Mengenal Enkripsi End-To-End di Aplikasi WhatsApp

1 min read

logo whatsapp png hd

Matamu.NET – Sebagai media chatting yang sangat populer WhatsApp tentu memiliki banyak pengguna baik dari kalangan remaja, dewasa bahkan orang tua. Tentu hal ini membuat pihak WhatsApp harus bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penggunanya.

Selain WhatsApp ada beberapa aplikasi chatting yang sering juga antara lain LINE, Facebook Messenger, dan Telegram. 

Bagi kamu para pengguna WhatsApp tentu tidak asing lagi dengan istilah end-to-end ini. Nyatanya meski mengetahui istilah tersebut, namun tidak semua orang mengetahui fungsi utama dari enkripsi end-to-end ini.

Oleh karena itu, Matamu.NET akan membahas apa sih fungsi dari enkripsi end-to-end ini…

Baca juga Perbedaan antara Sign Up, Sign In, dan Sign Out pada saat Log In

Apa itu Enkripsi End-to-End

Enkripsi end-to-end adalah sebuah protokol keamanan guna mencegah terjadinya penyadapan. Pesan ataupun panggilan yang terkirim tidak bisa tersadap dan hanya penerima yang sah yang dapat membaca atau menerimanya. 

Melansir dari whatsapp.com, Enkripsi end-to-end akan berperan aktif ketika kamu chat dengan pengguna lain menggunakan aplikasi WhatsApp. Enkripsi end-to-end WhatsApp memastikan bahwa hanya kamu dan orang yang berkomunikasi dengan kamu saja yang dapat membaca atau mendengarkan apa yang dikirim, dan tidak ada orang lain di antaranya.

Faktanya, dengan adanya enkripsi end-to-end ini bisa menjamin bahwa hanya penerima dan pengirim yang sah saja yang dapat membaca dan menerima pesan, bahkan pemerintah atau pihak WhatsApp pun tidak dapat menyadap pesan yang kamu kirim. Adapun kekuatan enkripsi WhatsApp adalah sebesar 256-bit.

Cara kerja Enkripsi End-to-End

Perlu diketahui bahwa WhatsApp menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan organisasi perangkat lunak asal Amerika, Open Whisper Systems. Berikut cara kerja dari enkripsi end-to-end ketika dua orang berkomunikasi melalui WhatsApp.

Ketika pengguna pertama kali membuka WhatsApp, ada dua kunci berbeda terbuat. Proses enkripsi berlangsung di telepon itu sendiri. Kunci pribadi harus tetap bersama pengguna, sedangkan kunci publik tertransfer ke penerima melalui server WhatsApp yang terpusat.

Kunci publik mengenkripsi pesan pengirim di telepon, bahkan sebelum mencapai server yang terpusat. Server hanya digunakan untuk mengirimkan pesan terenkripsi. Pesan hanya dapat dibuka oleh kunci pribadi penerima. Tidak ada pihak ketiga, termasuk WhatsApp tidak dapat mencegat dan membaca pesan.

Jika seorang hacker mencoba meretas dan membaca pesan, mereka akan gagal karena adanya enkripsi ini.

Kerennya lagi, enkripsi end-to-end ini tidak hanya tersedia untuk mengamankan data chatting dua orang saja, tapi juga berlaku untuk voice call, voice note, group chat, dan layanan WhatsApp lainnya.

Intinya, WhatsApp memberikan perlindungan penuh bagi penggunanya lewat fitur enkripsi end-to-end.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *