Tag: Microstock

  • Jualan Foto Online di Microstok Sekelas Shutterstock dengan Bayaran 0,10 $ – Kapan Kaya?

    Jualan Foto Online di Microstok Sekelas Shutterstock dengan Bayaran 0,10 $ – Kapan Kaya?

    Matamu.NET – Artikel ini saya dedikasikan buat kalian yang memiliki niat menghasilkan uang Dollar melalui Contributor di Microstock Fotografi. Sebagai gambaran awalanya, tahukah kalian jika biaya parkir di Indomaret jauh lebih mahal dibandingkan uang yang kamu dapatkan setelah foto kamu di-download di Shutterstock?

    Sebagai gambarannya berikut ini adalah biaya paling dasar

    1. Shutterstock : 0,10 $ ~ Rp. 1.300
    2. Freepik : 0,11 $ ~ Rp. 1.400
    3. AdobeStock : 0,33 $ ~ Rp. 4.800

    Itu adalah upah paling yang paling dasar yang kalian dapatkan jika foto kalian laku di Microstock. Jika tidak percaya berikut ini screen shoot bayaran 3 download terakhir dari foto saya di Shutterstcok.

    Harga Jualan Foto di Microstock Shutterstock

    Meskipun dibayar dengan kurs Dollar tapi kalau cuman 0,10 $ itu namanya 1 Cent. Buat uang parkir di Indomaret saja tidka cukup apalagi mau kaya dari jualan foto di Shutterstock.

    Kapan Bisa Gajian di Shutterstock?

    Yah untuk bisa PayOut di Shutterstock, paling tidak kamu harus memiliki saldo 35 $ yang dapat dicairkan melalui Paypal. Tentu saja jumlah itu tidak bulat kamu terima karena kamu bakalan kena pajak penghasilan 10% dari total yang dikirimkan sehingga hanay sekitar 31,65 $, belum lagi biaya pencairan Paypal pada umumnya kena potong mulai dari Rp. 30.000 sampai Rp. 100.000 bergantung bank apa yang kamu hubungan dengan PP kamu.

    Kalau berdasarkan pengalaman saya sebagai Contributor Shutterstock PO pertama saya dapatkan setelah 1 tahun bergabung menjadi Contributor hanya mendapatkan uang 400.000 rupiah lebih dikit. Lumayanlah buat makan-makan. Tapi ini setahun loh! kalau di bagi 12 bulan itu artinya kamu cuman dapat penghasilan 33 ribu rupiah perbulan. Padahal posisi pada saat PO sudah memiliki 400 buah foto lebih.

    Kalau dari sisi jumlah foto, kita misalkan saja sedang sial jadi setiap foto yang didownload sebesar 0,10 $ jadi yah butuh 350 kali Donwload agar foto kamu laku.

    Tidak heran jika banyak contributor pemula yang baru upload satu atau dua foto bakalan putus asa dengan sistem ini. Apalagi kalau dah niat jalan-jalan ke tempat jauh buat kumpulin portofolio foto, jadinya nggak banget deh.

    Jadi apa memang se-susah itu?

    Kalau ditanya apakah menjadi contributor di Microstock memang setidak berguna itu, jawabnya memang relatif. Namun jika yang ditanya itu adalah saya. Maka saya akan menjawab, tidak seburuk itu kok.

    Selalu ada kejutan sih selama menjadi Contributor di Microstock, selain memang menjadi Microstoker itu bukanlah pekerjaan utama bahkan tidak masuk kategori pekerjaan sampingan.

    Saya sendiri menyebutnya Hobi yang bernilai uang. Kalau selama ini Hobi akan selalu membutuhkan bajet khusus dari Gaji kamu, menjadi Microstocker di Shutterstock itu kebalikannya. Sekalipun jumlahnya tidaklah banyak-banyak amat, tapi total saat ini sudah mendapatkan bayaran lebih 100$. dari Shutterstock.

    Asiknya lagi Situs ini kan tidak meminta bayaran apapun, minimal untuk bayar Host dari file foto yang beratnay segede gaban.

    Jadi sisa upload dan forget, sisa tunggu kejutan demi kejutan di hari-hari mendapatan tiab foto yang kamu jual sudah laku saja.

    Selain itu tidak selama 0,10 $ kok. Ada banyak harga yang bisa didapatkan pemilik foto setiap kali foto tersebut di Download, misalnya saja foto saya berikut ini :

    Harga Jual Foto di Stius Microstock Shutterstock

    Nah terkadang ada tipe Download berjenis On Demand sehingga biaya download-nya jauh lebih mahal. Jadi lumayan kan kalau bisa dapat 20 Download on demand dalam sebulan sudah 37,6 % sudah terpenuhi untuk gajian bulanan kan.

    Jadi apakah masih Worthed untuk cari penghasilan tambahan di Shutterstock?

    Yah beberapa forum dan teman-teman yang memang menjadikan Microstcok sebagai pekerjaan utama mereka juga sudah lumayan sih. Saya malah pernah Rumor akun bernama Gunung Kelud di Shutterstock yang punya Belasan ribu protofolio sudah PO bulanan dan dengar-dengar sih sudah sekitar 1000 USD perbulan.

    Entah ini rumor atau memang fakta, tapi kalau menurut saya sih masuk akal, Karena saya yang protofolionya kurang dari 2000 ribu foto dengan banyak diversity Hampir-Hampir PO setiap bulan.

    Yah memang pada masa Corona Agak Pelik karena jumlah Download berkurang, berhubunga protofolio saya banyakan Foto Wisata dan Flora sih. Tapi Konsisten saja upload fotonya, toh tidak dipungut bayaran, ketimbang fotonya lumutan di Harddisk.

  • Stock Photo – Contoh Model Release Dalam Bahasa Indonesia

    Stock Photo – Contoh Model Release Dalam Bahasa Indonesia

    Matamu.NET – Model Release adalah salah satu dokumen yang dijadikan standing legal dalam transaksi jual beli foto yang didalamnya terdapat model berupa orang atau kekayaan intelektual dari orang atau lembaga. Isi yang disampikan adalah Model Release ini adalah pernyataan pemberian hak penggunaan lisensi secara komersil dari objek yang ada dalam foto ke fotografer.

    Beberapa situs microstock menjadi syarat model release untuk penjualan foto dengan tujuan komersial. Model release sendiri, secara umum terbagi ke dalam dua jenis yakni :

    1. Model berusia 18 tahun ke atas.
    2. Model berusia di bawah 18 tahun (Model release anak-anak)

    Berikut ini contoh Model Release dalam bahasa Indonesia.

    1. Model Release Format 1

    Surat Pernyataan Model

    Saya bertanda tangan di bawah ini

    Nama : ____________________________
    NIK : ______________________________
    Usia : ______________________________
    Alamat : ___________________________

    Dengan ini saya yang tercantum namanya di atas memberikan izin kepada fotografer dan/atau perwakilannya yang beridentitas di bawah sebagi berikut :

    Nama : ____________________________
    NIK : ______________________________
    Usia : _____________________________
    Alamat : ___________________________

    Menerankan bahwa memberikan lisensi penggunaan foto-foto yang telah dimabil oleh fotografer yang disebutkan namanya di atas untuk semua keperluan apaun baik untuk keperluan editorial maupun jurnalistik.

    Saya setuju bahwa saya tidak memiliki hak lagi atas foto tersebut dan semua hak yang ada pada foto tersebut saya limpahkan kepada fotografer. Saya tidak akan mengajukan klaim, tuntuta atau tindakan apapun kepada fotografer dan perwakilannya.

    Saya setuju pernyataan ini semua ahli waris saya kelas dan tidak dapat dibatalkan untuk semua tempat dan tanpa batas waktu.

    Saya menjadi bahwa saya telah berusia lebih dari 18 tahun dan memiliki kapasitas hukum untuk menandatangani surat pernyataan ini.

    Bandung, 12 Maret 2022

    Fotografer Model


    Nama Terang Fotografer Nama Terang Model

    Saksi I

    Nama Terang Saksi I

    Saksi II

    Nama Terang Saksi

    Bentuk visualisasi dalam bentuk word seperti di bawah

    Contoh Model Release Bahasa Indonesia

    2. Model Release Format 2

    Formulir Model Release

    Saya, ________________________ (Nama Model), dengan memberikan kekuasaan penuh kepada ________________(Nama Fotografer) atas penggunaan foto untuk kebutuhan komersial terhadap foto yang telah fotografer tersebut ambil pada _____________________ (tanggal) di ________________ (alamat).

    Foto-foto tersebut boleh dipublikasikan untuk berbagai macam tujuan termasuk dipublikasikan pada kalender, periklanan, bukun tahunan, majalah, majalah, dan semauh hal yang erbisfat komersial selama tidak melanggat ketentuan hukum yang berlaku di negara tempat foto tersebut diterbitkan. Saya juga menyatakan tidak akan menuntut apapun kepada fotografer atas penggunaan foto-foto yang dimaksud di atas dari segala bentuk editing untuk keperluaan penggunaan foto.

    Saya menyataan telah berusia 18 tahun lebih saat menandatangani formulis ini dan telah membaca dan memahami semua ketentuan dan dampak yang ada dalam model releasi ini :

    Nama Model : _____________________
    Alamat : __________________________

    Tanda Tangan Model : ____________________________ Tanggal ______________

    Nama Saksi
    Tanda Tangan Saksi : ____________________________ Tanggal _______________

    Visualisasi dalam bentuk Word :

    Contoh Formulir Model Release dalam Bahasa Indonesia

    Akhir Kata

    Nah Dua model release tersebut bisa digunakan untuk keperluan jualan foto online termasuk di di Shutterstock. JIka masih ragu bisa menggunakan bahasa Inggris dengan Format yang sama.

  • Stock Photo – Perbedaan Foto Editorial dan Komersial

    Stock Photo – Perbedaan Foto Editorial dan Komersial

    Matamu.NET – Pada saat upload foto di situs microstock seperti Shutterstock, Getty Image, Alamy dan sejenisnya, foto kalian diberi pilihan kategori yakni Foto Komersial dan Foto Editorial. Berikut ini ini penjelasan perbedaan antara editoral dan komersial menurut situs microstock.

    A. Penggunaan Foto

    Sebenarnya situs Microstok tidak membedakan foto editorial dan commercial dari jenis foto yang diupload, melainkan dari izin yang kamu berikan kepada calon pembeli. Hal ini biasa disebut sebagai tujuan pembelian foto (Purchase Purpose).

    1. Editorial Purpose

    Misalnya kamu memberikan izin foto kamu di pilihan Editorial maka orang yang mensubscribe foto kamu hanya boleh menggunakan foto kamu untuk keperluan editorial board saja seperti jurnalistik, media offline atau online, blog, web, artikel dari majalah dan surat kabar. Selebihnya penggunaan dengan tipe lisensi Editorial tidak diperbolehkan.

    Jadi dalam kasus ini kamu boleh menuntut pihak yang menggunakan foto kamu di bidang komersil jika ternyata mereka hanya membeli linsensi foto tipe Editorial. Sebagai gantinya foto tipe Editorial bakalan terjual dengan harga murah untuk sekali download sih, tapi kamu tidak perlu membuat Photo Release dari objek yang ada dalam foto kamu.

    2. Commercial Purpose

    Commercial Purpose adalah foto dengan lisensi paling tinggi dimana foto kamu boleh digunakan oleh orang yang membeli lisensi ini untuk keperluan apa saja baik itu editorial maupun comercial. Penggunaan Komersil sendiri bisa digunakan pada iklan seperti Billboard, FB ads, webiste, Blog, broshur, Cover buku sampai borad casting seperti iklan di televisi.

    Namun sebagai gantinya lisensi foto komersial itu jauh lebih mahal dibandingkan dengan tipe lesinsi Editorial. Beberapa situs microstock mengizinkan kamu bernegosiasi dengan calon pengguna foto jika mereka ingin membeli lisensi komersil. Hanya saja kamu harus siapkan dokumen dan legal untuk foto kamu seperti Release dari objek yang ada dalam foto tersebut.

    Jika foto model atau melibatkan orang maka orang yang ada di dalam foto harus bertanda tangan dalam model release. Jika yang ada di dalam foto kamu kekyaan intelektual orang lain atau paten dagang seperti arsitektur dan prosuk seperti motor, mobil dan sejenisnya kamu harus mendapatkan tanda tangan dan izin dari pemegang patent tersebut.

    Lah saya sudah mengatur foto saya dijual dengan tipe lisensi komersial, kok harganya masih rendah?

    Nah hal itu berarti calon pembeli foto kamu tidak menggunakan foto kamu untuk tujuan komersial tapi tujuan editorial saja. Aturannya ada tipe foto dengan lisensi komersial itu boleh digunakan untuk editorial purpose.

    a. Logo dan Trademark

    Salah satu syarat yang ahrus dipenuhi dalam kategori foto komersial adalah gambar tidak boleh memiliki logo, nama, trademark dan simbol dari perusahaan. Misalnya saja kalain sedang ingin membuat konsep foto orang mengetik. Sekalipun hampir semua tahu bahwa prodak apple yang selalu digunakan sebagai gadget namun logo apple dalam produk tersebut harus dihapus terlebih dahulu.

    Jenis foto yang banyak dijual di Microstock

    Sekalipun semua orang tahu kalau Laptop yang digunakan dalam foto tersebut adalah Macbook Pro 2015 13 inci, tapi tulisan pada sisi layar dihilangkan oleh fotografer dengan editing software.

    b. Dokumen Release

    Dokumen Release dibutuhkan untuk foto komersial yang didalam terdapat objek seperti orang, lukisan, tatto, mural, private property dan sejenisnya. Dokumen ini berisi data diri dari objek dan pernyataan bahwa lisensi dan hak penggunaan komersil dari foto dirinya telah diberikan sepenuhnya kepada fotografer.

    Beberapa kasus foto seperti foto event dan olahraga tidak membutuhkan image release tapi membutuhkan Credential Press. Credential press itu bisa semacam kartu pers baik dari perusahaan ataupun surat yang menunjukkan jika anda adalah bagian dari penyelenggara atau supprting partner dari event tersebut.

    FAQ

    Q : Bolehkah saya menjual foto model tanpa model release?
    A : Pada beberapa situs seperti Shutterstock masih diperbolehkan menjual foto model tanpa Model release tapi masuk dalam kategori Editorial Board, namun harus ada unsur lain di dalamnya seperti kebudayaan atau peristiwa misalnya.

  • 4 Jenis Fotografi Komersial yang Laku Terjual Sepanjang Masa di Microstock

    4 Jenis Fotografi Komersial yang Laku Terjual Sepanjang Masa di Microstock

    Matamu.NET – Jika kamu memiliki niat untuk menjual foto di situs-situs mikrostock tapi belum memiliki rencana mengenai konsep foto yang diinginkan? Mungkin tidka ada salahnya kalian mencoba untuk merencanakan konsep foto Komersial.

    Konsep foto koemrsila menjadi salah satu konsep foto yang terjual dengan harga tinggi di situs-situs microstok. Pembelian tipe foto Komersial sangat jarang terjual dengan tipe Subscription dan secara umum terjual dengan tipe on demand atau sedang dicari.

    Kendati demikian, tidak semua fotografi komersial bisa laris manis terjual karena pada genre tertentu, Foto tersebut tidak bisa digunakan secara umum. Seperti misalnya fotografi Komersial untuk fashion. Tentu saja karena setiap brand tentu saja sudah menyiapkan sesi foto untuk produk mereka sendiri-sendiri.

    4 Jenis Fotografi Komersial yang Trending Sell di Microstock

    Berdasarkan catatan penjualan di Situs Microstock seperti 500px dan Shutterstock, ada empat jenis Fotografi komersial yang laku terjual secara online. Empat topik foto tersebut sebagai berikut.

    1. Konsep Bisnis dan Office

    Fotografi dengan Konsep Bisnis dan Office adalah foto-foto seputar kegiatan dunia usaha dna perkantoran. Pada umumnya foto-foto yang terkait dengan konsep ini terbagi ke dalam dua kategori besar yakni :

    1. Formal Business and Office
    2. Creative Industry (UKMK)

    Konsep pertama yakni Formal Business and Office biasanya berbentuk foto dengan objek pekerja kantoran yang terlihat profesional dan elegan dengan pakaian kerja formal seperti Blazer untuk wanita dan jas untuk pria.

    Konsep ini biasanya disertai dengan background dan detil foto yang menggambarkan suasan kantor. Detil tersebut seperti Laptop, buku catatan, grafik laporan penjualan atau suasan kantor yang nyaman.

    Konsep Foto Model Profesional kerja di Kantoran

    Namun di era Industri 4.0, konsep bossiness dan kantor tidak hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar yang sangat formal dalam membuat SOP. Industri Kreative dengan suasana kantor yang bebas dan nayaman dengan pakaian casual juga menjadi trend.

    Trend ini selanjutnya terbawa ke dalam konsep fotografi bertema bissunes dan Office. Dalam bahasa Indonesia mungkin dikenal dengan sebutan UMKM dan Industri Kreative.

    Konsep fotografi keren dengan Suasana kantor

    2. Kegiatan Industri

    Berdasakan hasil riset yang dilakukan oleh McKinsey & Company, Wabah Pandemic telah membawa banyak perubahan dalam berbagai sektor di dunia. Salah satu dampak yang paling besar terasa adalah kegiatan jual beli.

    Hal ini membuat sebagian besar pemiliki usaha merubah konsep marketing mereka yang awalnya basisnya adalah kesenangan dan layanan yang didapatkan setelah membeli produk, bergeser ke arah memastikan semua produk yang dijual mematahi standar kesehatan dan kualitas produksi.

    Hal ini adalah peluang bagi fotografer untuk menvisualisasikan kegiatan produksi dari industri-industri tersebut agar costumer yakin untuk menggunakan produk mereka. “Behind Scene” mungkin sudah menjadi ide utama dari foto komersil ini.

    Foto home Industri Youtuber

    3. Lingkungan

    Lingkungan adalah salah satu isu yang dekade ini menjadi isu yang hangat dibicarakan. Hal ini membuat dunia jurnalistik dan gerakan cinta lingkungan akan selalu membutuhkan foto-foto yang mendukung gerakan mereka.

    Foto-foto yang masuk dalam tema Lingkungan atau Environment adalah :

    1. hutan
    2. pohon
    3. persawahan
    4. pantai tercemar
    5. tempat sampah
    6. penggunaan sampah plastik
    7. laut
    8. upaya penghijauan
    9. pembibitan
    10. berkebun
    11. teknologi ramah lingkungan
    12. protes dan demonstrasi seputar lingkungan
    13. energi terbarukan
    14. Global warming
    15. Dampak Penggunaan bahan bakar minyak

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Getty Images menemukan bahwa artikel yang dilengkapi dengan gambar visual mengenai lingkungan akan jauh lebih menarik.

    Tumpukan sampah yang merusak alam

    Foto-foto tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk memperkenalkan bahwa mereka telah menerapkan konsep cinta lingkungan dalam proses produksi mereka atau mereka mendukung gerakan cinta lingkungan.

    4. Kegiatan Harian

    Produk yang paling banyak dibeli ulang (Repeat order) akan selalu berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Kegiatan dan akatifitas yang bisa dilakukan di rumah baik itu produk untuk konsumsi, teknologi, dan pakaian. Tugas fotografer adalah memikirkan peran produk yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    Misalnya saja foto orang yang sedang menggunakan Earphone dalam aktifitas sehari-hari. Wajah dari model yang terlihat santai menunjukkan kalau dia sangat menikmati aktifitas yang ia sedang lakukan.

    Foto tersebut bisa digunakna oleh banyak judul artikel seperti iklan :

    1. Layanan Musik Streaming
    2. Earphone
    3. Penggunaan Samrtphone
    4. Stay at Home

    Ada banyak hal yang bisa dilakukan di rumah dan bernilai bagi perusahaan. Kita hanya perlu sedikit kreatif dengan memberikan sentuhan yang membuat foto kita bisa dibeli oleh pengguna di Mikrostok.

    Akhir Kata

    Nah itu dia 4 sub genre fotografi komersial yang bisa anda coba untuk jualan foto di Microstok. Silahkan tunggu update terbaru lainnya dari Matamu.NET

  • Apa Itu Pengertian Microstok Dan Cara Menghasilkan Uang Melalui Situs Microstok

    Apa Itu Pengertian Microstok Dan Cara Menghasilkan Uang Melalui Situs Microstok

    Matamu.NET – Microstock adalah salah satu cabang usaha fotografi yang berkembang dengan pesat selaras dengan perkembangan dunia Internet dan Industri 4.0. Usaha ini adalah jasa yang mempertemukan antara fotografer dan pembeli foto dalam satu situs yang disebut sebagai situs Microstock.

    Ciri-ciri utama dari Mikrostok ini ada tiga yakni

    1. Tempat jual beli produk fotografi dilakukan melalui situs online (internet)
    2. Melibatkan banyak fotografer yang tersebur dari seluruh penjuru dunia sehingga derivasi foto menjadi lebih beragam. Termasuk menerima foto dari fotografer amatir dan sekedar hoby.
    3. Skema penjualan foto dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Mulai dari harga murah untuk non lisensi yakni sekitar 0,2 $ sampai dengan foto berlisensi 200 $ (beberapa situs microstok bahkan berhasil menjual foto hingga 800$).

    Selain berjualan foto, beberapa situs Mikrostock juga menjual vektor, Flash Animation dan Video Footage.

    A. Sejarah Microstock

    Situs Microstok yang paling pertama pertama berdiri adalah iStockphpoto yang beridri pada tahun 1999. Situs ini didirikan oleh Bruce Livingstone yang menjadi pioner dalam sejarah bisnis Microstock dan masih berdiri hingga saat ini.

    Pada Februari tahun 2006, Getty Images, sebuah perusahaan internet raksasa membeli iStockphoto dengan harga 50 juta US dollar atau setara dengan 500 milliar rupiah (1 USD = 10.000 IDR pada saat itu). Setelah itu popularitas situs microstock semakin meningkat dan banyak pengusaha lain yang mendirikan situs microstok, beberapa situs besar diantaranya adalah Alamy, Fotolia, 123rf, Shutterstock, Dreamstime, Depositphotos, Bigstock, Picxy, Pond5, 500px, dan sejenisnya.

    Banyaknya situs Microstock yang beridri membuat iklim jasa jual beli foto ini pun semakin meningkat, hasilnya Jupiterimage tertarik untuk membeli iStockphoto dari Getty Image dengan harga $96 juta pada tahun 2009. Hampir dua kali lipat dari totoal biaya yang mereka keluarkan saat membelinya dari Livingstone 3 tahun sebelumnya.

    Metode pembeyaran fotopun mulai beragam tidak hanya menjual non-lisensi foto, beberapa metode pembayaran pun mulai dilakukan seperti pay-per-donwload yang artinya fotografer bisa mendapatkan lebih banyak uang setiap kali ada yang mendownload foto mereka karena bisa dijual berkali-kali. Skema ini pertama kali diperkenalkan oleh Shutterstock dan ternyata mendapatkan respon yang tinggi dari para pengguna jasa foto. Hasilnya ada banyak situs yang kemudian mengikuti jejak Shutterstock untuk skema Pay-per-Download.

    Tahun 2011 sendiri menjadi tahun pertama situs-situs microstock mendapatkan banyak keuntungan dari internet. Situs seperti Shutterstock sendiri mengklaim bahwa mereka telah membayar 200 Juta dollar kepada seluruh contributor mereka di seluruh dunia dengan trafik transakasi yang terus meningkat. Perusahaan besar seperti Adobe pun akhirnya ikut ambil bagian dan mengakuisisi Fotolia dengan harga $ 800 juta pada tahun 2014.

    1. Cara Membeli Foto dari Microstok

    Cara membeli foto dari microstok pada umumnya sama, yakni calon pembeli mendaftar sebagai calon pembeli di situs kemudian menyiapkan metode pembayaran yang diinginkan namun pada umumnya menggunakan jasa Paypal. Setelah itu pembeli bisa memilih foto mereka untuk dibeli.

    Metode dan harga jual dari foto juga tergantung dari aturan dari masing-masing situs Microstock. Misalnya metode pembayaran Print it Out, Pay-Per-Download, Licensed Purchased.

    2. Cara Menjual Foto

    Salah satu ciri-ciri dari situs Microstok adalah menerima karya dari seluruh fotografer baik itu profesional, Amatir atau hanya sekedar hoby. Tugas dari penjual foto dalam hal ini dsiebut sebagai contributor adalah mengupload foto di situs microstock dan lulus dari kurasi dari pada kurator.

    Metode kurasi yang digunakan ada berbagai jenis tergantung dari situsnya. Ada yang sekali kurasi lolos seperti Shutterstock, ada juga yang harus melewati kurasi berlapis seperti Alamy dan 1X.

    Ketika foto yang diupload oleh contributor lulus maka foto tersebut akan dipajang di gallery penjualan Microstock diman calon pembeli akan melihat-lihat foto yang mereka cari. Jika mereka suka dengan karya kamu maka mereka akan membeli foto tersebut.

    Penghasilan Contributor didapatkan melalui Sharing Provit, yakni hasil dari penjualan foto ini kemudian dibagi sesuai dengan kebijakan masing-masing situs microstock. Ada yang kejam yang hanya memberikan 15 % penjualan ke contributor tapi mereka membantu foto kontributor laku dengan menginklankan foto mereka ada juga yang yang Royal seperti Shutterstock yang memberikan 60 % sampai 80 % penjualan ke Contributor mereka.

    Jual Foto di Shutterstock keren dan mudah

    SCAM dan Penipuan – Dengan maraknya situs Microstock, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang membuat situs Microstok namun dalam kategori SCAM dan penipuan. Terutama situs-situs kecil yang tidak jelas pembuatnya.

    Situs-situs kategori ini tidak membayar para fotografer mereka sama sekali setelah foto tersebut laku atau semua keuntungan foto diembat sendiri. Oleh karena itu jika kalian berminat untuk jualan foto di Microstock, pilih situs yang benar-benar sudah terpercaya dan membayar para kontributor mereka.

    Situs-situs yang terpercaya sudah membayar Contributor mereka seperti yang telah disebutkan diatas yakni Alamy, Fotolia, 123rf, Shutterstock, Dreamstime, Depositphotos, Bigstock, Picxy, Pond5, 500px dan sejenisnya. Saya sendiri sebagai penulis sudah beberapa kali Pay-Out di Shutterstock dan dikirim melalui akun Paypal.

    Untuk lebih detailnya silahkan baca informasi detailnya di 5 Situs Microstock yang Terpercaya. Ulasan ini pun berdasarkan pengalaman Pribadi.

    Nah buat kalian yang ingin coba-coba jualan foto silahkan daftar disini.

    Daftar Shutterstock.

    Tidak perlu khawatir. Mereka tidak mewajibkan kamera profesional kok karena kamera Smartphone saja sudah cukup asal foto yang kalian hasilkan baik. Ingat fotografi tidak hanya memiliki sisi tehnis saja tapi juga memiliki sisi seni yang tinggi.

    Untuk informasi lebih lanjut silahkan baca Cara Jual Foto di Shutterstock

    Akhir Kata

    Buat kalian yang tertarik melihat karya-karya fotografer amatir, berikut ini link galeery foto saya. Contributor Foto Ahmad Dahlan.

    Tidak perlu dibeli yah, silahkan dilihat saja, ada banyak foto jelek disana kok tapi tetap laku yah kembali lagi kebutuhan foto setiap orang itu beda-beda. Bisa jadi bagi kita foto itu mungin jelek, tapi mereka butuh dengan foto tersebut.

    Tapi kalau kalian mau beli, saya juga gak larang kok, bagus malah. Biar saya semakin rajin menulis artikel tentang jualan foto di situs Microstok.

  • 6 Jenis Foto yang paling Laku dijual di Microstock seperti Shutterstock

    6 Jenis Foto yang paling Laku dijual di Microstock seperti Shutterstock

    Matamu.NET – Sudah unggah ratusan sampai ribuan foto di microstok seperti Shutterstock, 123ref, Alamy dan sejeninya namun belum juga berhasil menjual satu foto pun? Jangan buru-buru berfikir jika foto kamu jelek dan tidak layak dijual ada kemungkinan kamu hanya mengupload foto yang sedang tidak dicari atau tidak memiliki pasar saja.

    Pembeli pada situs-situs microstosk selalu ada dan tidak pernah habis. Selama masih ada internet akan selalu ada foto yang bisa dijual tugas kamu sebagai contributor foto hanya menyediakan foto-foto yang buyer butuhkan.

    Buyer terkadang tidak membutuhkan foto yang memiliki nilai seni tinggi dan hanya dimengerti oleh sang seniman, namun kebanyakan foto yang terjual adalah foto-foto yang banyak dibutuhkan untuk keperluan komersial, editorial board, raw editing material, pendidikan dan sedikit bagian untuk koleksi pribadi. Selama foto kamu punya pasar, kamu hanya perlu upload foto dan lolos dari curator di situs tersebut alias foto yang lulus kurasi.

    Baca juga : Alasan Foto ditolak Shutterstock

    Berikut ini adalah daftar genre fotografi yang paling banyak terjual di situs microstock terutama shutterstock.

    1. City Landmark

    Citiy landmark photography adalah genre dan jenis foto yang menunjukkan landmark yang menjadi ciri khas suatu daerah. Seperti Jakarta yang terkenal dengan Monumen Nasional atau monas, Paris dengan menara Eifell-nya dan sejenisnya.

    Namun tidak melulu dengan popular Landmark, beberapa kota mungkin saja punya lebih dari satu landmark yang tidak begitu populer. Seperti Jakarta juga bisa jadi terkenal dengan Condet. Block M, atau bahkan Stasiun Kereta Api Pasar Senen. Semuanya punya pasar di Shutterstock sisa dari sisi mana kamu mengespoksnya.

    Monas Landmark ibukota jakarta

    Jadi saya harus ke Jakarta untuk foto City Landmark?

    Tidak begitu juga, jika kamu sengaja datang ke Jakarta hanya untuk mengambil foto Monas sepertinya kamu bakalan rugi. Pasalnya harga jual foto di Microstok itu tidak semahal akomodasi kamu ke Jakarta, apalag ikalau kamu tinggalnya di Papua.

    Memang sih ada beberapa single selling photo di Shutterstock yang mencapai nilai 100 $ tapi tidak ada jaminan jika foto yang kamu unggah akan terjual dengan harga sama. Jadi kamu tidak perlu sengaja datang ke Jakarta untuk foto Monas.

    Namun kamu harus sengaja ambil gambar monas ketika datang ke Jakarta. Misalnya saja kamu sedang ada tugas dari kantor atau memang sedang jalan-jalan ke Jakarta, nah tidak ada salahnya untuk jalan ke beberapa titik buat melengkapi stock fotomu.

    Buat para kontributor pemula atau yang tidak ada kesempatan untuk mengunjungi Jakarta juga bukan masalah. Pasti ada hal yang menarik dari kota kamu yang bisa diekspos dan terjual di Shutterstock. Seperti Tempat ibadah, Pasar tradisional, atau situs sejarah asal bukan sejarah kamu dan mantan terindahmu saja.

    2. Portrait

    Foto portrait juga menjadi salah satu genre foto yang banyak laku di Microsotok, namun tentu saja bukan Pas Foto 3 x 4 cm untuk pembuatan KTP. Identitas dari orang yang ada di dalam foto tidaklah penting namun foto tersebut haruslah unik atau memiliki nilai komersial.

    Misalnya saja portrait Gadis yang dengan mengenakan Baju Bodo yang menjadi Etnik Costume dari suku Bugis di Sulawesi Selatan. Foto Tersebut berhasil terjual beberapa kali yang meskipun tidak pernah dijelaskan alasan tujuan dari pembeli namun jika ditebak kemungkinan foto tersebut bisa jadi banyak hal seperti :

    1. Katalog Penyewaan Baju Adat
    2. Foto Advertising oleh agen travel
    3. Pendidikan
    4. Atau Raw Material
    Portrait Buginese Traditional Costum

    Selain foto portrait dan model, foto yang banyak laku yang melibatkan orang sebagi objek utamanya adalah Body Part Photography. Body Part Photography adalah foto dimana fokus utama bukanlah wajah melainkan tubuh modle seperti lengan, tumit kaki, betis, leher dan sebagainya. Foto ini biasanya banyak digunakan untuk keperluan iklan produk kecantikan dan fashion item seperti jam, tas, kalung dan sebagainya.

    Lah jadi harus bayar model donk?

    Jika agan-agan mau serius dengan konsep foto protrait ini, tidak ada salahnya untuk kerja sama dengan model profesional atau amatir baik itu sharing provit ataupun kalian bayar secara penuh untuk hak ekslusif dari foto. Hanya saja jika masih ragu dengan konsep ini, kamu tidak perlu model profesional kok, cukup kenalan atau anggota keluarga kamu yang sedikit PD berpose di depan kamera.

    Hanya saja yang paling penting dari jualan foto model baik itu full body model, portrait maupun bodypart photography, kamu harus punya model release atau surat pernyataan model yang ada di dalam foto telah memberikan hak ekslusif penggunaan dan distribusi foto tersebut kepada kamu. Tanpa model release, foto tersebut juga tetap bisa diupload kok hanya saja dalam bentuk editorial board. Nah foto editorial board ini hanya dijual dengan harga rendah sedangkan foto dengan model release punya peluang laku sampai 2000$ tergantung dari kesepakatan agan dengan calon pembeli foto.

    Foto vcewek Manis pakai Airbud dari Iphone

    3. Valuabla Activity

    Valuabel activity adalah kegiatan yang melibatkan satu atau lebih orang didalamnya sebagai objek yang memiliki pesan untuk disampaikan. Misalnya saja foto seorang cewek yang sedang Yoga seperti foto dibawah ini.

    cewek manis dan seksi Yoga

    Foto ini tentu saja memiliki nilai komersial yang tinggi seperti bisa digunakan untuk Raw Material untuk Spanduk dan Poster Gym atau Sport Outfit. Jika tidak foto ini bisa digunakan oleh situs-situs berita dan kesehatan saat membahas tentang Yoga.

    Ada banyak foto valuabel activity yang bisa dikumpulkan di Shutterstock. Tugas Kontributor adalah membuat foto yang memiliki pesan yang bisa disampaikan kemudian isi pesan tersebut biasanya bersifat umum. Sebagai contoh cewek yang sedang main Handphone bisa jadi bercerita tentang orang yang sedang Chatting, transaksi online, perbankan atau baca situs dan sejenisnya.

    Jenis dan genre foto paling banyak laku di Shutterstock

    4. Niche dengan pasar Khusus

    Niche dengan pasar khusus ini adalah foto yang melibatkan objek yang unik namun dapat digunakan secara umum. Khusus disini berarti sebuah foto dibuat untuk keperluan tertentu seperti Foto Furniture, Bangku Taman, Foto Bunga Bangkai, Foto Bunga Multi Warna untuk keperluan kelas Biologi dan sejenisnya.

    Untuk menggali ide tentang kebutuhan foto-foto ini biasanya paling cocok dilakukan di komunitas baik itu komunitas umum, private ataupun akademik.

    5. Event Tahunan dan Trending

    Seperti namanya, Event tahunan merujuk pada kegiatan dan aktiftas yang dilakukan setiap tahun, namun event tersebut adalah event besar seperti hari peringatan AIDS, Earth Day, Perayaan tahun Baru, Natal, Lebaran, Peringatan Keagamaan lainnya.

    Jika kamu berminat buatlah foto-foto yang event berlaku secara global tidak hanya ad adikampung kamu. Bisa saja kamu memotret event yang terjadi di daerah kamu asalkan event tersebut sudah diketahui minimal nasional, Misalnya event Sekaten di Keraton Jogja, atau upacara Ma’nene di Tana Toraja.

    Selain itu Foto kejadian yang sedang Trending menjadi foto yang laris bahkan terbilang memiliki peluang laku paling tinggi.

    Trending dalam hal ini seperti wabah Covid-2019 yang sudah mewabah ke seluruh dunia. Maka buatlah foto-foto yang berkaitan dengan wabah tersebut seperti Work From Home, Belajar Online, Online Working, Foto orang bermasker, Sosial Distancing, Menjaga Kesehatan di rumah, Isolasi Mandiri dan sejenisnya.

    Foto Cewek manis Colour Run

    6. Food Photography

    Foto makanan juga menjadi salah satu jenis foto yang paling banyak laris manis terjual di situs microstok. Namun bukan foto makanan yang disertai dengan merek.

    Umumnya foto makanan yang dimaksud adalah foto yang berhubungan dengan daerah seperti Foto Gado-Gado, Lotek, Kimbab, Bebek Pecking, Roti Canai, nasi Biryani atau hal-hal yang bersifat spesifik. Tujuan dari foto makanan ini biasanya bakalan dijadikan bagian dari daftar menu dari restoran.

    Akhir Kata

    Nah itu dia 6 genre foto yang paling banyak laku di situs microstock seperti Shutterstock. Gimaan sudah punya ide untuk divisualisasikan melalui foto hari ini?

  • Laris Manis Jual Foto Pisang dan Daunnya di Shutterstock

    Laris Manis Jual Foto Pisang dan Daunnya di Shutterstock

    Matamu.NET – Setelah wabah penyakit Covid-19 menerpa dunia dan menghantam sistem ekonomi, hampir sangat sulit mengembang potensi usaha, jadilah salah menjalani rutinitas seperti biasa saja sekalin iseng-iseng foto objek yang ada disekita rumah. Tujuannya tentu saja sebagai bahan untuk isi kontent di situs sendiri, sisanya juga dijual ke microstok seperti Shutterstock.

    Yap sukur-sukur laku tapi memang performa shutterstock menurun drastis terhitung sejak maret 2019. Dalam kurung waktu sekitar 2 sampai 3 bulan nyaris tidak ada foto saya yang laku. Perih dan getir sih tapi yah sudah mau bilang apalagi, wabah pandemic ini memang membuat hampir semua sektor shutwodn kalaupun bisa bertahan munkin harus hibernasi dulu.

    Balik lagi ke motret, karena kondisi korona yang membatasi jadilah saya motret objek yang ada di sekitar rumah. Kebetulan ada kebun yang luasnya hampir 200 meter bujur sangkar. Isinya ada banyak tanaman mulai dari pisang, jambu, markisa, nangka, nenas dan masih banyak yang lainnya. Yah cukup padat sih tapi lumayan buat penyegaran mata kalau sudah letih dengan cahaya dari Laptop.

    Beberapa foto pun saya bisa ambil seperti foto detil tanaman seperti pohon pisang, batang pisang, buah pisang dan semua yang ada hubungannya dengan pisang. Tidak fikirn sama seklai mengenai foto yang bagus untuk dijual, saat motret saya hanya berfikir tentang tehnis dan syarat foto diterima di shutterstock yakni:

    1. tidak noisi jadi isonya saya rendahin. Berhubung karema saya jadul yakni Alfa 3000 saya hanya set di iso 200 sedangkan untuk kamera Alfa 6500 saya masih pd set di iso 400.
    2. Ukuran tehnis yakni dimensi terpendek 2000 px, jadi kalau saya perkirakan foto ini bakalan di crop saya hitung agar tidak terlalu banyak yang dibuang.
    3. Kondisi cahaya yang sesuai tidak under dan juga tidak over.

    Setelah itu beberapa foto tersebut saya upload. Proses uploadnya pun terbilang berbeda. pada saat kondisi normal, biasanya foto akan di review dalam hitungan jam, namun waktu musim corona masih puncak-puncak, foto-foto yang diupload di shutterstock kadang di review samapi 5 hari.

    Setelah itu sudah, penjualan foto muali dari bulan maret sampai mei 2019 memang nihil, alias kosong. Barulah pada bulan Agustus ada secercah harapan foto yang laku dan di Desember 2019 ini, foto-foto mulai laris kembali.

    Hasilnya seperti di bawah ini

    FOto daun pisang laris di Shutterstock

    Foto di atas adalah foto potongan daun pisang yang saya ambil setelah hujan kemudian saya foto dan upload. Iseng-iseng upload ternyata laku.

    Jual foto daun pisang di Shutterstock

    Ada yang unik dari foto-foto pisang saya yang laku, hampir semua pembelinya berasal dari Amerika Latin entah itu brazil. Padahal foto yang saya jual terbilang sederhana loh. Tanpa ada artificial ligthing. Langsung foto, upload dan lupakan.

    Seperti foto dibawah ini, fotonya jadi laris padahal tidak tau apa yang spesial dari foto tersebut.

    Jualan foto pisang yang laku di Shutterstock

    Padahal buah pisangnya burik gimana gitu.

    Negara yang paling rajin beli foto di shutterstock

    Akhir Kata

    Nah jadi buat kalian yang selalu merasa tidak percaya diri untuk jualan foto di shutterstock, jangan ragulah. Foto daun pisang burik saja laku. Kalau lain rutin baca artikel di blog ini, kalian akan temukan tulisan saya tentang foto langit yang laku. Padahal isinya cuman langit yang warnya biru, malah laku di jepang.

    Jadi tunggu apalagi, iseng-iseng berhadiah kan. Segera daftar dan upload saja foto-foto kamu di shutterstok, dari pada di instagram doang.

    Buat kalian yang mau daftar silahkan klik di link berikut biar tidak susah-suah cari alamatnya. Daftar Shutterstock

    Oh iya lupa, tidak mesti kamera digital loh, kamera Hanpdhone pun sudah bisa lebih handal hasilnya dan laku di shutterstock.

  • Resolusi Minimal Jual Foto di Shutterstock Bukan 4 MegaPixel

    Resolusi Minimal Jual Foto di Shutterstock Bukan 4 MegaPixel

    Matamu.NET – Beberapa waktu yang lalu, mungkin di penghujung 2019, Shutterstock memberlakukan aturan baru buat para contributor yang ingin menjual foto mereka di Shutterstock. Aturan tersebut mengenai Dimensi minimum dari foto yang akan di upload di Shutterstock.

    Secara umum banyak orang yang mengira aturan baru tersebut mensyaratkan resolusi minimal dari foto 4 Mega Pixel, padahal Shutterstock tidak pernah memberikan statement tentang aturan 4 Megapixel.

    Padahal terkait dimensi foto, Shutterstock hanya memberikan syarat panjang dimensi paling pendek adalah 2000 px atau jika kita menggunakan dimensi terpendek untuk ukuran tinggi dan lebarnya maka kita akan bertemu dengan angka 4 Mega pixel.

    Namun pada kenyataannya, foto 4 Mega Pixel contributor yang ingin dijual terkadang akan ditolak oleh pihak shutterstock. Misalnya dimensinya 1800 px x 2400 px, meskipun resolusi foto ini 4,3 Mega pixel namun foto ini tidak memenuhi syarat standar tadi karena ada dimensi yang kurang dari 2000 px

    Lantas bagaimana jika foto saya kurang dari 2000 px?

    Tentu saja jawabannya foto tersebut bakalan langsung ditolak oleh sistem, bahkan jika dimensi terpendek dari foto mu adalah 1999 px sekalipun.

    Namun buat contributor yang memiliki foto dengan dimensi terpendek kurang dari 2000 px, misalnya 1800 px, tidak masalah jika melakukan editing berupa resize gambar sampai ukurannya 2000 px.

    Hal tersebut sudah sering kali saya lakukan untk gambar-gambar berukuran seikit lebih kecil dari 2000 px, seperti gambar bung ayang biasanya saya crop. Biasanya ukuran cropt yang agak nanggung yakni 1800 px akan saya resize ke minimal 2000 px.

    Semua foto yang upload dengan teknik seperti ini sudah pasti lulus oleh sistem namun untuk lulus kurasi tentu saja kembali ke Kurator dari Shutterstock.

    Saya melakukan editing untuk foto-foto yang ketika saya resize menurut saya kualitas tidak menurun atau masih sulit dibedakan dengan foto ukuran aslinya.

    Apakah Ada dimensi maksimal dari foto yang bisa di upload?

    Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak Shutterstock mengenai dimensi maksimal sebuah foto yang diupload ke situs mereka.

    Namun untuk batasan ukuran file, Shutterstock telah memberikan batasan yakni maksimal 15 MB untuk satu file foto. Sedangkan untuk jumlah foto yang diupload boleh berapapun jumlahnya.