Tag: Investasi

  • Arti Likuid Dalam Istilah Investasi

    Arti Likuid Dalam Istilah Investasi

    Matamu.NET – Arti likuid dalam dunia investasi secara umum meurujuk pada kemudahan aset untuk digunakan atau ditukar dalam bentuk uang agar dapat digunakan secara langusng. Kata likuid ini sendiri adalah analog dengan bahasa sains yang berati cair atau cairan.

    Arti Kata Likuid

    Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) likuid (Kata sifat) dapat diartikan sebagai :

    1. Posisi Aktiva yang memiliki cukup kas atau harta yang bisa dengan mudah dicairkan dan memenuhi kebutuhan transaksi
    2. Posisi aktiva yang dapat dengan cepat di ubah menjadi kas tanpa mengalami penurunan nilai yang berarti.

    Kesimpulannya, Likuid adalah sifat atau karakter dari sebuah aset yang bisa dengan mudah diubah dalah bentuk uang tunai. Selain mudah, syarat lain aset dikatakan likuid jika tidak mengalami penurunan nilai yang besar saat dijual atau diubah menjadi uang.

    Aspek Penurunan Nilai

    Aspek penurunan nilai dalam proses pencairan / penjualan aset harus diperhitungkan karena sejatinya semua aset bisa dijual dengan cepat jika ditawarkan pada harga yang jauh dibawah harga pasar. Sekalipun harganya tidak turun, bisa jadi penurunan nilai dari aset tersebut terjadi karena ada biaya tambahan yang dibutuhkan pada saat porses transaksi.

    Jika biaya yang dibutuhkan terlalu tinggi maka aset tersebut tidaklah dianggap likuid. Misalnya tabungan reguler dan deposito

    1. Tambunag Reguler dianggap likuid pada jangka pendek karena hampir tidak dikenakan biaya tambahan pada saat dicairkan. Namun untuk jangka panjang, nilai tabungan reguler
    2. Tabungan Deposti dianggap tidak likuid untuk jangka pendek karena akan dikenakan pinalti pada saat pencairan mendadak, namun pada jangka panjang nilainya jauh lebih stabil dibandingkan dengan tabungan reguler.

    Aset lain yang dianggap tidak likuid misalnya Properti. Properti seperti rumah adalah satu aset yang paling banyak dipilih sebagai aset investasi jangka panjang di Indonesia. Hanya saja statusnya tidaklah likuid, karena sangat sulit untuk mencairkan / menjual properti dalam waktu singkat. Misalnya kurang dari 3 hari.

    Selain itu jika pertambahan nilanya tidak terlalu besar karena dikuasai masih kurang dari 3 tahun maka proses penjualan Properti akan memakan lebih banyak biaya daripada pertambahan nilanya.

    Penurunan nilai bisa jadi dalam bentuk :

    1. Biaya balik nama sertifikat
    2. Biaya BPHTB (Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
    3. Penurunan kualitas bangun
    Foto Emas Batangan Aset Likuid

    Macam-Macam Aset Likuid

    Dengan demikian Investasi Properti tidaklah Likuid, namun bukan berarti tidak bisa dicairkan. Jenis-jenis aset investasi yang dianggap likuid oleh banyak orang adalah :

    1. Uang Tunai (Kas)
    2. Aset Pasar Uang
    3. Efek Ekuitas
    4. Efek Hutan yang dapat dijual
    5. Sertifikat Bank Indonesia
    6. Reksadana
    7. Exchange-Traded Funds (EFTs)
    8. Piutang
    9. Inventaris
    10. Logam Mulai

    Urutan daftar aset tersebut tidaklah tetap hal ini tergantung dari masing-masing objek dari aset tersebut.

    Misalnya saja Aset investasi dalam bentuk saham. Tidak semua saham sifatnya liquid seperti saham perusahan besar seperti Adaro, BCA, Mandiri, dkk. Ada beberapa aset saham yang sulit untuk dijual dalam waktu singkat bahkan transkasi jual beli saham dalam satu hari bisa jadi kurang dari 10 Lot.

    Dalam kasus tersebut Aset saham ini disebut tidak liquid, karena sulit untuk menjualnya.

  • Akhirnya GoTrade Legal di Indonesia

    Akhirnya GoTrade Legal di Indonesia

    Matamu.NET – Setelah sekian purnama saya menunggu dan di tengah simpang siurnya legalitas Go Trade di Indonesia, Akhirnya hari ini Kamis (31/03/2022) saya dapat surat cinta dari Go Trade. Isinya adalah informasi kalau Go Trade akan segera legal di Indonesia.

    Isi suratnya sebagai berikut :

    Hello Indonesia 

    Hey ahmad,

    Today we’re excited to share our biggest news yet – we have just launched our first local product ever – Gotrade Indonesia!

    We picked Indonesia as our first local market simply because investing there is broken. Indonesians are subject to mutual funds with expense ratios exceeding 5%, savings products like gold with 3% spreads and hidden fees everywhere which take an enormous chunk out of their portfolios.

    We’ve set out to change that.

    Gotrade Indonesia is powered by PT Valbury Asia Futures. In partnership with the Jakarta Futures Exchange (JFX) and Kliring Berjangka Indonesia (Persero) (KBI), we’ve launched the country’s first fully backed US stock contracts that gives users market access to US stocks.

    Gotrade Indonesia will allow all Indonesians to invest as little as $1 in stocks like Tesla, Apple and Facebook on an easy to use, free platform.

    Learn more

    We’re humbled that hundreds of thousands of you already rely on us to help you achieve your financial goals. We can’t wait to bring the next 5 million of you with us as we continue to build a fun, fair, and simple world of investing.

    Onwards and upwards.

    Rohit Mulani

    Founder & CEO @Gotrade

    GoTrade Legal

    Jadi pada intinya masalah yang saya hadapi dalam berinvestasi di Perusahan-Perusahaan di Amerika Serikat itu adalah legalistas. Sudah hampir dalam kurung waktu 1 tahun berinvestasi dengan aplikasi GoTrade namun aplikasi ini tidaklah beroperasi di Indonesia.

    Saat pertama kali mendaftar ke Platoform GoTrade, Aplikasi memiliki izin operasi di Malaysia dengan perusahaan induk yang ada di Singapura.

    Simpang siur tentang legal tidaknya perusahaan T8 di Indonesia sudah jelas Ilegal. Pasalnya defenisi Ilegal itu jika sebuah perusahaan tidak terdaftar di otoritas keuangan di Indonesia.

    Jadi dari berita tersebut sudah jelas Go Trade Ilegal.

    Kendati Ilegal saya tetap yakin dengan keamaan uang saya di Platfom ini karena sudah mengantongi izin operasi di 8 Negara termasuk Malaysia dan Singapura. Hanya saja kalau suatu saat nanti Go Tarde dianggap ancaman oleh Pemerintah Indonesia, nah ini yang buat was-was akrena bisa saja semua dana yang berasal dari Go Trade atau Sekuritas yang menaunginya sulit masuk ke rekening.

    Lah kita kan investasi untuk memperoleh keuntungan. Apalagi sejak adanya pernyataan Bapeti tentang Go Trade masuk dalam kategori Investasi Ilegal. Yah semakin was-was.

    Sangkin concern-nya dengan masalah ini saya sampai mencari informasi tentang legalitas Go Trade dna perusahaannya. Hasil pencariannya saya tuangkan dalam tulisan di bawah !

    Nah sekarang dengan adanya pemberitahuan ini saya merasa agak lega. Apalagi porotfolio saya di Go Trade sudah juah lebih besar dari Pada saat saya pertama kali membuka Akun Investasi di GoTrade.

    Jadi terima kasih Go trade sudah buat kekhawatiran saya berkurang. Yah paling tidak dari platform yang saya gunakan sudah dalam proses pengajuan legal di Indonesia.

    Ke Khawatiran saya selanjutnya adalah Perang Ukraina dan Rusia yang jika terus berlangsung tentu saja akan mempengaruhi iklim usaha dan investasi. Tapi yah ini adalah resiko Trading.

    Eitts Trading resmi ya,

    Bukan Judi berkedok Trading seperti Binomo, atau Scaming berkedok Robot Trading.

    Daftar GoTrade Indonesia

    Jadi buat kalian yang punya rencana daftar Go Trade, pakai link berikut biar dapat bonus 2$. Daftar GoTrade untuk Pin Referal 493689.

    Catatan Tambahan :

    Dalam upaya legalitas Operasi Go Trade di Indonesia, perusahaan T8 Securitas menggandeng perusahaan Valbury Asia. Perusahaan ini sendiri sudah memiliki banyak cabang di hampir seluruh kota besar di Makassar.

    Selain itu, GoTrade juga bekerja sama dengan perusahaan Bursa Berjangka Jakarta Futures Exchange yang sudah berdiri sejak tahun 1999. Terakhir bekerja sama dengan Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

    Menurut saya sih, pasti akan ada perubahan layanan proses pembayaran yang akan dilakukan untuk nasabah Go Trade di Indonesia untuk memasukkan dana ke Rekening Efek.

    Kalau di tanya sih, saya sendiri sudah nyaman dengan sistem pembayaran sekarang yang bekerja sama dengan Merchat Doku. Tapi kita lihat saja, mekanisme pembayarannya ke depannya.

  • Perbedaan Mendasar Antara Trading dan Investasi Saham

    Perbedaan Mendasar Antara Trading dan Investasi Saham

    Dzargon – Mendengar kata saham, pada umumnya orang-orang akan mengasosiakan instrumen tersebut dengan dua hal yakni investasi dan trading. Hanya saja terkadang orang awam, agak sulit membedakan kedua istilah tersebut.

    Bahkan beberapa orang malah berfikir bahwa trading analog dengan kegiatan berjudi. Padahal Judi dan Trading adalah dua hal yang sangat berbeda.

    Artikel ini mencoba menjelaskan perbedaan antara Investasi dan Saham dari sisi pemula.

    Perbedaan antara Saham dan Investasi

    Sebelum kita lebih jauh berbicara tentang Investasi dan Trading saham, mari kita terlebih dahulu membedakan dua hal yakni (1) kegiatan ekonomi dan (2) objek dalam kegiatan ekonomi. Investasi dan Trading adalah kegiatan ekonomi yang secara umum keduanya dapat diartikan sebagai proses jual beli.

    Objek dalam kegiatan jual beli tersebut bisa jadi berbeda hanya saja yang paling sering dipadangkan dengan kata trading adalah saham, valas, crypto, emas, dan sejenisnya. Kebanyakan orang melakukan trading dengan objek yang fluktuasi nilainya tinggi dan tidak bernilai kegiatan usaha

    Nah agar tidak berpanjang lebar mari kita mulai ke perbedaan antara Trading dan Investasi.

    A. Investasi

    Secara sederhana, Investasi adalah kegiatan menaruh sejumlah uang dalam jangka waktu yang lama pada unit atau kegiatan usaha dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kegiatan usaha tersebut. Keuntungan bisa dalam dua bentuk yakni (1) naiknya nilai unit usaha dan/atau (2) Pembagian keuntungan kegiatan usaha pada jenis investasi tertentu.

    Agar lebih mudah memhami kegiatan investasi berikut ini penjelasan singkat dalam bentuk simulasi mengenaik kegiatan investasi berdasarkan objek investasinya.

    1. Emas

    Emas adalah logam mulai yang nilainya dianggap paling stabil dan cenderung naik dari tahun ke tahun. Hal ini membuat Emas menjadi salah satu instrumen Investasi yang paling populer.

    Misalkan kita memutuskan membeli emas sebanyak 10 gram pada tahun 2005 yang pada saat itu harga jual emas adalah Rp. 153.306 / gramnya, sehingga 10 Gram senilai Rp. 1.533.060.

    Tahun 2021 harga emas dibanderol denan harga sekitar Rp. 942.000 / gram, sehingga nilai investasi kita sekarang adalah Rp. 9.420.000.

    2. Saham

    Saham adalah sekuritas yang menunjukkan proporsi penguasaan total aset berdasarkan valuasi dari sebuah perusahaan. Misalkan saja sebuah usaha memiliki nilai valuasi sebesar 100 juta rupiah dan kita berinvestasi di perusahaan sebesar 10 juta rupiah maka kita memiliki 10% dari total aset perusahaan tersebut.

    Jika tahun berikutnya usaha tersebut ternyata valuasi perusahaan tersebut meningkat karena untung dan ekspansi bisnis menjadi 200 juta rupiah. Maka nilai invetasi kita juga ikutan naik menjadi 20 Puluh juta rupiah dengan proporsi kepemilikan saham 10 %. Demikian pula jika perusahaan tersebut merugi dan valuasi hanya 50 juta rupiah, maka nilai investasinya menjadi 5 juta rupiah saja dengan proporsi aset yang tetap.

    Selain dari valuasi, kepemilikan saham terkadang diikuti dengan pembagian keuntungan kegiatan usaha yang disebut Dividen. Hal ini biasanya ditentukan pada rapat tahunan pemegang saham.

    Agar lebih mudah mari kita simulasikan dengan pembelian saham Mandiri pada tahun 2005 seharga Rp. 1.320 per lembar sebanyak 11 lot (1.100 lembar), sehingga total dan yang diinvestasikan adalah Rp. 1.452.000.

    Tahun 2021 harga saham Bank Mandiri senilai Rp. 6.000 per lembar sehingga total nilai Investasi (portofolio) kita adalah Rp. 6.600.000.

    Selain itu kita mendapatkan tambahan dana dari Pembagian Dividen tahunan dari Bank Mandiri. Misalnya saja pada tahun 2020, Mandiri membagikan keuntungan sebesar 220 rupiah perlembar. Agar memudahkan perhitungan simulasi kita rata-ratakan saja pembagian dividen Bank Mandiri sebesar Rp. 120 rupiah per lembar per tahun sehingga selaam 16 tahun kita mendapatkan pembagian dividen sebesar Rp. 1.980.000 Rupiah.

    Dengan demikian total nilai investasi kita pada tahun 2021 adalah Rp. 8.580.000.

    3. Saham di Luar Negeri

    Investasi dalam bentuk pembelian saham di luar negeri sebenarnya sama dengan dalam negeri yakni keuntungan didapatkan dari Gain Capital (Valuasi niali saham naik) dan pembagian dividen jika tersedia. Hanya saja faktor perhitungan melibatkan lebih banyak aspek seperti nilai Valuta Asing saat bertransaksi.

    Mari kita misalkan berinvestasi saham di Wall Stree dengan membeli saham apple sebanyak Rp. 1.500.000 rupiah pada tahun 2005 dimana harga dolla pada saat itu adalah Rp. 9.800 per dollar dan Harga saham Apple adalah 34 $ per lembar. Sehingga uang tersebut dapat ditukar dengan saham apple sebanyak 4,5 lembar*.

    Tahun 2021 harga saham Apple mencapai 148 $ dengan demikian nilai investasi kita saat ini adalah 666 $ ditambah pembagian Yield Dividen Apple yang mencapai 0,6% per triwulan atau 2,4% satu tahun. Agar lebih mudah kita anggap saja Dividen yang didapatkan dari total kepemilikan saham kita adalah 31,8 $ dengan demikian total nila investasi kita adalah 697,8 $ atau sekitar Rp. 10.018.843 pada tahun 2021.

    4. Properti

    Selain Komoditas dan saham, properti adalah salah instrumen investasi yang banyak diminati. Hanya saja Investasi properti memiliki lebih banyak resiko dan sulit dihitung seperti menurunnya kualitas bangunan dalam jangka panjang, keadaan alam, biaya perawatan, biaya pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya sehingga kita lewatkan saja pembahasannya di artikel ini.

    Selain itu sangat sulit membeli properti dengan jumlah uang yang kecil. Investasi Properti biasanya memiliki nilai yang besar.

    Agar lebih mudah menghitung berikut ini tabel simulasi perhitungannya!

    Objek InvestasiInvestasi Awal 2005Nilai Investasi 2021KenaikanRasio
    EmasRp. 1.533.060Rp. 9.420.000Rp. 7.886.940614,48 %
    Saham MandiriRp. 1.452.000Rp. 8.580.000Rp. 7.128.000590,91 %
    Saham AppelRp. 1.500.000Rp. 10.018.843Rp. 8.518.843667,92 %
    Deposito (SB 8%)Rp. 1.500.000Rp. 5.138.913Rp. 3.638.913342,59 %
    Simulasi Perbedaan Nilai Investasi dengan Modal 1.500.000 rupiah.


    Karakteristik Investasi

    Investasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal dalam sebuah usaha. Kegiatan ini bersifat pasif yang artinya Investor tidak terlibat langsung dalam proses menjalankan usaha. Meskipun beberapa perusahaan mungkin menerapkan kebijakan khususnya misalnya Investor yang memegang saham lebih dari 5% dari valuasi perusahaan akan diangkat menjadi komisaris Independent yang artinya memiliki andil yang lebih besar dalam menentukan kebijakan perusahaan.

    Pemegang modal (investor) dalam perusahaan hanya memiliki sangkut paut dengan proporsi nilai aset dari saham perusahaan yang mereka pegang namun tidak memiliki hubungan kepemilikan perusahaan. Jadi ketika perusahaan dinyatakan pailit dan harus membayar utang, maka Investor tidak wajib membayar sisa utang perusahaan yang tidak cukup setelah aset perusahaan dijual habis.

    Instrumen Invetasi Umum

    Sebagaiman yang dijelaskan sebelumnya, Instrumen investasi adalah barang atau objek yang diperjual belikan dalam kegiatan investasi. Adapaun instrumen-instrumen Investasi itu sebagai berikut :

    1. Properti – Bangunan, Perkebunan, Tanah dan sejenisnya
    2. Saham – Sekuritas yang senilai dengan proporsi nilai aset dari sebuah perusahaan
    3. Emas – Logam mulai
    4. Reksa Dana – Perkumpulan oyang membentuk usaha memberikan modal pada usaha dan atau kegiatan lainnya
    5. Obligasi / Surat utang jangka panjang
    6. Deposito

    B. Trading

    Baik trading dan investasi, keduanya memiliki arti umum jual beli hanya saja Investasi merujuk pada kegiatan membeli instrumen investasi dalam jangka waktu yang lama sedangkan trading disimpan dalam waktu yang relatif lebih cepat.

    Contoh kegiatan trading seperti membeli saham pada harga rendah dan menjual pada saat harga naik. Naik turunya harga saham ini dipengaruhi oeh dua hal yakni aspek fundamental yang mencakup valuasi secara keseluruhan dari kegiatan usaha seperti aset, hutang, kegiatan usaha, perjanjian, peraturan pemerintah dan sejenisnya. Aspek kedua adalah aspek teknis yakni aspek yang menentukan ketertrikan pasar terhadap saham sebuah perusahaan.

    Dalam hal ini teori supply and demand jangka pendek juga berefek pada naik uturunya harga saham. Meskipun marginnya lebih kecil dari dari harga Fundamental namun nilai bergerak sangat cepat. Hal ini dimanfaatkan oleh para trader untuk melakukan aktifitas jual beli dalam waktu singkat.

    Jadi dapat disimpulkan jika Investor saham mengharapkan keuntungan dari naiknya Gain Capital berdasarkan Aspek Fundamental dalam jangka panjang dan pembagikan dividen sedangkan Trader saham mengaharapkan keuntungan dari selisih antara harga jual dan beli saham dalam jangka waktu yang relatif pendek atau fluktuasi harga saham.

    Grafik dan Trend chart yang sering dijadikan dasar analisis Teknikal
    Grafik History/Trend jual Beli Saham yang dijadikan Teknikal Analisis

    1. Jenis-Jenis Trading

    Trader bisa dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan durasi waktu menahan saham yang dibeli. Adapaun Jenis-jenis Trading tersebut sebagai berikut :

    1. Scalping – Membeli saham dan menahan dalam orde menit atau beberapa detik saja.
    2. Daily Trading – Membeli saham dan menahan dalam orde jam atau dibeli dan dijual pada hari yang sama.
    3. Swing Trading – Membeli saham dan menahan dalam rentang harian atau sampai dua minggu.
    4. Invests Trading – Membeli saham dalam waktu yang lama berdasarkan analisis fundamental.

    Setiap jenis jenis trading ini memiliki faktor analisis yang berbeda seperti Proporsi penjual dan pembeli saham (scalping dan Daily Trading), rrend yang ditunjukkan grafik / statistik penjualan saham (Daily Trading dan Swing), momentum perjanjian, kontrak kerja sama, peraturan pemerintah dan konisi ekonomi (Swing Trading) dan Aspek Fundamental (Invest trading).

    2. Instrumen Trading

    Meksipun sama-sama memiliki makna jual beli namun tidak semua komoditas dan instrumen investasi bisa dijadikan investasi trading. Komoditas yang diperdanagkan harus memiliki nilai yang fluktuatif paling lama dal orde beberapa minggu saja. Kebanyakan Instrumen trading memiliki orde fluktuasi menit bahkan sampai detik.

    Adapun komoditas yang sering diperjual belikan dalam trading adalah :

    1. Saham
    2. Indeks Harga Saham (Hanya pada beberapa Bursa saja seperti Wall Street misalnya)
    3. Valas (Forex)
    4. Cryptocoin
    5. Emas Digital
    6. Minyak Mentah

    C. Penutup

    Agar lebih memudah membedakan antara Investasi dan Trading berikut ini adalah tabel kesimpulannnya :

    Investasi SahamTrading Saham
    Jenis KegiatanBeli dan TahanBeli dan Jual
    Dasar pertimbanganMembeli saham dengan nilai Fundamental yang baikMembeli saham berdasarkan trend jual-beli dan momentum
    Fokus UtamaFinansial perusahaan yang sehatPergerakan naik turun saham
    Lama waktu tahanJangka panjangJangka pendek
    Jenis AnalisiFundamental AnalisisTeknikal Analisis

    Catatan

    * Kepemilikan saham di Wall Street bisa dihitung berdasarkan fraksi yakni pecahan harga perlembar sahamnya. Sedangkan di Bursa Efek Indonesia hanya bisa dibeli dalam kelipatan 1 Lot dimana 1 Lot berisi 100 lembar saham.

  • Membeli Bitcoin Saat ini Bukanlah Investasi

    Membeli Bitcoin Saat ini Bukanlah Investasi

    Matamu.NET – Sejak awal dikenalkan pada tahun 2008 Silam, Nilai mata uang digital Bitcoin sampai saat ini sudah memiiki nilai yang fantastis. Mata uang besutan Satoshi Nakamoto sudah melambung jauh sejak dihargai 1 USD pada April 2011 kini sudah berharga 500 juta rupiah lebih untuk 1 BTC nya.

    Jika anda membeli Bitcoin pada April 2011 sebanyak 10 USD, saat ini anda sudah punya kekayaan sekitar 368.353 USD atau 36.800 kali dari uang yang anda belanjakan pada tahun 2011. Namun apakah membeli Bitcoin masuk dalam kategori Investasi terutama di era Cryptocoin yang semakin besar ini?

    Baik mari kita definisikan dulu perbedaan antara Investasi, Menabung dan Berjudi sebelum kita terlalu jauh membahas tentang Investasi Bitcoin.

    Investasi – Investasi adalah sebuah usaha yang dilakukan dalam bentuk belanja modal pada sebuah kegiatan usaha dalam jangka waktu tertentu. Nilai yang didapatkan tentu saja bergantung dari tempat kita menginvestasikan uang, namun hal yang paling pasti dalam investasi adalah adanya kegiatan usaha yang dilakukan pada uang yang diberikan.

    Investasi paling sederhana adalah memberikan sejumlah uang pada seseorang yang membuka usaha sebagai modal usaha yang diberikan nilai sesuai dengan kegiatan usaha yang diberikan. Misalnya saja si A membantu memberikan modal kepada si B untuk kegiatan usaha jual beli Udang dengan nilai 10 juta. Si B memberikan nilai kepemilikan usaha sebesar 20 % dari total usaha yang dilakukan si B. Sehingga jika setelah 1 tahun berlalu, nilai total aset dan kegiatan usaha si B naik 200 % maka nilai investasi si A yang awalnya 10 juta sekarang senilai dengan 20 juta.

    Belum lagi jika ada perjanjian bagi hasil misalnya pad abulan berjalan keuntungan bersih bulanan dari usaha yang dilakukan adalah terdapat 4 juta sudah di luar belanja modal dan biaya pengembangan jika ada. Maka si A berhak mendapatkan Dividen dari 4 juta rupiah sebesar 4 x 20 % atau sekitar 800.000 ribu rupiah. Rentang waktunya tergantung dari kesepatan ke dua belah pihak.

    Hal ini berbeda dengan memberikan utang modal. Misalkan si A memberikan utang modal usaha kepada si B dengan perjanjian dikembalikan tahun depan dengan 15 juta rupiah. Maka nila yang dikembalikan si B haruslah 15 juta rupiah, tidak peduli usaha tersebut bangkrut, atau misalkan berkembang naik menjadi 300 % total aset dan kegiatan usaha awal.

    Menabung adalah kegiatan menyimpan sejumlah harta atau benda yang nilainya bergantung dari benda tersebut. Sebut saja si A menabung 100 juta rupiah di brangkasnya maka Uang tersebut disebut tabungan. Jika uang tersebut di simpan di Bank maka tabungan tersebut akan tetap 100 juta rupiah tahun berikutnya. Jika ada bunga yang diberikan baik itu suku buka deposito atau bunga bank reguler maka suku bunga tersebut adalah hadiah saja bukan bernilai investasi.

    Hal ini didasari kegiatan usaha bank tidak mempengaruhi jumlah uang yang ia simpan, misalnya Bank tersebut rugi ataupun untung pada tahun berjalan, maka si A tetap saja mendapatkan bunga sesuai dengan perjanjian awal. Namun menyimpan uang ke pihak lain seperti Bank tetap memiliki Resiko jika bank yang dimaksud bangkrut, ini ibarat nabung di celengan, eh celengannya hanyut ke bawa banjir atau di gondol maling.

    Nabung bisa jadi kegiatan yang menguntungkan jika disimpan dalam bentuk barang yang nilainya mungkin naik, seperti properti atau emas. Hal ini karena diangap dua barang tersebut memiliki trend nilai yang selalu naik dari zaman nenek moyang sampai hari ini. Tapi tetap saja ada resiko kehilangan. Seperti Properti ada resiko kehilangan jika terjadi bencana alam yang maha dahsyat dan membuat lokasi rubuh atau malah hilang.

    Bagaimana dengan membeli Bitcoin?

    Membeli Bitcoin atau Cryptocurence lainnya berbeda dengan Investasi, pasalnya Cryptocoin pada umumnya tidak memiliki nilai jaminan yang baku dan dipegang perbankkan. Misalnya saja ketika ada ahli teknoligi X membuat mata Cryptocurency, maka jumlah uang beredar tergantung dari Algoritma yang di buat si X. Jika uang tersebut dianggap stabil dan banyak digunakan oleh orang lain makanya nilanya akan meningkat. Namun ingat, kuncinya ada pada si pembuatnya sehingga ada kemungkinan dia menambahkan jumlah uang yang beredar (tapi ini akan membuat nilai Cryptocurrent tersebut semakin rendah).

    Mudahnya begini, nilai mata uang yang dibuat si X itu hanya bergantung dari Suplay dan Demand yang masalahnya adalah nilai intristik dari uang tersebut tidak ada. Pada saat kita membeli emas 1 kg, maka nilai intristik dari emas akan selalu 1 Kg, sekalipun harga emas tersebut turun dalam rupiah atau dollar tapi kita masih tetap memiliki 1 kg emas.

    Misalkan, saya memiliki 1 BTC dan membeli seharag 500 juta rupiah, kemudian nilai tersebut turun 250 juta rupiah, maka nilai tersebut bukanlah nilai Intristik BTC, karena turunnya 1 BTC dipengaruhi oleh penggunanya yang semakin berkurang dan pada sampai satu titik nilai 1 BTC bahkan bisa tidak dihargai lagi ketika tidak ada orang yang ingin menggunakannya lagi.

    Faktor apa yang mempengaruhi nilai Bitcoin?

    Meski bisa ditebak namun niali dari Bitcoin tidak bisa diprediksi dan ditentukan dengan pasti, hampir sama dengan kejadian ketika Manchester United melawan Chelsea FC. Di atas kertas kita bisa menghitung kondisi par apemain dan strategi yang diterapkan, tapi bola itu bundal dan hasilnya dari pertandingan ini tidak akan pernah ketahuan. Berhasil memangkan lotre karena pasang di MU itu sama dengan berjudi karena peluangnya menang dan kalahnya ada.

    Jadi apakah membeli Bitcoin termasuk dengan investasi?

    Jika dikembalikan pada definisi awal, maka ketika kita membeli Bitcoin, kita sama sekali tidak memberikan sumbangsih apa-apa pada belanja modal dan kegiatan usaha. Analoginya menyerupai pembelian Ikan Arwana yang nilanya 100 juta rupiah pada saat orang-orang ramai membeli arwana. Segera setelah orang-orang sudah tidak suka dengan ikan Arwana, maka dengan sendirinya nilai ikan arwana kembali ke nilai aslinya yakni sama dengan ikan peliharaan lainnya.

    Bagaiman jika tiba-tiba ada aturan Memlihara Ikan Arwana adalah kegiatan ilegal?

    Ikan Arwana Merah di bakar Hidup hidup
    Nilai Material pada Ikan Arwana hilang Begitu ikannya mati

    Tidak ada yang bisa menebak permintaan pasar pada Bitcoin, ketika Elon Mask mengizinkan transaksi dengan perusahaan Tesal menggunakan Bitcoin, nilai Bitcoin meningkat drastis. Begitupun sebaliknya ketika Elon Mask memutuskan Tesla tidak lagi menerima transaksi dalam BTC, nilai BTC jatuh. Anda yang berada dalam posisi pembeli BTC, tidak akan pernah bisa menebak nilai dari BTC.

    Bisa kok?

    Kita lihat saja kecenderungan pasar dunia menggunakan BTC, yah ini sama seperti membadningkan penyerang Manchester yang menurut statistik sudah mencetak 27 gol pada saat melawan Chelsea yang penyerangnya hanya mencetak 21 gol. Kita bisa melihat trendnya MU lebih unggul dibandingkan Chelsea akan tetapi kita tetap tidak bisa memastikan hasilnya.

    Hasilnya pun tidak dipengaruhi oleh jumlah taruhan yang kita pasangkan, berbeda dengan investasi yang kegiatan usahanya bisa bergantung dari nilai uang yang kita investasikan ke kegiatan usaha tersebut. Semakin banyak belanja modal semakin lancar proses produksi dan kegiatan jual beli, begitupun sebaliknya.

    Jadi silahkan disimpulkan sendiri, apakah membeli Bitcoin termasuk dalam kegiatan Investasi atau tidak?

    Jika tidak menurut kalian membeli Bitcoin masuk dalam kategori Menabung atau Judi?