Ahmad Dahlan I'm just ordinary man with a big dream

Pengertian Cache Disertai dengan Dengan Jenis dan Fungsi Chahce File

3 min read

Matamu.Net – Dalam bahasa Indonesia Cache secara harfiah disebut sebagai Tembolok atau tempat menaruh makanan sementara sebelum akhirnya masuk ke sistem pencernaan. Dalam dunia Komputer, Data yang dikolela juga ada berbagai jenis dan sebelum akhirnya disimpan di memori utama.

A. Defenisi Cache

Sebagai pengantar yang umum, Cache pada umunya dikenal saat anda sedang browsing menggunakan browser. Hampir sama dengan Cookies, dua sistem ini sama-sama menyimpan data sementara sehingga banyak orang yang salah kaprah dan saling bertuka defenisi antara keduanya.

Namun sebenarnya perbedaan keduanya sangat jelas, dimana Cache akan menyimpan infomrasi sementara mengenai website seperti code HTML, Gambar dan file-file yang ada salam sebuah Website sehingga pengguna bisa lebih mengurangi dowload data-data yang sama dari Server yang dituju.

Tujuannya sederhana hanya untuk membantu user menampilkan laman website lebih cepat karena tidak perlu loading data tambahan. Hasilnya penggunaan data juga jadi lebih hemat, sedangkan Cokies adalah  kegiatan merekam jejak dan aktivitas pengguna terkait laman yang dituju, kata kunci yang diketikakn dan behavior user selama surfing di internet.

Penggunaan Cache File

1. Mekanisme Penyimpanan Cache

Mekanisme penyimpanan Cache digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan performa peningkatan transfer file dengan menyimpan data yang pernah diakses pada memori sementara. Sehingga jika ada jenis data yang sama yang diakses maka User hanya perlu me-load data tersebut dari Prosessor bukan lagi dari Server.

Informasi yang disimpan sementara sebenarnya tidak hanya tersimpan di RAM saja tapi juga di Registry dimana sistem loading jauh lebih cepat daripada sistem loading di Memory mekanik seperti HD.

Cara kerja prosessor dalam mengeloal data adalah mencari informasi yang akan dipanggil melalui Cache, jika tidak ditemukan maka informasi ini akan disajikan dalam waktu yang sangat cepat namun jika tidak maka Prosessor akan mencarinya pada RAM dengan kecepatan yang lebih rendah.

Semakin besar Cache suatu prosessor maka semakin besar cepat kinerja, namun jika tidak maka file-file tersebut akan disimpan di RAM namun konsekuensi loading dan penyajian datanya akan lebih lambat.

2. Level Cache

Sistem penyimpanan Cache terbagi atas tiga level yakni L1, L2 dan L3. L1 merujuk pada penyimpanan yang melibatkan memori yang terletak pada prosesor atau internal Cache. Memori ini merupakan tingkatan penyimpanan dengan tingkat kecepatan yang paling tinggi sesuai dengan jenis prosessornya.

Ukuran merupakan kelipatan dari 8 Kb, 16Kb, 32 Kb, san seterusnya, untuk saat ini Prosessor dengan ukuran Cache paling besar dimiliki Intel Core i9-10980 XE dengan kapasitas Cache sampai 24 MB.

Memori Cache Level 2 L2 kadang disebut sebagai External Cache karena tempatnya tidak berada pada Porsessor tapi di dekat porsessor pada umunya di dudukan Porsessor. Ukurannya pun lebih besar dari L1 Cache, hanya saja sejak Intel memperkenalkan produk prosessor multicore L2 Cache sudah tergabung di dalam prossore.

L3 Cache adalah Cache dengan ukuran lebih besar dari Cache 2, hanya saja tidak semau prosesor memiliki L3 Cache Fungsi utamanya adalah menyimpan dan mengontrol data yang masuk ke memori singgahan L2.

Level Cache LCache terbesar

B. Jenis-Jenis Cache

Cache terbagi atas dua jenis, yakni Client Side Cache (CSC) dan Server Side Cache (SSC). CSC adalah sistem Caching dari sisi user dan dilakukan oleh Browser sehingga infomrasi yang digunakan dibebankan pada memory user, sedangkan SSC dilakukan oleh server atau penyedia website, tujuannya hampir sama yakni menyimpan data-data popular yang sering diikirm ke user.

Jenis Caching ini masih terbagi lagi ke beberapa sub-jenis dengan tujuan yang berbeda. CSC sendiri hanya satu jenis yakni Browser Cache sedangkan untuk SSC terdiri dari enam jenis. Adapaun ke enam jenis Cahce tersebut adalah (1) Server cache, (2) Page cache, (3) Object cache, (4) Opcode cache, (5) CDN cache, dan (6) DNS cache.

1. Browser Cache

Browser Cahce adalah jenis Cache file yang paling mudah di temui. Data Cache ini akan tersimpan di Browser secara Default Browser namun beberapa Website memeberikan code HTML yang berisi Instruksi pada Browser untuk menyimpan Cache file yang ada pada Websitenya.

Tujuannya agar User tidak perlu lagi mengunduh file dari Server ketika kamu memangil halaman baru sebut saja misalnya header dan side bar yang selalu sama maka daerah tersebut akan disimpan oleh Cachae sehingga User hanya perlu mengunduh file Postingan semata.

Namun kadang file ini bakalan menumpuk di sebagai Cache file padahal kita tidak lagi mengunjungi website tersebut jadi kita harus secara manual menghapus file-file tersebut.

2. Server Cache 

Caching pada tingkat server dilakukan oleh hoster dan programmer dari sebuah Server. Semakin bagis nilai Cache-nya maka semakin cepat kinerja sebuah Website. Saat ini ada banyak metode Cache yang digunakan oleh Hoster dan yang paling cepat adalah LiteSpeed Web Server.

3. Page Cache

Page Cache adalah sistem penyimpanan ketika user membuka sebuah laman Website. Website akan menampilkan informasi yang dimintar user melalui Browser, hanya saja Cajce ini akan memabntu server mengurangi PHP dan database yang dipanggil.

Mudahnya, Page Cache ini akan membantu server dalam menyajikan konten dari file yang sifatnya statis sehingga request data akan lebih efektif, cepat dan efisien.

4. Object Cache

Object Cache adalah sistem penyimpanan informasi dari laman Website yang khusus pada file seperti gambar, video, documen, file flash dan sejenisnya. File-file yang disimpan tentu saja harus bersifat statis seperti Header atau gambar yang bakalan selalu ada ketika membuka laman baru.

Sebut saja Header dan logo pada Website. Dua jenis file ini sudah pasti disimpan sebagai Object Cache, namun selain menyimpan Objek, Object Cache juga menyimpan Query dari database.

5. Opcode Cache

Opcode Cache bertujuan untuk memkasimlakn kinerja dari PHP. Cache jenis ini akan menduplicade code dari PHP yang ada di memori server sehingga bisa digunakan setiap saat.

6. CDN Cache

CDN adalah singkatan dari Content Delivery Network yang merupakan sistem penyimpanan informasi melalui server lain. Misalnya kamu memiliki pengunjung dari berbagai penjuru dunia maka kamu menyimpan file-file yang kamu ingin sungguhkan di website kamu ke server proxy yang didistribusikan secara Global.

Tujuannya tentu saja untuk menghemat kinerja Server utama kamu sedangkan bagi visitor kecepatan loadingnya akan lebih cepat apalagi jika lebih dekat dengan lokasi visitor. YouTube dikenal sebagai salah satu pengguna sistem CDN terbesar di dunia mengingat banyaknya jejaring server milik Google.

7. DNS Cache

Domain Name Server atau DNS Cache adalah seniah sistem menyimpan histori dari alamat website (IP Domain). DNS Cache sudah ketinggalan zaman karena IP adress saat ini terkadang tidaklah statis sehingga sistem ini mulai ditinggalkan.

Ahmad Dahlan I'm just ordinary man with a big dream

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *