Matamu.Net – Kamera Leica sudah tidak asing lagi bagi pecinta fotografi. Kamera yang satu ini sudah dikenal sebagai salah satu produsen kamera yang sangat disegani dan dihormati di seluruh dunia. Tidak seperti dengan produsen kamera lainnya, Leica sendiri diketahui memproduksi kamera dengan jumlah yang terbatas. Perusahaan ini merupakan perusahaan kamera yang berasal dari Jerman.
Salah satu alasan kamera Leica sangat digemari sejumlah fotografer adalah lantaran kamera tersebut memiliki material penyusun yang sangat kuat ditambah lagi dengan kualitas yang ditawarkan juga tidak main-main. Tak tanggung-tanggung, kamera keluaran Leica diketahui bisa digunakan sampai berpuluh-puluh tahun terhitung sejak tanggal pembelian. Oleh karena itu, kamera Leica tak jarang dijadikan sebagai salah satu koleksi berharga bagi fotografer.
Bukti dari bagusnya kualitas kamera yang dimiliki oleh Leica adalah Leica yang diproduksi pada tahun 1950-an masih bisa dipakai sampai sekarang ini. Kendati demikian, tak mengherankan apabila harga dari kamera Leica dibanderol dengan budget yang lumayan mahal dibandingkan dengan jenis kamera lainnya.
Oleh karena itu, bagi generasi sekarang apabila mendengar yang namanya kamera Leica maka hal pertama yang muncul dipikiran adalah kamera dan lensa yang memiliki harga jual tinggi. Kira-kira apa yang menyebabkan kamera Leica mahal? Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa kamera Leica mempunyai kualitas yang tinggi.
Di samping itu, Leica juga merupakan merk kamera yang termasuk ke dalam golongan premium dengan jumlah produksi terbatas. Hal tersebutlah yang membedakan kamera Leica dengan yang lainnya.
Bukan hanya itu, Leica juga bukan tipikal produsen kamera yang memburu atau mengikuti harga pasar. Malahan Leica sama sekali tidak berniat untuk menjadi pangsa pasar besar yang membuat produk kamera kualitas cukup baik namun harga jual yang rendah. Akan tettapi, Leica justru membuat produk kamera dengan kualitas high-end serta unik yang disesuaikan dengan teknologi masa kini.
Lantaran perusahaan Leica tidak melakukan produksi secara besar-besaran maka produk yang dibuat tidak main-main. Oleh karena itu, semua kamera yang dibuat menggunakan komponen-komponen yang sangat canggih.
Sehingga harga disesuaikan dengan biaya produksi tersebut. Diketahui pada tahun 2016 yang lalu, Leica hanya menjual sebanyak 100 ribu kamera saja dengan pangsa pasar hanya mencapai satu persen. Meski begitu, cukup banyak fotografer yang mengincar kamera keluaran Leica.
Kendati telah menjadi salah satu produsen kamera yang sangat di hormati di dunia berikut sejarah singkat dari adanya kamera Leica yang populer sampai sekarang.
Daftar Isi
Awalnya bukan produsen kamera
Perusahaan Leica didirikan pada tahun 1914 silam. Perlu diketahui bahwa Leica dibaca Lai-ka bukan Lei-ka. Adapun pendiri dari perusahaan tersebut adalah Ernst Leitz. Nama Leica sendiri merupakan akronim dari nama belakang dari Leitz serta camera.
Diketahui bahwa sebelum dikenal sebagai perusahaan bernama Leica, perusahaan tersebut berada di bawah naungan dari perusahaan bernama Optical Institute yang pada tahun 1849 yang lalu didirikan. Setelah beberapa tahun kemudian Optical Institute diganti menjadi Ernst Leitz Optical. Namun, pada saat itu, perusahaan ini dikenal sebagai produsen mikroskop yang dibuat khusus untuk digunakan para peneliti.
Bukan produsen kamera 35 mm pertama
Sebagai informasi bahwa sebenarnya Leica bukan produsen kamera pertama yang memakai sensor 35 mm di dunia. Akan tetapi, berdasarkan sejarah sensor berukuran 35 mm tersebut merupakan hasil riset dari perusahaan Leica. Adapun orang yang melakukan riset yang kemudian bergabung dengan Leitz adalah Oskar Barnack yang diketahui sebagai Direktur Riset pada tahun 1911.
Riset yang dilakukan adalah dengan memulai mempereteli kamera film yang kemudian dipasangkan dengan film berukuran 35 mm. Kala itu, ukuran standar adalah 35 mm. Namun, lantaran kecepatan emulsi pada film kala itu tidak mampu dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan sehingga membuat matering kurang akurat maka Barnack akhirnya membuat sebuah perangkat kecil yang bertujuan untuk menguji film. Hingga akhirnya, berdasarkan riset tersebut terciptalah kamera miniatur yang saat ini dikenal dengan nama Ur-Leica.
Siapa sangka kamera yang ukurannya sangat kecil tersebut mampu mengubah sejarah dunia yang dimana dulunya kamera identik dengan ukuran besar sehingga sangat sulit untuk dibawa kemana-mana kini ukuran dan bentuknya simpel.
Kamera yang diragukan
Pada tahun 1914, mimpi dan ambisi seorang Barnack sempat berhenti lantaran adanya Perang Dunia I. Akan tetapi, setelah Perang Dunia I selesai, Barnack kembali membangun mimpinya yaitu kembali melanjutkan proyek yang sebelumnya terhenti.
Tak ada kata menyerah, ia kemudian meneruskan proyek impiannya dengan memulai melakukan modifikasi prototype. Di samping itu sebagai Direktur Riset, Barnack juga memberitahukan temuannya tersebut kepada Ernst Leitz agar prototype temuannya dapat diproduksi sehingga dapat dipasarkan.
Adapun kamera yang saat itu diproduksi adalah Model 0 yang menggunakan lensa Leitz 50 mm Anastigmat. Usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh Barnack dan Leitz sempat dipanding sebelah mata oleh beberapa ilmuan maupun fotografer. Namun, Leitz tetap nekat untuk melakukan produksi. Siapa sangka, hasil dari kenekatan dari Leitz tersebut menghasilkan kamera akhirnya diperkenalkan pada Leipzig Fair. Kini, kamera tersebut dikenal dengan nama Leica I.
Evolusi desain kamera Leica
Semakin tahun perusahaan yang dirintis oleh Leitz semakin berkembang. Pada tahun 1930, kamera terbaru Leica berhasil diproduksi dengan tampilan yang lebih canggih, yaitu lensa kamera dapat diganti-ganti. Awal mula lensa hanya dibuat dan cocok untuk satu body kamera saja. Akan tetapi, tak lama kemudian akhirnya mount lensa tersebut dibuat berdasarkan standarisasi sehingga lensa dapat digunakan untuk semua bodi kamera.
Sementara itu, pada tahun 1932 Leica kembali melakukan inovasi pada produksi kameranya dengan mengubah dasar pada desain kamera yang kemudian diproduksi dengan nama Leica II. Spesifikasi dari Leica II adalah membuat viewfinder menjadi satu yang awalnya terpisah pada bagian atas bodi kamera. Saat itu juga untuk pertama kalinya Leica menggunakan rangefinder. Sistem tersebut sampai sekarang terus dipertahankan serta digunakan pada jenis kamera andalan Leica yaitu M10.
Kelahiran generasi M kamera Leica
Melalui gelaran Photokina pada tahun 1954, Leica diketahui merilis kamera andalannya yang diberi nama M3. M3 merupakan seri pertama yang diproduksi dari tipe M. Sampai saat ini kamera M3 masih diproduksi oleh Leica. Selain itu, kamera M3 termasuk ke dalam kamera pertama produksi Leica yang memakai mount bayonet-style untuk mengganti lensa kamera.
Pada tahun 1956 yang lalu melalui iklan, Leica mengeluarkan slogan yang dianggap sangat berani yang dimana menyebutkan bahwa kamera generasi M dapat disebut sebagai “investasi seumur hidup untuk fotografi yang sempurna”.
Bisa dikatakan bahwa slogan tersebut sangatlah berani, namun terbukti sampai sekarang memang benar generasi M merupakan salah satu kamera yang paling disegani dan populer.