Matamu.NET – Lensa wide angle adalah salah satu jenis lensa yang memiliki cakupan sudut gambar yang luas sehingga hasil gambar menggunakan lensa ini dapat memasukkan area yang tidak dijangkau lensa standar. Dengan menggunakan lensa ini kalian dapat memotret lebih bayak objek dan semakin pendek jarak fokusnya maka semakin lebar pandangannya.
Karena keunggulan dalam hal jangkauan objek yang sangat luas, menjadikan lensa ini sangat berguna dalam menangkap sebuah objek, peristiwa, ataupun bencana alam yang besar. Berikut adalah beberapa tips untuk menghasilkan foto keren dengan lensa wide angle:
1. Pahami Distorsi
Lensa jenis ini, cenderung menghasilkan distorsi, terutama di bagian pinggir frame. Pahami bagaimana distorsi ini bekerja dan pertimbangkan untuk menggunakannya sebagai elemen desain dalam foto kalian.
2. Perhatikan Garis Horizon
Pastikan garis horizon tetap lurus. Distorsi lensa ini dapat membuatnya terlihat melengkung jika tidak dikelola dengan baik.
Gunakan lensa ini untuk mengambil pemandangan luas seperti lanskap, bangunan megah, atau keramaian kota.
5. Jaga Keseimbangan Cahaya
Wide angle dapat menangkap lebih banyak cahaya, jadi pastikan untuk mengatur pencahayaan dengan baik. Jika menggunakan mode manual, atur shutter speed, aperture, dan ISO dengan bijak.
6. Manfaatkan Efek Perspektif
Lensa wide angle dapat memberikan efek perspektif yang dramatis. Kalian dapat menggunakan efek ini untuk menonjolkan objek depan dan membuat latar belakang terlihat lebih jauh.
Dengan memahami tips telah dibahas di artikel ini, kalian dapat menghasilkan foto-foto yang menakjubkan menggunakan lensa wide angle. Namun, ingatlah untuk selalu bereksperimen, menjaga keseimbangan komposisi, dan memahami karakteristik lensa kalian. Selamat mencoba!
Matamu.NET – Golden Ratio atau rasio emas telah diterapkan dalam dunia fotografi. Kali ini Matamu.NET akan menjelaskan secara mendalam tentang bagaimana mengaplikasikannya dalam teknik fotografi, serta teknik menghasilkan foto yang mengagumkan dari penerapan teknik ini. Yuk disimak sampai akhir!
Cara Menghasilkan Foto Keren Menggunakan Golden Ratio
Pertama-tama, identifikasi objek atau subjek utama yang akan kalian ambil dalam foto. Ini bisa menjadi pemandangan alam, bangunan, orang, atau objek lainnya.
Aktifkan fitur grid pada kamera kalian atau bayangkan grid golden ratio yang terdiri dari dua garis horizontal dan dua garis vertikal yang membentuk empat titik persimpangan.
Letakkan subjek utama pada salah satu dari empat titik persimpangan. Ini akan memberikan penekanan visual yang kuat dan menciptakan keseimbangan yang menarik dalam foto.
Perhatikan bagaimana garis-garis imajiner pada grid golden ratio mengarahkan pandangan penonton. Gunakan garis-garis ini untuk membantu mengarahkan pandangan ke objek utama.
Pastikan latar belakang mendukung objek utama dan tidak mengalihkan perhatian. Kalian bisa mencoba mengatur latar belakang agar lebih simpel atau memiliki elemen yang mendukung komposisi.
Periksa keseimbangan visual dalam foto kalian. Pastikan objek utama tidak terlalu dominan atau terlalu kecil, dan bahwa elemen-elemen lainnya tidak mengganggu komposisi.
Eksperimen dengan posisi kamera dan sudut pengambilan gambar. Terkadang, perubahan kecil pada posisi bisa membuat perbedaan besar dalam komposisi.
Perhatikan cahaya dan bayangan yang ada dalam gambar. Gunakan cahaya untuk menonjolkan objek utama dan menciptakan dimensi dalam foto. Jangan ragu untuk mencoba variasi penempatan objek utama pada berbagai titik persimpangan. Eksplorasi variasi ini dapat menghasilkan hasil yang unik dan menarik.
Seperti dalam keterampilan fotografi lainnya, latihan adalah kunci. Terus berlatih dengan menggunakan teknik golden ratio dalam berbagai situasi untuk mengembangkan intuisi visual kalian.
Dengan terus melatih diri dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam pekerjaan kalian, kalian akan menemukan bahwa teknik foto menggunakan Golden Ratio bukan hanya sekadar metode, tetapi juga seni yang akan meningkatkan kualitas visual dari setiap karya fotografi kalian.
Matamu.NET – Kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex) telah merevolusi cara kita melihat dan merasakan fotografi. Dari momen-momen yang berharga hingga pemandangan yang menakjubkan, kamera DSLR memungkinkan Anda untuk menangkap setiap detil dengan kualitas gambar yang luar biasa.
Apa itu kamera DSLR? Bagaimana cara kerjanya? Mengapa kamera ini menjadi pilihan utama para fotografer profesional? Untuk itu Matamu.NET akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sambil memberikan wawasan tentang berbagai fitur dan keunggulan yang dimiliki oleh jenis kamera ini pada kalian semua. Yuk! di simak!
Kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex) adalah jenis kamera digital yang menggunakan sistem cermin refleks dalam proses pengambilan gambar. Kamera ini memiliki fitur cermin yang dapat mengarahkan cahaya yang masuk dari lensa ke viewfinder (penyaring pandang) sehingga pengguna dapat melihat bingkai gambar secara langsung melalui lensa kamera. Saat tombol rana ditekan, cermin akan naik untuk memungkinkan cahaya masuk ke sensor gambar, yang kemudian merekam gambar digital.
Keunggulan utamanya adalah fleksibilitasnya dalam mengatur berbagai pengaturan seperti kecepatan rana, bukaan, dan ISO secara manual. Ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol lebih banyak aspek dalam pembuatan gambar dan menciptakan hasil yang kreatif dan personal. Selain itu, kamera DSLR memiliki kualitas gambar yang tinggi, kemampuan menangkap detail yang tajam, dan kinerja yang baik dalam kondisi cahaya rendah.
Kamera ini juga umumnya memiliki pilihan lensa yang dapat diganti-ganti, memungkinkan pengguna untuk memilih lensa yang sesuai dengan jenis fotografi yang ingin dihasilkan, seperti fotografi potret, lanskap, makro, dan lainnya. Namun, kamera DSLR juga cenderung lebih besar dan berat dibandingkan dengan jenis kamera lainnya, seperti kamera mirrorless.
Cara Menggunakan Kamera DSLR
Memahami dasar-dasar fotografi adalah kunci. Ini termasuk pemahaman tentang komposisi, pencahayaan, dan ketepatan momen. Tanpa pemahaman dasar ini, bahkan dengan kamera canggih sekalipun, hasil akhir bisa jauh dari harapan.
Mengenal seluk-beluk kamera. Setiap tombol, dial, dan mode pada jenis ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Menguasai tombol-tombol tersebut adalah langkah penting. Mengetahui cara mengubah pengaturan dengan cepat bisa sangat berguna dalam situasi yang cepat berubah.
Memahami dan mengatur mode pengambilan gambar. Mode otomatis pada kamera adalah pintu masuk yang baik untuk pemula, tetapi kemampuan mengganti mode menjadi manual atau mode semi-manual seperti aperture priority atau shutter priority adalah langkah maju dalam meningkatkan kualitas gambar.
Memahami trik pengaturan seperti bukaan dan kecepatan rana. Bukaan mengontrol kedalaman bidang fokus, sementara kecepatan rana mengendalikan seberapa lama sensor terpapar cahaya. Pemahaman ini akan membantu menciptakan efek-efek artistik dalam gambar.
Memahami pengaturan ISO dan pencahayaan. ISO mempengaruhi sensitivitas sensor terhadap cahaya, dan memahami kapan dan bagaimana mengubah pengaturan ini penting dalam menghasilkan gambar yang tajam dan bebas dari noise.
Itulah hal-hal yang dapat Matamu.NET sampaikan terkait kamera DSLR untuk menambah wawasan kalian!
Matamu.NET – Dalam perjalanan fotografi, memahami peralatan yang digunakan adalah langkah awal yang penting untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Bagi para fotografer pemula, pilihan lensa kamera bisa menjadi tantangan tersendiri. Dengan beragam jenis lensa yang tersedia, bagaimana kamu tahu mana yang paling cocok untuk proyek fotografi kamu?
Artikel ini akan membahas lima jenis lensa kamera yang perlu diketahui oleh fotografer pemula. Dari lensa wide-angle yang memukau hingga lensa telephoto yang menghadirkan detail menakjubkan, pengetahuan tentang jenis-jenis lensa ini akan memberikan dasar yang kuat bagi kemajuan kamu dalam dunia fotografi. Jadi, mari kita jelajahi berbagai jenis lensa yang akan membantu kamu mengambil gambar yang memukau dan kreatif!
1. Lensa Wide Angle
Jenis lensa kamera ini memiliki panjang fokus yang pendek, yang menghasilkan sudut pandang yang lebih lebar daripada mata manusia. Lensa ini sangat berguna untuk mengambil foto pemandangan, arsitektur, dan situasi di mana Anda ingin menangkap lebih banyak area dalam satu frame. Berikut adalah kelebihan, dan kelemahannya:
Kelebihan:
Memiliki panjang fokus pendek, biasanya sekitar 10mm hingga 35mm pada kamera full-frame, dan 15mm hingga 50mm pada kamera crop-sensor. Ini menghasilkan sudut pandang yang luas dan mampu menangkap lebih banyak dalam satu frame.
Kemampuan untuk menangkap sudut pandang yang luas. Dan sangat berguna untuk mengambil gambar pemandangan, interior, dan situasi di mana Anda ingin menekankan perspektif yang luas.
Cenderung memperbesar objek di depan, sementara mempersempit objek di latar belakang
Memiliki kemampuan menangkap seluruh ruangan tanpa harus menjauh terlalu jauh dari objek.
Kekurangan:
Menghasilkan distorsi sudut atau efek “bantingan” pada objek yang berada di pinggiran frame, terutama pada sudut yang sangat lebar.
Memiliki aperture maksimum yang lebih kecil, yang berarti kemampuan untuk menciptakan efek bokeh (latar belakang kabur) terbatas.
Terkadang hasil foto kurang detail di tengah frame karena distorsi sudut yang lebih signifikan di pinggiran frame.
2. Lensa KIT
Merupakan jenis lensa kamera yang sering kali disertakan sebagai bagian dari paket saat kamu membeli sebuah kamera jenis DSLR atau mirrorless baru. Lensa ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dasar dalam berbagai situasi pemotretan, terutama bagi fotografer pemula yang baru memulai perjalanan fotografi. Berikut merupakan kelebihan dari lensa jenis ini:
Memiliki panjang fokus yang umumnya berkisar antara 18mm hingga 55mm untuk kamera crop-sensor. Sehingga menghasilkan sudut pandang yang cukup fleksibel, cocok untuk berbagai jenis pemotretan seperti potret, pemandangan, dan foto sehari-hari.
Ukuran yang kecil dan ringan, sehingga nyaman untuk dibawa dan digunakan dalam berbagai situasi.
Menghasilkan kualitas foto yang cederung tajam dengan sedikit distors
Merupakan jenis lensa kamera yang memiliki panjang fokus yang lebih panjang daripada lensa standar atau lensa wide angle. Lensa ini dirancang untuk menghasilkan perbesaran yang signifikan pada objek yang jauh, membuatnya cocok untuk fotografi jarak jauh atau potret dengan latar belakang kabur. Berikut kelebihan, dan kelemahannya:
Kelebihan:
Memiliki panjang fokus yang lebih panjang daripada lensa stkamur, biasanya mulai dari 70mm hingga lebih dari 300mm pada kamera full-frame.
Mampumengambil gambar objek yang jauh dengan perbesaran yang tinggi. Cocok dalam fotografi satwa liar, olahraga, dan situasi di mana Kamu ingin menjaga jarak dengan objek Kamu.
Memiliki aperture maksimum yang lebih besar, yang memungkinkan penciptaan efek bokeh yang menarik.
Cenderung memampatkan perspektif, membuat objek di latar belakang tampak lebih besar dan dekat dengan objek di depan.
Kelemahan:
Memiliki ukuran lebih berat dan besar daripada lensa lainnya, membuatnya kurang portabel dan memerlukan perhatian khusus saat digunakan, terutama jika digunakan dalam situasi jangka panjang.
Menggunakan lensa tele dengan panjang fokus yang sangat panjang, getaran tangan dapat mempengaruhi ketajaman gambar. Penggunaan tripod atau stabilisasi lainnya mungkin diperlukan untuk menghasilkan gambar yang tajam.
Memiliki sudut pkamung yang lebih sempit, yang dapat membatasi kemampuan Kamu untuk menangkap area yang lebih luas dalam satu frame.
4. Lensa Macro
Merupakan jenis lensa kamera yang dirancang khusus untuk mengambil gambar objek dari jarak sangat dekat, seringkali menghasilkan gambar yang detail dan memperbesar subjek ke skala yang lebih besar dari aslinya. Jenis ini sangat cocok untuk fotografi makro, seperti bunga, serangga, atau objek-objek kecil lainnya. Berikut adalah kelebihan, dan kelemahannya:
Kelebihan:
Memiliki kemampuan untuk fokus pada objek yang sangat dekat, bahkan sampai detil terkecilnya. yang memungkinkan Kamu untuk mengambil gambar objek dalam ukuran yang jauh lebih besar daripada aslinya.
Menghasilkan gambar dengan detail yang luar biasa. Kamu dapat melihat struktur, tekstur, dan detil lainnya pada objek yang mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang.
Mampu memfokuskan perhatian pada detail-detail kecil yang sering terabaikan, menciptakan gambar yang mengungkapkan keindahan objek-objek sehari-hari yang biasanya diabaikan.
Menghasilkan efek latar belakang kabur yang dramatis, yang dapat mengisolasi subjek dari latar belakang dan menjadikannya lebih menonjol.
Kelemahan:
Diperlukan jarak yang sangat dekat dengan objek, sehingga bisa menjadi tantangan jika objeknya kecil atau jika Kamu ingin menghindari bayangan kamera pada subjek.
Memiliki ketajaman terbatas pada jarak fokus normal, sehingga tidak selalu cocok untuk semua jenis fotografi.
Hanya cocok digunakan untuk fotografi objek kecil
5. Lensa Standar
Dikenal dengan sebutan lensa prime atau normal, merupakan jenis dengan panjang fokus yang mirip dengan pkamungan mata manusia. Biasanya memiliki panjang fokus sekitar 35mm hingga 50mm pada kamera full-frame. Berikut adalah kelebihan, dan kelemahannya:
Kelebihan:
Didesain agar pkamungan melalui lensa ini mirip dengan pkamungan mata manusia tanpa adanya perbesaran atau penyempitan sudut pkamung.
Menghasilkan gambar yang sangat tajam dan memiliki kualitas gambar yang tinggi. Karena desain lensa yang sederhana dan minimnya elemen optik yang kompleks.
Cenderung lebih ringan dan kompak dibandingkan dengan lensa zoom atau lensa khusus lainnya. Hal ini membuatnya mudah dibawa dan digunakan dalam berbagai situasi.
Memiliki aperture yang lebar (rendah) seperti f/1.8 atau f/1.4. Ini memungkinkan masuknya lebih banyak cahaya ke sensor, sehingga cocok untuk pengambilan gambar dalam kondisi cahaya rendah dan memungkinkan Kamu untuk menciptakan efek latar belakang kabur yang menonjolkan subjek utama.
Menghasilkan bokeh (efek latar belakang kabur) yang menarik dan halus, membantu menjadikan subjek utama menjadi lebih menonjol.
Kelemahan:
Memiliki keterbatasan dalam mengambil gambar objek jarak jauh atau dekat secara efektif.
Tidak cocok untuk situasi fotografi tertentu, seperti fotografi jarak jauh atau makro.
Memiliki aperture lebar, ini tidak selalu cukup dalam kondisi pencahayaan sangat rendah.
Itulah 5 jenis lensa yang perlu kamu ketahui, semoga bermanfaat!
Matamu.NET – Teknologi canggih hp membuka akses semua orang untuk dapat mengabadikan momen-momen penting menggunakan kamera smartphone yang canggih dan mengunggahnya ke social media. Namun, meskipun hp canggih dapat dimiliki oleh semua orang tetapi jika kita tidak memiliki keahlian atau Teknik dalam mengambil sebuah gambar tentu gambar yang akan dihasilkan akan terkesan biasa-biasa saja.
Untuk itu kita setidaknya mengetahui satu teknik dasar yang sederhana dalam mengambil sebuah gambar, agar gambar yang dihasilkan keren meskipun menggunakan kamera hp biasa. Kali ini, kami tidak memberikan Teknik yang ribet sebab kalian cukup menggunakan satu macam Teknik komposisi yakni rule of thirds. Yuk disimak!
Apa itu Rule of Thirds?
Rule of Thirds atau Aturan Ketiga adalah salah satu prinsip penting dalam komposisi fotografi yang telah menjadi fondasi bagi para fotografer dalam menghasilkan gambar yang estetis dan visualnya menarik. Konsep ini melibatkan pembagian bingkai gambar menjadi sembilan bagian sama besar melalui dua garis horizontal dan dua garis vertikal, yang membentuk jaring-jaring grid. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan titik fokus yang kuat pada bagian-bagian penting dalam gambar.
Dalam praktiknya, prinsip ini mengajarkan bahwa objek utama atau elemen yang ingin disorot sebaiknya ditempatkan pada salah satu dari empat titik pertemuan di mana garis horizontal dan vertikal saling bersilangan. Juga, garis horizontal dan vertikal yang terbentuk oleh jaring-jaring grid digunakan sebagai panduan untuk menempatkan elemen penting dalam komposisi. Dengan menerapkan Aturan Ketiga, kita dapat menghindari menempatkan objek utama tepat di tengah gambar yang sering kali dapat membuat komposisi menjadi statis dan kurang menarik dan juga prinsip ini tidak hanya berlaku untuk objek manusia atau hewan, tetapi juga untuk lanskap, arsitektur, dan objek lainnya dalam dunia fotografi.
Tips Menggunakan Komposisi Rule of Thirds di HP
Identifikasi elemen atau bagian yang paling menonjol dari sebuah objek yang ingin kalian foto.
Set pengaturan camera hp untuk menampilkan grid.
Letakkan subjek pada titik pertemuan atau sepanjang garis putih yang tersedia.
Atur kecerahan, agar hasil foto yang kalian peroleh menjadi lebih bagus.
Itulah tips agar hasil foto kalian dapat terlihat keren. Sekedar info, bahwa konsep Rule of Thirds adalah langkah awal yang penting untuk mengasah kemampuan komposisi dalam fotografi. Dengan memahami dan berlatih menggunakan Rule of Thirds, kalian dapat meningkatkan kualitas hasil foto dan mengkomunikasikan cerita visual dengan lebih efektif.
Matamu.NET– Dalam dunia yang semakin canggih ini, fotografi telah menjadi cara yang kuat untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan mengabadikan momen berharga. Namun, untuk menghasilkan foto yang benar-benar memukau, penting bagi setiap fotografer, baik pemula maupun yang berpengalaman, untuk dapat memahami esensi dari komposisi fotografi. Kalian tentu sudah tidak asing dengan istilah komposisi fotografi, untuk detailnya dapat kalian baca pada artikel berikut Pengertian Komposisi Foto dalam Fotografi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 5 macam komposisi fotografi yang mendasar namun penting untuk diketahui setiap fotografer. Setiap komposisi memiliki karakteristik dan efeknya sendiri pada gambar, dan kami akan membantu kalian memahami bagaimana menerapkan masing-masing dengan tepat. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai perjalanan kita ke dalam dunia komposisi fotografi yang menarik dan penuh inspirasi.
1. Rule of Thirds
Rule of Thirds merupakan suatu konsep komposisi yang dianggap fundamental dalam dunia fotografi, memberikan panduan penting bagi para fotografer untuk menciptakan keseimbangan dan daya tarik visual yang kuat dalam gambar mereka.
Konsep ini melibatkan pembagian bingkai gambar menjadi sembilan bagian yang sama besar, melalui dua garis horizontal dan dua garis vertikal yang membentuk titik-titik potensial fokus. Ketika subjek utama atau unsur penting ditempatkan pada atau dekat dengan titik-titik ini, maka gambar akan memiliki komposisi yang lebih dinamis dan menarik secara visual.
Dengan menerapkan Rule of Thirds, para fotografer dapat menghindari menempatkan subjek tepat di tengah bingkai yang sering kali dapat membuat gambar terlihat datar dan kurang menarik. Sebaliknya, dengan memposisikan subjek di sekitar salah satu garis horizontal atau vertikal, atau pada salah satu titik pertemuan, gambar akan menghasilkan perasaan gerakan, kedalaman, dan keseimbangan yang lebih menyenangkan bagi mata penonton. Namun, perlu diingat bahwa aturan ini tidak bersifat mengikat dan dapat dikombinasikan dengan prinsip-prinsip lain untuk menciptakan komposisi yang lebih kompleks.
2. Komposisi Symmetrical
Simetris dalam fotografi merupakan konsep komposisi yang memanfaatkan kesamaan bentuk, ukuran, dan elemen visual di kedua sisi gambar untuk menciptakan harmoni dan keseimbangan yang menarik secara visual. Saat mengadopsi simetris dalam sebuah foto, fotografer sengaja menempatkan subjek atau elemen kunci secara simetris terhadap sumbu vertikal atau horizontal, menciptakan refleksi visual yang memberikan perasaan kesetaraan dan ketenangan.
Penggunaan simetris dalam fotografi memiliki kemampuan untuk menarik perhatian penonton dan memberikan efek dramatis yang kuat. Keseimbangan yang diciptakan oleh simetri menghasilkan perasaan stabil dan terorganisir, mengarahkan mata penonton untuk menjelajahi setiap bagian gambar dengan cermat.
Namun, keberhasilan penerapan simetris tergantung pada konteks dan subjek gambar itu sendiri; tidak semua situasi akan menghasilkan efek yang sama, dan kadang-kadang sedikit variasi dari simetris dapat menciptakan ketertarikan yang lebih besar.
Memahami penggunaan simetris dalam fotografi memerlukan pandangan yang jeli terhadap komposisi dan detil. Fotografer perlu mempertimbangkan aspek-aspek seperti garis panduan, tekstur, dan elemen latar belakang yang dapat memperkuat efek simetris yang diinginkan.
Dengan kesadaran dan kreativitas, simetris dapat diubah menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan dan emosi yang lebih dalam melalui gambar, menarik mata penonton ke dalam dunia visual yang harmonis dan memikat.
3. Komposisi framing
Dalam praktiknya, framing berfungsi ganda: pertama, sebagai sarana praktis untuk menarik perhatian terhadap subjek dan menghindarkan gangguan visual yang tak diinginkan; kedua, sebagai alat kreatif untuk mengekspresikan narasi dan suasana.
Ketika seorang fotografer memilih untuk memasukkan bingkai alami ke dalam komposisi, ia mengajak penonton untuk melihat dunia melalui perspektif yang terbatas dan terarah, menciptakan perasaan mendalam tentang keterlibatan dalam momen yang terabadikan.
Penerapan komposisi ini membuat fotografer perlu mempertimbangkan proporsi, pencahayaan, dan elemen di sekitar bingkai yang dapat berdampak pada kesan keseluruhan. Pilihan framing yang tepat dapat mengubah makna dan interpretasi suatu gambar.
Dengan kesadaran akan nilai artistik dan naratifnya, framing memampukan fotografer untuk merangkai cerita dalam bingkai, menambahkan dimensi visual yang kuat serta mengundang penonton untuk melihat melampaui apa yang sebenarnya terlihat.
4. Golden triangle
Komposisi golden triangle memiliki dua varian utama: triangular composition dan diagonal composition. Dalam triangular composition, tiga elemen penting ditempatkan pada titik-titik penting pada segitiga imajiner. Ketiga elemen ini membentuk suatu harmoni visual dan memberikan struktur yang menarik bagi mata penonton. Sementara itu, diagonal composition melibatkan garis diagonal yang menghubungkan titik-titik penting, menciptakan aliran visual yang dinamis dan memberikan rasa gerakan dalam gambar.
Penerapan golden triangle memerlukan perencanaan matang dalam menempatkan subjek, garis, dan elemen penting lainnya. Dengan memanfaatkan proporsi dan hubungan antara elemen-elemen ini, fotografer dapat menghasilkan gambar yang memiliki keseimbangan visual yang kuat dan menjaga ketertarikan mata penonton. Prinsip ini memberikan fleksibilitas kreatif dalam mengekspresikan ide dan cerita, serta mengarahkan pandangan mata penonton secara harmonis melalui struktur komposisi yang berbasis geometri.
5. Leading Lines
Komposisi ini berfokus pada penggunaan garis yang ada dalam bingkai gambar untuk secara visual “mengarahkan” mata penonton ke arah tertentu dalam gambar. Garis ini bisa berupa jalan, sungai, rel kereta, pagar, atau elemen lain yang memiliki bentuk linier dan menjalar ke dalam atau keluar dari gambar. Teknik ini sangat berguna dalam membimbing pandangan penonton dan menciptakan perasaan kedalaman dan arah dalam foto.
Leading line sering ditempatkan sedemikian rupa sehingga garis tersebut memotong gambar secara diagonal atau melintasi bingkai. Garis tersebut secara alami mengalir dari latar depan menuju latar belakang, menciptakan perasaan dimensi dan mengundang mata penonton untuk menjelajahi gambar lebih dalam. Dalam beberapa kasus, leading line juga dapat membantu membingkai subjek utama atau menyoroti suatu detail yang ingin ditonjolkan.
Yakin saja, dengan menguasai dan memahami kelima macam komposisi fotografi yang telah dijelaskan di atas, kalian akan memiliki landasan kuat untuk menghasilkan gambar-gambar yang menarik dan memiliki dampak visual yang kuat. Selamat mencoba!
Matamu.NET – Komposisi menjadi hal utama yang perlu kalian ketahui sebelum terjun dalam dunia fotografi. Pertama-tama ketahui bahwa komposisi merupakan bingkai gambar yang membantu fotografer untuk menciptakan hasil foto dengan tata letak yang menarik dan seimbang. Prinsip-prinsip komposisi meliputi garis panduan komposisi, keseimbangan, kontras, simetris gambar, dan ruang negatif. Tujuan dari penggunaan komposisi yakni untuk mengarahkan
Dalam artikel kali ini, Matamu.NET akan membantu kalian semua dalam memahami apa itu istilah komposisi foto dalam dunia fotografi. Yuk! simak sampai selesai.
Apa Itu Komposisi?
Komposisi adalah pengaturan dalam fotografi yang mengatur tata letak objek fotografi dalam bingkai. Pengaturan ini menjadi aspek yang paling penting dalam sebuah foto karena mempengaruhi cara pengamat dalam memaknai dan memahami hasil foto kalian. Pengaturan ini menciptakan keseimbangan visual yang menarik. Oleh karena itu, keahlian dalam mengatur komposisi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia fotografi. Lantas bagaimana cara memahami komposisi? Berikut merupakan tips-tips untuk memahami komposisi dalam fotografi:
Mempelajari prinsip-prinsip komposisi, dengan memahami prinsip-prinsip komposisi yang umum digunakan dalam fotografi, seperti rule of thirds, leading lines, framing, balance, symmetry, dan lainnya. Pelajari bagaimana prinsip-prinsip ini dapat mempengaruhi cara kita mengatur elemen-elemen dalam bingkai foto.
Melakukan studi karya fotografer terkenal, dengan teliti dan analisis karya fotografer terkenal yang memiliki komposisi yang kuat dan menarik. Perhatikan bagaimana mereka menggunakan prinsip-prinsip komposisi untuk menciptakan foto yang berkesan. Pahami pengaturan objek, pencahayaan, ruang negatif, dan elemen-elemen lain yang digunakan oleh fotografer tersebut.
Mencoba bereksperimen posisi dan sudut pkalianng, dengan mencoba berbagai posisi dan sudut pkalianng saat mengambil foto. Jangan hanya terpaku pada posisi dan sudut pkalianng yang umum. Eksplorasi sudut yang tidak biasa atau ketinggian yang berbeda dapat memberikan perspektif yang menarik dan mengubah cara melihat komposisi.
Memahami peran dan pengaruh setiap elemen, tiinjau setiap elemen yang ada dalam bingkai foto, seperti garis, bentuk, warna, tekstur, titik fokus, dan ruang negatif. Pahami bagaimana setiap elemen tersebut dapat berinteraksi dan mempengaruhi komposisi secara keseluruhan.
Melakukan pemusatan perhatian, kalian perlu mengetahui bagaimana mengarahkan perhatian pemirsa ke objek utama atau titik fokus yang diinginkan dalam foto. Gunakan teknik-teknik seperti pencahayaan, fokus tajam, kontras, atau pengaturan elemen lainnya untuk memperkuat pemusatan perhatian.
Memperhatikan detail dan keseimbangan, kalian perlu memperhatikan setiap detail dalam bingkai foto dan pastikan keseimbangan visual yang harmonis antara elemen-elemen yang ada. Hindari adanya gangguan atau elemen yang mengalihkan perhatian dari objek utama.
Melakukan eksperimen dengan komposisi non-tradisional, kalian jangan takut untuk mencoba komposisi yang tidak konvensional atau non-tradisional. Eksperimen dengan pengaturan objek, simetri yang tidak sempurna, komposisi asimetris, atau permainan warna yang unik dapat menghasilkan foto yang menarik dan berbeda.
Mempraktekan dan mengevaluasi, dengan melatih diri kalian untuk terus berlatih dalam mengambil foto dengan komposisi yang baik. Setelah mengambil foto, evaluasilah hasilnya dengan kritis. Tinjau komposisi, elemen-elemen yang ada, dan bagaimana kalian dapat meningkatkannya di masa mendatang.
Dengan memahami prinsip-prinsip komposisi, mempelajari karya-karya fotografer terkenal, dan melalui eksperimen dan latihan, kalian dapat mengembangkan kemampuan kalian dalam menciptakan komposisi foto yang kompleks dan memikat. Komposisi yang baik dapat mengarahkan perhatian pemirsa, menceritakan cerita, menciptakan keseimbangan visual, dan meningkatkan estetika secara keseluruhan. Dalam perjalanan kalian sebagai fotografer, teruslah eksplorasi, berkreasi, dan berlatih untuk menguasai seni komposisi dan menciptakan foto-foto yang tak terlupakan dan Tetap semangat!
Matamu.NET– Berswafoto di era Millennium saat ini rasanya sudah hal wajar bahkan telah menjadi sebuah tren di sosial media. Hal tersebut tentu membuat para pengguna sosial media berlomba-lomba untuk menggungah foto eksis mereka dengan tujuan yang berbeda-beda.
Diantara mereka mungkin ada yang bertujuan untuk menambah pengikut, untuk urusan bisnis, dan atau hanya untuk ikut meramaikan saja. Platform sosial media pun bermacam-macam, mulai dari facebook, instagram, twitter, hingga pinterest.
Namun, apakabar bagi mereka yang mungkin masih merasa canggung ataupun tidak percaya diri untuk memamerkan wajah ke sosial media? Apakah masih dapat tampil eksis di sosial media? Tentu masih bisa guys. Gimana? Penasaran? Berikut ulasannya.
1. Menutup Muka dengan Tangan
Jadi guys, tangan bisa menjadi properti terdekat kita yang bisa kita gunakan untuk menutupi wajah kita ketika hendak berswafoto. Tetapi, kalian harus lebih terampil dalam meletakkan tangan ke wajah kalian agar dapat terlihat aesthetic di mata orang yang akan melihatnya nanti.
2. Berpose Aesthetic Seperti Ingin Memotret Objek
Mengambil posisi membelakangi kamera dan dengan pose seperti ingin memotret sesuatu mungkin menjadi salah satu pilihan untuk kalian agar tidak menampakkan wajah di depan kamera. Pose ini akan terlihat sangat aesthetic apabila didukung dengan background serta outfit kalian yang keren.
3. Berpose Seperti Ingin Memotret Diri Sendiri
Hampir sama dengan pose sebelumnya, hanya saja disini kita hanya perlu menghadap ke kamera sambil memegang kamera yang hampir menutupi bagian wajah kita. Untuk kameranya, kalian bisa menggantinya dengan handphone. Untuk pose ini juga bisa kalian lakukan di depan cermin.
4. Berpose Membelakangi Kamera
Memilih berpose natural seperti di paparazi dari belakang menjadi bisa menjadi opsi pose andalan kalian ketika sudah kehabisan ide. Dengan dukungan background serta outfit ataupun atribut lainnya tentu akan menambah nilai aesthetic yang ada pada foto kalian.
5. Menutup Wajah dengan Rangkaian Bunga
Berpose menutup wajah dengan rangkaian bunga juga menjadi opsi pose kalian yang tidak ingin menampakkan wajah di dalam frame. Baiknya untuk memilih rangkaian bunga yang aesthetic untuk membuat foto kalian terlihat lebih aesthetic.
Itulah 5 ide pose foto aesthetic tanpa menampakkan wajah. Jadi, jangan berkecil hati. Kalian masih tetap bisa eksis meskipun kalian pemalu. Karena kunci dari semuanya bukan wajah melainkan kreatif.
Matamu.NET – Genre fotografi merupakan hal yang dipergunakan oleh para fotografer untuk mengidentifikasikan diri berdasarkan dari apa yang paling disukainya. Genre fotografi juga merupakan gaya-gaya foto seorang fotografer yang tidak mutlak bisa dibedakan antara satu dengan lainnya.
Namun hingga saat ini belum ada sebuah lembaga yang dapat menjadi patokan, sehingga terkadang orang-orang memiliki pandangan yang berbeda dan membuat pengkategoriannya sendiri-sendiri dengan istilahnya sendiri.
Meskipun demikian, ada beberapa genre yang tidak tertulis namun mendapat kesepakatan oleh orang dunia. Genre-genre tersebut akan menjadi topik ulasan kali ini sehingga untuk lebih detilnya silahkan simak ulasan berikut ini.
Genre ini bentuk khusus dari jurnalistik yang menciptakan gambar sehingga mampu menceritakan sebuah berita jurnalistik.
Foto jurnalistik terbilang cukup sulit dan perlu untuk pemahaman khusus dalam pengambilan foto. Salah satu kode etik yang perlu dilakukan dalam mengambil foto jurnalistik yakni harus foto jujur sesuai dengan keadaan yang terjadi dan tidak direkayasa.
Potret jurnalistik juga berperan sebagai media bagi para jurnalis untuk dapat menyampaikan informasi kepada khalayak publik. Potret ini merupakan hasil penggabungan dua unsur yakni gambar dan kata.
Berikut adalah jenis-jenis fotografi jurnalistik pada umunya, antaranya:
Spot News
People in The News
General News
Daily Life
Potrait
Sport
Science and Technology
Art and Culture
Feature
Essay
2. Landscape Photography
Foto lanskap adalah potret dengan porsi dari pemandangan yang nampak dari satu titik pandang sendiri. Pemandangan adalah subjek utama dari fotografi jenis ini.
Umumnya pemotretan foto lanscape dilakukan secara horizontal, sehingga foto memiliki lebar yang lebih panjang daripada tinggi foto. jenis foto ini memiliki banyak objek yang tidak terbatas serta mampu memberikan kesan kesejukan saat melihatnya.
Terdapat 3 jenis fotografi lanskap sebagai berikut:
Representasi
Impresi
Abstrak
3. Portrait Photography
Jenis ini paling sering digeluti oleh para pemula yang baru saja bergabung di dunia fotografi. Fokus umum dari fotografi ini adalah wajah seseorang sebagai subjek foto secara dekat baik dengan latar belakang blur maupun berbeda.
Bagi seorang pemula, teknik self portrait dapat menjadi salah satu cara untuk belajar fotografi secara otodidak, bahkan dengan smartphone.
4. Aerial Photography
Fotografi udara/aerial adalah seni menangkap cahaya menggunakan kamera. Jenis foto ini tidak dapat diambil tanpa alat bantu. Alat bantu bisa berupa drone, teleskop, ataupun kamera yang terpasang pada pesawat terbang, roket, dan satelit.
Ilmu yang khusus mempelajari teknik fotografi ini termasuk dengan komponen yang terkait disebut fotogrametri.
5. Stage Photography
Salah satu turunan dari foto jurnalistik sebagai induk dan akarnya. Fotografi ini umumnya terdiri dari sebuah acara di panggung, yang hanya mengandalkan cahaya-cahaya yang di panggung.
Fotografi ini harus menggunakan ISO tinggi lebih dari 800 keatas dan menggunakan lensa tele zoom sehingga mampu merubah-ubah komposisi dan sudut pandang pemotretan.
6. Human Interest Photography
Potret ini menggambarkan kehidupan seseorang yang sedang dalam suasana atau mood yang mampu menimbulkan simpati dari orang yang melihat foto tersebut.
Cakupan foto ini sangat luas sebab sering dicampur-adukkan dengan kategori lain seoerti potrait, culture, street, travel, dan conceptual.
Umumnya fotografi ini mengambil sebuah foto dengan hasil gambar dari objek yang berukuran kecil dengan jarak pengambilan yang sangat dekat, detal, tajam, dan tanpa bantuan alat seperti mikroskopik.
8. Wildlife Photography
Untuk menjadi seorang fotografer perlu menggunakan kamera terbaik dengan sensor cepat dan tajam, body yang kokoh dan tahan air serta debu dan berbagai jenis lensa untuk segala situasi yang tidak bisa tertebak dan banyak lagi yang perlu dipersiapkan. Jenis fotografi ini kerap lebih sering berhubungan dengan alam.
9. Fashion Photography
Fotografi jenis ini mengutamakan keindahan yang tampak dari desain pakaian baik gaun hingga aksesoris fashion sebagai titik fokus utama. Hasil fotografi ini paling sering menjadi iklan atau majalah model.
Fotografi fashion merupakan persilangan dari beberapa genre fotografi produk, potret, dan bahkan fotografi seni rupa. Jenis ini juga menjadi tempat di mana seni dan perdagangan bertemu.
10. Street Photography
Fotografi jalanan adalah suatu istilah yang sedikit absurd. Fotografi ini kebanyakan berisi foto candid tentang perilaku dan kehidupan manusia dalam lingkungan sehari-hari.
Dalam genre fotografi ini, fotografer bisa memilih lokasi yang sempurna, framing dengan sempurna, memilih peralatan yang sempurna dan setingnya, kemudian bisa terus memotret disitu berulang-ulang sampai dapat pencahayaan yang sempurna.
11. Food Photography
Jenis fotografi ini menuntut fotografer untuk mampu menciptakan komposisi yang bagus dan mampu menunjukkan secara detail tekstur yang terbidik.
Pencahayaan menjadi salah satu kunci hasil yang mampu menampilkan detail dari tekstur foto. Semakin banyak pencahayaan yang diperoleh maka semakin jelas tekstur yang terlihat dari makanan tersebut.
12. Sport Photography
Sport fotografi juga merupakan jenis fotografi yang berbeda dengan fotografi lainnya. Ketika fotografi lainnya dapat mengkomposisikan dengan cermat saat mengambil gambar, sport fotografi justru lebih menggunakan insting serta pengalaman ketika mengambil gambar dengan hasil yang berkualitas. Akan tetapi, tidak selamanya sport fotografi dilakukan dengan cara yang sulit. Bisa juga dilakukan dengan mudah yang biasa disebut dengan ‘safety shot’ atau mengambil foto aman.
Matamu.NET – Dalam dunia fotografi, kamera merupakan salah satu perangkat yang sangat melekat dan paling wajib dimiliki oleh para fotografer.
Di tahun 2022 ini ada beberapa kamera terbaik yang sangat cocok digunakan untuk para pecinta fotografi. Untuk itu, pada artikel kali ini Matamu.NET akan memberikan ulasan mengenai 5 rekomendasi kamera terbaik untuk fotografi di tahun 2022.
Nikon D3500 merupakan kamera versi terbaru 2022 pengganti kamera Nikon D3400. Pada versi kamera ini, Nikon telah menambah beberapa fitur serta beberapa keunggulan baru di dalamnya.
Salah satunya yakni dapat menangkap objek pada kecepatan 5fps tanpa henti. Dan juga telah dilengkapi oleh sensor CMOS 24 MP APS-C tanpa Optical Low Pass filter. Dari ukuran ISO 100 hingga ISO 25600. Untuk dapat memiliki kamera ini, kamu hanya perlu menyediakan budget sebesar Rp.5,5 juta.
2. Nikon Z6 II
Nikon Z6 II ini hadir untuk mendukung kebutuhan para fotografer profesional. Kamera ini didesain untuk memberi kenyamanan para fotografer dalam waktu durasi pemakaian yang lama.
Versi ini juga hadir dengan dukungan pengisian daya menggunakan USB Tipe-C sehingga mampu memberi kemudahan konektivitas saat melakukan pengisian daya baterai. Dan juga penyimpanan menggunakan port Micro SD dan CFxpress.
Adapun kelebihan lainnya yakni, Native ISO 100 to 51200, Sensor gambar 24.5MP FX-Format BSI CMOS dan Display 3.2-inch tilting touchscreen LCD. Untuk dapat memiliki kamera ini, kamu perlu menyediakan budget sebesar Rp.32 juta.
3. Nikon Z5
Hadir dengan dukungan format perekaman video beresolusi UHD 4K, tentu kamera ini sangat cocok untuk penggunaan dalam videografi.
Terlebih dengan memiliki form factor yang cukup kompak, kamera ini juga menyediakan banyak slot pada media penyimpanan. Sehingga dapat memungkinkan penggunanya untuk memasang banyak media penyimpanan sehingga tidak khawatir jika terjadi kekurangan kapasitas media penyimpanan.
Selain itu kamera ini juga memiliki dukungan spesifikasi berupa native ISO 100 to 51200, Sensor gambar 24.3MP FX-Format CMOS, dan display 3.2-inch tilting touchscreen LCD. Kemudian untuk dapat memiliki kamera ini, kamu perlu menyediakan budget sebesar Rp.28,8 juta.
4. Blackmagic Pocket Cinema 4K
Kamera yang terkenal dengan dukungan resolusi 4K 120fps ini memiliki dukungan perangkat lunak dari DaVinci Resolve Software. Sehingga selain kebutuhan fotografi, kamera ini juga sangat worth it untuk kebutuhan produksi konten video.
Selain itu, kamera ini juga memiliki konfigurasi berupa native ISO 400/3200 up to 25.600, sensor gambar 4/3-Sized HDR Sensor, dan penyimpanan CFast 2.0 dan SD/UHS-II external SSD.
Dari spesifikasi tersebut tentu kamu perlu menyediakan budget sebesar Rp.23 juta untuk memilikinya.
5. Sony A7R IV
Kamera Sony A7R IV ini memiliki full frame resolusi tinggi yang tentunya terancang khusus untuk fotografer landscape dan juga komersial. Sony A7R IV ini bisa menampilkan fokus otomatis sangat tajam.
Selain itu, kamera ini mampu melakukan pemotretan beruntun 10 frame perdetik serta video 4K per 30p. Di samping jendela bidik elektronik 5,76 M dot sangat indah serta layar miring.
Kini, kamu telah mengetahui beberapa kamera terbaik di tahun 2022. Selamat memilih kamera yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan fotografer kamu.