Matamu.Net – Perkembangan teknologi dekade tumbuh sangat cepat bahkan sudah merubah tatanan kehidupan secara menyeluruh, termasuk dalam hal bertransaksi. Jika zaman dahulu keberadaan uang cetak berhasil menggeser sistem jual beli berbasis pertukaran atau Barter, saat ini transaksi konvensional dengan uang harus rela digeser dengan e-transfer, salah satunya adalah Fintech.
Berdasarkan asal katanya, Fintech adalah singkatan dari financial technology yang secara harfiah diartikan sebagai teknologi finansial atau keuangan. Fintech berarti menjelaskan mengenai perusahaan pada bidang keuangan yang digabungkan dengan sebuah teknologi masa kini.
Penasaran dengan apa yang di maksud dengan fintech, manfaat, dan jenis fintech maka simak secara seksama pembahasan berikut.
Daftar Isi
Apa Itu Fintech?
Dilansir dari National Digital Research Centre (NDRC) definisi dari fintech adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menjuluki inovasi dalam bidang finansial. Maksud dari inovasi finansial adalah adanya perkembangan jasa keuangan yang dibalut dengan sebuah teknologi modern saat ini.
Sementara itu, definisi fintech jika dilansir dari dunia startup maka berarti sesuatu yang dapat mendukung dalam memaksimalkan penggunaan teknologi sehingga layanan keuangan dapat lebih bagus dalam pelayanannya. Seperti metode pembayaran, transfer dana, pengumpulan dana, punjaman dana, sampai dengan pengelolaan asset yang awalnya dilakukan manual sekarang sudah dibantu dengan yang namanya teknologi.
Kendati demikian, tak heran apabilan fintech menjadi salah satu kebutuhan serta gaya hidup bagi seseorang yang begelut pada bidang teknologi dan keuangan.
A. Manfaat Fintech Bagi Masyarakat
Fintech tak serta merta menjadi gaya hidup dari masyarakat. Akan tetapi, terdapat beberapa alasan yang menjadikan fintech sebagai salah satu yang memengaruhi gaya hidup dari masyarakat. Berikut alasannya:
1. membantu perkembangan perusahaan startup baru
Seperti yang kita ketahui bahwa belakangan ini sangat banyak perusahaan start up baru yang telah membentuk produk inovasi pada bidang fintech. Salah satu contohnya adalah Moneythor, yang dimana perusahaan ini membuat sebuah produk inovasi baru dengan memberikan pelayanan yang lebih canggih dengan menggunakan digital banking sehingga analisis lebih detail dan juga rinci.
2. Fintech dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Dengan adanya fintech maka yang memperoleh keuntungan tak hanya perusahaan start up sendiri. Akan tetapi, fintech juga dapat meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat itu sendiri.
Salah satu contohnya adalah terdapat perusahaan start up yang diketahui telah membuat inovasi fintech sehingga dapat mendirikan infrastruktur dunia perbankan dengan kata lain secara tidak langsung juga dapat meningkatkan daya beli dari masyarakat.
3. Fintech dapat merangsang angka perkembangan bitcoin
Salah satu manfaat dari adanya fintech adalah berkembangnya aplikasi bitcoin khususnya di dunia finansial. Berdasarkan informasi diketahui bahwa lebih dari 2,5 milyar dari pengguna bitcoin yang sampai saat ini belum memiliki akun bank.
Akan tetapi, dengan adanya fintech pengguna bitcoin masih tetap bisa melakukan transaksi seperti pembayaran serta pengiriman uang dengan mudah dan tanpa ada masalah sedikit pun.
4. Menekan Lintah Darat
Berbicara masalah pinjaman, permasalahan Lintah darat sepertinya sudah menjadi maslah kalsik yang belum bsia diselesaikan tuntas. Tidak jarang para lintah darat ini datang seolah-olah memberikan pertolongan kepada masyarakat namun faktanya mereka justru mengambil keuntungan dari masalah yang dihadapi dengan cara memebrikan pinjaman dengan klausal yang sulit.
Sebut saja suku bungan pinjaman yang sangat tinggi atau jaminan barang yang tidak sesuai dengan jumlah pinjaman membuat linta darat bisa dengan mudah mendapatkan keuntungan dari masalah di masyarakat kelas bawah.
Selain itu lamanya proses pencarian dan tingginya biaya adminsitrasi membuat masalah peminjaman uang pada para lintah darat ini membuat masyarakat semakin rugi.
Legal Fintech dianggap menjadi solusi dari masalah tersebut dimana masyarakat dapat mengajukan pinjaman dengan perhitungan yang lebih masuk akan, akuntable, kredibel dan mudah diakses kapan saja tanpa ada tekanan kekuatan dari penguasa kecil seperti tingkat desa yang sudah menjadi wilayah kekuasaan para lintah darat ini.
Oleh karena itu, dengan adanya fintech akhirnya system peminjaman uang lebih terbuka sehingga dapat membuat masyarakat lebih nyaman. Apalagi bagi masyarakat yang telah menggunakan fintech diketahui merasakan manfaat dan perbedaan sesudah dan sebelum menggunakan fintech dalam peminjaman uang.
Misalnya di Indonesia diketahui jumlah investasi pada bidang fintech semakin hari semakin tinggi. Seperti halnya dengan jumlah investasi fintech yang ada di dunia juga semakin banyak jumlahnya.
5. Kemudahan dalam layanan finansial
Mendapatkan layanan dan kemudahan sistem finansial tentu saja menjadi tujuan pendirian Fintech. Bagaimana tidak, dulunya ketika masyarakat ingin melakukan transaksi seperti mentransfer uang, maka masyarakat terlebih dahulu harus pergi ke ATM atau teller yang ada dibank.
Akan tetapi, dengan adanya fintech hal seperti di atas sudah bisa tak dilakukan lagi lantaran saat ini masyarakat sudah bisa melakukan transaksi seperti transfer uang hanya dengan menggunakan smartphone saja.
Saat ini, tak sedikit pula layanan fintech yang juga membantu masyarakat dalam membayar tagihan bulanan seperti pembayaran listrik, pembayaran air, sampai dengan pembayaran jaminan kesehatan atau BPJS.
6. Membantu Pemodalan UMKM
Sebelum adanya fintech sebagian UMKM yang ada di Indonesia melakukan peminjaman melalui bank untuk mendapatkan modal usaha. Namun, hal tersebut sebenarnya tak ada salahnya. Tapi, perlu diingat bahwa dengan melakukan peminjaman di bank biasanya akan mendapatkan bunga yang cukup tinggi dengan prosedur yang ribet.
Akan tetapi, seiiring dengan berkembangnya teknologi kehadiran fintech menjadi sebuah solusi baru dan terbaik untuk membuat UMKM maju. Bagaimana tidak, layanan fintech untuk modal usaha yang berkembang khususnya di Indonesia sudah snagat banyak apalagi bunga yang ditawarkan relative rendah dibandingkan bunga dari bank.
7. Mendukung inklusi keuangan
‘Inklusi keuangan menunjuk pada akses kepada lembaga keuangan masyarakat. Pada tahun 2019 yang lalu pihak Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) diketahui memiliki target inklusi keuangan sebesar 75%. Akan tetapi, tarhet tersebut baru tercapai sebesar 49% saja.
Oleh karena itu, tak menutup kemungkinan pemerintah Indonesia melakukan penyusunan dalam kebijakan inklusi keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk meraih target agar masyarakat Indonesia dapat berada pada piramida ekonomi yang lebih layak.
Salah satu solusi alternative yang dapat dilakukan untuk mencapai target inklusi keuangan adalah fintech. Dengan adanya fintech diperkirakan dapat membantu hal tersebut selama orang-orang tersebut memiliki jaringan internet karena cara kerja fintech adalah berbasis online.
B. Jenis-jenis fintech zaman sekarang
Fintech diketahui mempunyai banyak produk serta layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Akan tetapi, pihak Bank Indonesia membagi menjadi empat jneid fintech berdasarkan klasifikasi, yaitu:
1. Peer-to-peer (P2P) lending dan crowdfunding
Jenis fintech yang pertama adalah P2P lending dan crowdfunding, jneis fintech ini disebut sebagai marketplace finansial. Dimana pada jenis fintech ini memiliki tujuan untuk mempertemukan dua pihak, satu pihak yang membutuhkan dana dan pihak lainnya adalah pihak yang bersedia memberikan dana untuk investasi.
Terkait dengan proses, tak perlu ragu karena prosesnya lebih praktis dibandingkan dengan bank konvensional. Contohnya seperti P2P lending-nya adalah Modalku smentara crowdfunding yang digunakan adalah KitaBisa.
2. Payment, clearing, dan settlement
Bagi kalian yang sudah sering menggunakan yang namanya gateway atau e-wallet maka sebenarnya kedua produk tersebut sudah termsuk ke dalam kategori payment, clearing, dan settlement. Adapun jenis fintech yang diselenggarakan oleh pihak Bank Indonesia seperti Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Sedangkan dari start up lainnya seperti Kartuuku, Doku, dan juga Xendit.
Manajemen risiko dan investasi
Fintech untuk kategori yang satu ini bertujuan agar masyarakat yang menggunakannya dapat memonitor keuangan serta perencanaan keuangan dengan cara yang mudah. Pada umumnya, menggunakan fintech jenis risiko dan investasi dapat dilakukan dan akses pada aplikasi yang tersedia di smartphone.
3. Market aggregator
Untuk kategori market aggregator difokuskan pada pengumpulan berbagai informasi yang ada kaitannya dengan keuangan untuk disuguhkan pada penggunanya.
Informasi yang ditampilkan berbagai macam mulai dari tips keuangan, kartu kredit, sampai dengan inverstasi semuanya tersedia dalam fintech jenis market aggregator. Tujuan dari fintech jenis ini yaitu memberikan masyarakat sebuah informasi yang bermanfaat sebelum mengambil keputusan terkait dengan keuangan.
Itulah pembahasan terkait dengan fintech. Semoga bermanfaat.