Matamu.Net – Semua jenis smartphone saat ini sudah di lengkapi dengan mode Baca atau Filter Blue Ligth. Biasanya fitur ini akan di tandai dengan mata yang di klaim dapat membantu mata tidak mudah lelah saat menggunakan smartphone.
Setelah fitur ini di aktifkan maka warna pada layar smartphone akan terlihat lebih kekuning-kuning-ngan. Seperti namanya, fitur ini di anggap bisa membuat mata nyaman saat di gunakan untuk membaca.
Akan tetapi, benarkah Filter Blue Light memang efektif membuat mata nyaman? Atau malah berbahaya bagi kesehatan?
Daftar Isi
Apa Itu Blue Ligth Filter?
Pada awal kemunculan Smartphone, belum di kenal istilah Blue Ligth Filter, namun koreksi warna tetap bisa di lakukan di settingan namun melalui proses yang sangat panjang.
Seiring dengan berkembangannya dunia Smartphone, rata-rata orang menghabiskan hampir 5 jam di depan layar gadget mereka dan muncullah berbagai keluhan mengenai mata lelah dan pedis.
Untuk mengurangi tingkat kelelahan ini maka di buatlah Blue Ligth Filter di mana cahara biru akan di kurangi intensitasnya di layar handphone kita namun bakalan di gantikan dengan cahaya yang lebih kuning temeram.
Mengapa Warna Biru di kurangi?
Alasannya sudah banyak penelitian membuktikan jika warna Biru memiliki frekuensi yang sangat tinggi sehingga membuat mata bekerja lebih keras saat merespon warna-warna ini. Dalam ilmu Fisika, terutama teori-teori fisikan klasik menyatkan bahwa Energi dari gelombang berbanding lurus pangkat empat dengan panjang gelombang. E ~ T4
Vahaya biru memiliki frekuensi 606 THz sampai dengan 688 THz dengan besar energi single foton 2,75 eV, sedangkan untuk cahaya kuning hanya mulai dari 508 THz sampai 526 THz dengan besar energi single foto sebesar 2,10 eV.
Dampak paling buruk untuk mata yang sering terpapar cahaya biru adalah kematian sel fotoreseptor di Retina karena degeneasi sel makula.
Warna biru akan membuat sel otak manusia akan bekerja lebih banyak di bandingkan dengan warna lain, sehingga beberapa orang akan sulit tertidur karena kondisi otak mereka sedang bekerja keras.
Meskipun penelitian yang dilakukan Universitas Manchester menyebutkan bahwa bukan warna biru sebenarnya yang membuat seseorang sulit tertidur. Hanya saja semua warna hanya saja pada umumnya warna biru yang memiliki pengaruh kuat terhadap Circadian Rythm manusia.
Hal ini membuat banyak pengembang Smartphone memudahkan penggunanya untuk mengurangi cahaya biru di layar mereka dengan singgle touch yang diberi nama Filter Cahaya Biru atau Mode Baca.
Hanya saja hilangnya cahaya biru pada perangkat kita membuat tampilan dan grafis dari smartphone kurang cerah, jadi sangat mengganggu pada pemakaian mode normal, terutama bagi mereka yang suka melihat foto-foto. Fill kuning akan merusak unsur White Balance dari foto.
Warna Kuning Menipu Otak Manusia
Filter Biru menghasilkan warna yang lebih kekuning-kuningan sebenarnya akan berdampak pada berkurangnya jumlah protein yang diasup mata kita dibandingkan ketika melihat warna biru.
Hanya saja ada dampak psikologi bagi beberapa orang dimana warna kuning atau warna hangat. Secara psikologis menipu orak kita karena menganggap waktu itu adalah siang hari, sama persi dengan cahaya matahari.
Otak kita akan berfikir jika ini siang hari sehinga rasa ngantuk akan sulit muncul. Meskipun dampak psikologis ini tidak berlaku secara luas dan umum, namun jika ini terjadi artinya tujuan utama warna biru membuat mata beristirahat bisa gagal total.
Akhir Kata
Cara yang paling berdampak pada kesehatan mata sebenarnya bukanlah filter biru, melainkan aturan tegas dalam diri untuk tidak menggunakan Smartphone di jam istirahat terutama istirahat di malam hari.