sehingga tidak dapat di Skip atau di cancel oleh Viewer kecuali mereka meninggalkan Video tersebut.
Anya Geraldine – Youtuber dan Influencer Indonesia |
Penghasilan Non-Youtube
Sebagai seorang Youtuber yang memiliki banyak Subscriber, mereka akan naik level menjadi Influencer. Influencer ini berpotensi juga menghasilkan uang diluar dari Youtube, misalnya menjadi artis seperti Anya Geraldine yang sudah mendapatkan banyak tawaran bermain film, atau menjadi bintang tamu acara offline.
Di daerah yang jauh dari Ibu kota sendiri seperti Makassar, mereka sudah memiliki beberapa Youtuber yang menjadi Selebgram dan Influencer yang laris di acara offline dan bintang iklan untuk konten lokal, seperti Tumming Abu dan Basso Toayya di Makassar.
Jika Tumming Abu sangat laris sebagai pengisi acara lokal dan bintang iklan Honda untuk daerah Sulawesi Selatan, Bassi Toayya malah menjadi bintang iklan lokal untuk motor Yamaha. Tidak sampai disitu, mereka juga membuat banyak film dengan cameo-cameo yang sebagian besar diambil dari konten mereka.
Penghasilan ini tentu saja lebih banyak dibandingkan dengan penghasilan mereka sebagai Publisher Google Adsense, namun tentu saja penghasilan ini jauh lebih tidak stabil dibandingkan dengan menjadi Partner GA.
Beruntung Google tidak membatasi aturan mereka dimana para Youtuber harus memilih salah satu cara mendapatkan iklan, mereka boleh mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari Youtube namun tetap terbatas pada Google Toos and Standar Community.