Tag: Komposisi

  • Tips Menggunakan Komposisi Rule of Thirds di HP

    Tips Menggunakan Komposisi Rule of Thirds di HP

    Matamu.NET – Teknologi canggih hp membuka akses semua orang untuk dapat mengabadikan momen-momen penting menggunakan kamera smartphone yang canggih dan mengunggahnya ke social media. Namun, meskipun hp canggih dapat dimiliki oleh semua orang tetapi jika kita tidak memiliki keahlian atau Teknik dalam mengambil sebuah gambar tentu gambar yang akan dihasilkan akan terkesan biasa-biasa saja.

    Baca Juga 5 Macam Komposisi Fotografi yang Perlu Kalian Ketahui

    Untuk itu kita setidaknya mengetahui satu teknik dasar yang sederhana dalam mengambil sebuah gambar, agar gambar yang dihasilkan keren meskipun menggunakan kamera hp biasa. Kali ini, kami tidak memberikan Teknik yang ribet sebab kalian cukup menggunakan satu macam Teknik komposisi yakni rule of thirds. Yuk disimak!

    Apa itu Rule of Thirds?

    Rule of Thirds atau Aturan Ketiga adalah salah satu prinsip penting dalam komposisi fotografi yang telah menjadi fondasi bagi para fotografer dalam menghasilkan gambar yang estetis dan visualnya menarik. Konsep ini melibatkan pembagian bingkai gambar menjadi sembilan bagian sama besar melalui dua garis horizontal dan dua garis vertikal, yang membentuk jaring-jaring grid. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan titik fokus yang kuat pada bagian-bagian penting dalam gambar.

    Dalam praktiknya, prinsip ini mengajarkan bahwa objek utama atau elemen yang ingin disorot sebaiknya ditempatkan pada salah satu dari empat titik pertemuan di mana garis horizontal dan vertikal saling bersilangan. Juga, garis horizontal dan vertikal yang terbentuk oleh jaring-jaring grid digunakan sebagai panduan untuk menempatkan elemen penting dalam komposisi. Dengan menerapkan Aturan Ketiga, kita dapat menghindari menempatkan objek utama tepat di tengah gambar yang sering kali dapat membuat komposisi menjadi statis dan kurang menarik dan juga prinsip ini tidak hanya berlaku untuk objek manusia atau hewan, tetapi juga untuk lanskap, arsitektur, dan objek lainnya dalam dunia fotografi.

    Tips Menggunakan Komposisi Rule of Thirds di HP

    • Identifikasi elemen atau bagian yang paling menonjol dari sebuah objek yang ingin kalian foto.
    • Set pengaturan camera hp untuk menampilkan grid.
    • Letakkan subjek pada titik pertemuan atau sepanjang garis putih yang tersedia.
    • Atur kecerahan, agar hasil foto yang kalian peroleh menjadi lebih bagus.

    Itulah tips agar hasil foto kalian dapat terlihat keren. Sekedar info, bahwa konsep Rule of Thirds adalah langkah awal yang penting untuk mengasah kemampuan komposisi dalam fotografi. Dengan memahami dan berlatih menggunakan Rule of Thirds, kalian dapat meningkatkan kualitas hasil foto dan mengkomunikasikan cerita visual dengan lebih efektif.

  • 5 Macam Komposisi Fotografi yang Perlu Kalian Ketahui

    5 Macam Komposisi Fotografi yang Perlu Kalian Ketahui

    Matamu.NET – Dalam dunia yang semakin canggih ini, fotografi telah menjadi cara yang kuat untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan mengabadikan momen berharga. Namun, untuk menghasilkan foto yang benar-benar memukau, penting bagi setiap fotografer, baik pemula maupun yang berpengalaman, untuk dapat memahami esensi dari komposisi fotografi. Kalian tentu sudah tidak asing dengan istilah komposisi fotografi, untuk detailnya dapat kalian baca pada artikel berikut Pengertian Komposisi Foto dalam Fotografi.

    Dalam artikel ini, kami akan membahas 5 macam komposisi fotografi yang mendasar namun penting untuk diketahui setiap fotografer. Setiap komposisi memiliki karakteristik dan efeknya sendiri pada gambar, dan kami akan membantu kalian memahami bagaimana menerapkan masing-masing dengan tepat. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai perjalanan kita ke dalam dunia komposisi fotografi yang menarik dan penuh inspirasi.

    1. Rule of Thirds

    Rule of Thirds merupakan suatu konsep komposisi yang dianggap fundamental dalam dunia fotografi, memberikan panduan penting bagi para fotografer untuk menciptakan keseimbangan dan daya tarik visual yang kuat dalam gambar mereka.

    Konsep ini melibatkan pembagian bingkai gambar menjadi sembilan bagian yang sama besar, melalui dua garis horizontal dan dua garis vertikal yang membentuk titik-titik potensial fokus. Ketika subjek utama atau unsur penting ditempatkan pada atau dekat dengan titik-titik ini, maka gambar akan memiliki komposisi yang lebih dinamis dan menarik secara visual.

    Dengan menerapkan Rule of Thirds, para fotografer dapat menghindari menempatkan subjek tepat di tengah bingkai yang sering kali dapat membuat gambar terlihat datar dan kurang menarik. Sebaliknya, dengan memposisikan subjek di sekitar salah satu garis horizontal atau vertikal, atau pada salah satu titik pertemuan, gambar akan menghasilkan perasaan gerakan, kedalaman, dan keseimbangan yang lebih menyenangkan bagi mata penonton. Namun, perlu diingat bahwa aturan ini tidak bersifat mengikat dan dapat dikombinasikan dengan prinsip-prinsip lain untuk menciptakan komposisi yang lebih kompleks.

    2. Komposisi Symmetrical

    Simetris dalam fotografi merupakan konsep komposisi yang memanfaatkan kesamaan bentuk, ukuran, dan elemen visual di kedua sisi gambar untuk menciptakan harmoni dan keseimbangan yang menarik secara visual. Saat mengadopsi simetris dalam sebuah foto, fotografer sengaja menempatkan subjek atau elemen kunci secara simetris terhadap sumbu vertikal atau horizontal, menciptakan refleksi visual yang memberikan perasaan kesetaraan dan ketenangan.

    Penggunaan simetris dalam fotografi memiliki kemampuan untuk menarik perhatian penonton dan memberikan efek dramatis yang kuat. Keseimbangan yang diciptakan oleh simetri menghasilkan perasaan stabil dan terorganisir, mengarahkan mata penonton untuk menjelajahi setiap bagian gambar dengan cermat.

    Namun, keberhasilan penerapan simetris tergantung pada konteks dan subjek gambar itu sendiri; tidak semua situasi akan menghasilkan efek yang sama, dan kadang-kadang sedikit variasi dari simetris dapat menciptakan ketertarikan yang lebih besar.

    Memahami penggunaan simetris dalam fotografi memerlukan pandangan yang jeli terhadap komposisi dan detil. Fotografer perlu mempertimbangkan aspek-aspek seperti garis panduan, tekstur, dan elemen latar belakang yang dapat memperkuat efek simetris yang diinginkan.

    Dengan kesadaran dan kreativitas, simetris dapat diubah menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan dan emosi yang lebih dalam melalui gambar, menarik mata penonton ke dalam dunia visual yang harmonis dan memikat.

    3. Komposisi framing

    Dalam praktiknya, framing berfungsi ganda: pertama, sebagai sarana praktis untuk menarik perhatian terhadap subjek dan menghindarkan gangguan visual yang tak diinginkan; kedua, sebagai alat kreatif untuk mengekspresikan narasi dan suasana.

    Ketika seorang fotografer memilih untuk memasukkan bingkai alami ke dalam komposisi, ia mengajak penonton untuk melihat dunia melalui perspektif yang terbatas dan terarah, menciptakan perasaan mendalam tentang keterlibatan dalam momen yang terabadikan.

    Penerapan komposisi ini membuat fotografer perlu mempertimbangkan proporsi, pencahayaan, dan elemen di sekitar bingkai yang dapat berdampak pada kesan keseluruhan. Pilihan framing yang tepat dapat mengubah makna dan interpretasi suatu gambar.

    Dengan kesadaran akan nilai artistik dan naratifnya, framing memampukan fotografer untuk merangkai cerita dalam bingkai, menambahkan dimensi visual yang kuat serta mengundang penonton untuk melihat melampaui apa yang sebenarnya terlihat.

    4. Golden triangle

    Komposisi golden triangle memiliki dua varian utama: triangular composition dan diagonal composition. Dalam triangular composition, tiga elemen penting ditempatkan pada titik-titik penting pada segitiga imajiner. Ketiga elemen ini membentuk suatu harmoni visual dan memberikan struktur yang menarik bagi mata penonton. Sementara itu, diagonal composition melibatkan garis diagonal yang menghubungkan titik-titik penting, menciptakan aliran visual yang dinamis dan memberikan rasa gerakan dalam gambar.

    Penerapan golden triangle memerlukan perencanaan matang dalam menempatkan subjek, garis, dan elemen penting lainnya. Dengan memanfaatkan proporsi dan hubungan antara elemen-elemen ini, fotografer dapat menghasilkan gambar yang memiliki keseimbangan visual yang kuat dan menjaga ketertarikan mata penonton. Prinsip ini memberikan fleksibilitas kreatif dalam mengekspresikan ide dan cerita, serta mengarahkan pandangan mata penonton secara harmonis melalui struktur komposisi yang berbasis geometri.

    5. Leading Lines

    Komposisi ini berfokus pada penggunaan garis yang ada dalam bingkai gambar untuk secara visual “mengarahkan” mata penonton ke arah tertentu dalam gambar. Garis ini bisa berupa jalan, sungai, rel kereta, pagar, atau elemen lain yang memiliki bentuk linier dan menjalar ke dalam atau keluar dari gambar. Teknik ini sangat berguna dalam membimbing pandangan penonton dan menciptakan perasaan kedalaman dan arah dalam foto.

    Leading line sering ditempatkan sedemikian rupa sehingga garis tersebut memotong gambar secara diagonal atau melintasi bingkai. Garis tersebut secara alami mengalir dari latar depan menuju latar belakang, menciptakan perasaan dimensi dan mengundang mata penonton untuk menjelajahi gambar lebih dalam. Dalam beberapa kasus, leading line juga dapat membantu membingkai subjek utama atau menyoroti suatu detail yang ingin ditonjolkan.

    Yakin saja, dengan menguasai dan memahami kelima macam komposisi fotografi yang telah dijelaskan di atas, kalian akan memiliki landasan kuat untuk menghasilkan gambar-gambar yang menarik dan memiliki dampak visual yang kuat. Selamat mencoba!

  • Pengertian Komposisi Foto dalam Fotografi

    Pengertian Komposisi Foto dalam Fotografi

    Matamu.NET – Komposisi menjadi hal utama yang perlu kalian ketahui sebelum terjun dalam dunia fotografi. Pertama-tama ketahui bahwa komposisi merupakan bingkai gambar yang membantu fotografer untuk menciptakan hasil foto dengan tata letak yang menarik dan seimbang. Prinsip-prinsip komposisi meliputi garis panduan komposisi, keseimbangan, kontras, simetris gambar, dan ruang negatif. Tujuan dari penggunaan komposisi yakni untuk mengarahkan

    Dalam artikel kali ini, Matamu.NET akan membantu kalian semua dalam memahami apa itu istilah komposisi foto dalam dunia fotografi. Yuk! simak sampai selesai.

    Apa Itu Komposisi?

    Komposisi adalah pengaturan dalam fotografi yang mengatur tata letak objek fotografi dalam bingkai. Pengaturan ini menjadi aspek yang paling penting dalam sebuah foto karena mempengaruhi cara pengamat dalam memaknai dan memahami hasil foto kalian. Pengaturan ini menciptakan keseimbangan visual yang menarik. Oleh karena itu, keahlian dalam mengatur komposisi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia fotografi. Lantas bagaimana cara memahami komposisi? Berikut merupakan tips-tips untuk memahami komposisi dalam fotografi:

    1. Mempelajari prinsip-prinsip komposisi, dengan memahami prinsip-prinsip komposisi yang umum digunakan dalam fotografi, seperti rule of thirds, leading lines, framing, balance, symmetry, dan lainnya. Pelajari bagaimana prinsip-prinsip ini dapat mempengaruhi cara kita mengatur elemen-elemen dalam bingkai foto.
    2. Melakukan studi karya fotografer terkenal, dengan teliti dan analisis karya fotografer terkenal yang memiliki komposisi yang kuat dan menarik. Perhatikan bagaimana mereka menggunakan prinsip-prinsip komposisi untuk menciptakan foto yang berkesan. Pahami pengaturan objek, pencahayaan, ruang negatif, dan elemen-elemen lain yang digunakan oleh fotografer tersebut.
    3. Mencoba bereksperimen posisi dan sudut pkalianng, dengan mencoba berbagai posisi dan sudut pkalianng saat mengambil foto. Jangan hanya terpaku pada posisi dan sudut pkalianng yang umum. Eksplorasi sudut yang tidak biasa atau ketinggian yang berbeda dapat memberikan perspektif yang menarik dan mengubah cara melihat komposisi.
    4. Memahami peran dan pengaruh setiap elemen, tiinjau setiap elemen yang ada dalam bingkai foto, seperti garis, bentuk, warna, tekstur, titik fokus, dan ruang negatif. Pahami bagaimana setiap elemen tersebut dapat berinteraksi dan mempengaruhi komposisi secara keseluruhan.
    5. Melakukan pemusatan perhatian, kalian perlu mengetahui bagaimana mengarahkan perhatian pemirsa ke objek utama atau titik fokus yang diinginkan dalam foto. Gunakan teknik-teknik seperti pencahayaan, fokus tajam, kontras, atau pengaturan elemen lainnya untuk memperkuat pemusatan perhatian.
    6. Memperhatikan detail dan keseimbangan, kalian perlu memperhatikan setiap detail dalam bingkai foto dan pastikan keseimbangan visual yang harmonis antara elemen-elemen yang ada. Hindari adanya gangguan atau elemen yang mengalihkan perhatian dari objek utama.
    7. Melakukan eksperimen dengan komposisi non-tradisional, kalian jangan takut untuk mencoba komposisi yang tidak konvensional atau non-tradisional. Eksperimen dengan pengaturan objek, simetri yang tidak sempurna, komposisi asimetris, atau permainan warna yang unik dapat menghasilkan foto yang menarik dan berbeda.
    8. Mempraktekan dan mengevaluasi, dengan melatih diri kalian untuk terus berlatih dalam mengambil foto dengan komposisi yang baik. Setelah mengambil foto, evaluasilah hasilnya dengan kritis. Tinjau komposisi, elemen-elemen yang ada, dan bagaimana kalian dapat meningkatkannya di masa mendatang.

    Baca Juga 10 Genre Fotografi yang Perlu Kamu Ketahui

    Dengan memahami prinsip-prinsip komposisi, mempelajari karya-karya fotografer terkenal, dan melalui eksperimen dan latihan, kalian dapat mengembangkan kemampuan kalian dalam menciptakan komposisi foto yang kompleks dan memikat. Komposisi yang baik dapat mengarahkan perhatian pemirsa, menceritakan cerita, menciptakan keseimbangan visual, dan meningkatkan estetika secara keseluruhan. Dalam perjalanan kalian sebagai fotografer, teruslah eksplorasi, berkreasi, dan berlatih untuk menguasai seni komposisi dan menciptakan foto-foto yang tak terlupakan dan Tetap semangat!

  • Pengertian dan Jenis-Jenis Elemen Foto Dalam Pandangan Fotografi

    Pengertian dan Jenis-Jenis Elemen Foto Dalam Pandangan Fotografi

    Matamu.Net – Elemen pada fotografi adalah seluruh aspek yang masuk dalam frame sebuah foto. Kualitas dan keindahan dari sebuah foto dipengaruhi oleh keterkaitan setiap elemen dalam foto, bukan karena objek semata.

    Elemen dalam fotografi mengadopsi hampir seluruh elemen-elemen dalam dunia desain, mengingat keduanya berasal dari cabang seni yang sama yakni Seni Rupa khususnya seni rupa dua dimensi.

    Ada satu hukum dari dunia seni dua dimensi yang berlaku secara universal, yakni foto merupakan salah satu alat komunikasi sehingga keberhasilan sebuah foto dapat dinilai dari seberapa baik fotografi menyampaikan informasi dari foto mereka.

    Hal ini menyebabkan foto dengan elemen minimalis (Foto Minimalis) selalu tampak stunning karena sangat mudah menyampaikan sebuah pesan jika mata akan terfokus, namun bukan berarti foto dengan banyak elemen tidaklah berkesan, justru semakin jauh berkesan asalkan setiap elemen yang dimasukkan dalam foto berhasil menyampaikan informasi ke penikmat foto.

    Nah untuk sebagai dasar dalam mempelajari elemen foto, berikut ini penjelasan sederhana dari elemen foto dalam fotografi.

    A. Elemen Dasar Fotografi

    Elemen dasar dalan fotografi adalah seluruh elemen yang pasti muncul dalam sebuah foto, sangat mustahil menghilangkan elemen-elemen ini dalam sebuah foto, sehingga seorang fotografer harus memastikan elemen ini bisa memaksimlakan foto bukannya malah membuat foto menjadi hancur.

    Adapaun jenis-jenis elemen dasar dalam foto ini adalah :

    1. Objek dan POI

    Objek merupakan benda atau mahluk yang menjadi elemen utama dalam sebuah foto. Mustahil membuat foto tanpa objek karena objek ini yang memberikan kesan atau stimulus pertama kepada pengamat.

    Sebuah genre dalam fotografi ditentukan oleh objeknya seperti Foto model, Foto Landscape, Foto Human Interest, Foto Wild Life, dan sejenisnya, Semua genre tersebut diberi nama sesuai dengan objek.

    Objek dalam sebuah foto tidak melulu tunggal, bisa jadi berkelompok atau mahal diluar dari objek utama. Sebagai contoh dalam foto fashion seperti tas, pemotretan bisa dilakukan dengan bantuan model sebagai objek tambahan.

    Dalam kasus foto yang memiliki lebih dari satu objek, objek utama dalam foto akan disebut sebagai PoI atau Point of Interest atau elemen yang membuat foto menarik untuk diamati.

    pertarungan foto rusa keren di tengah hutan

    2. Background

    Background merupakan latar yang memenuhi ruang selain objek. Background in bisa berbentuk polos dengan warna-warana tertentu ataupun corak bermotif yang memberikan nuasa dalam foto.

    Nuansa ini bisa membuat cerita yang ingin disampaikan semakin kuat atau berfungsi sebagai penjelas dari kegiatan dari Objek. Hal-hal yang bisa dituangkan dalam nuansa foto ini adalah situsai, waktu, kondisi dan tempat.

    3. Pencahayaan

    Kata dasar dari fotografi diambil dari foton dan grafic yang secara explisit berarti cahaya. Defenisi umum sendiri tentang fotografi adalah melukis dengan cahaya (Light Painting) karena fungsi utama dari fotografi adalah merekam jejak cahaya yang ada yang ada di depan lensa.

    Proses perekaman gambar ini melibatkan sejumlah cahaya terttentu yang menentukan terang-gelapnya suatu foto. Terang-gelap ini selanjutnya disebut exposure, sedangkan aspek yang mempengaruhi expsore dalam fotografi ada tiga jenis yakni ISO, Aperture dan Shutter Speed. Ketiganya disebut sebagai Segitiga Exposure.

    Secara umum, prinsip pencahayaan (exposure) terbagi dalam tigas jenis yakni Normal Expsore, Low Key  dengan nuansa gelap dan High Key dengan nuansa terang.

    4. Warna

    Warna merupakan panjang gelombang cahaya tampak yang direkam oleh sensor kamera seperti merah, kuning dan hijau. Warna merupakan elemen foto yang membantu memberikan nuansa dalam foto.

    Secara tehnis warna terbagi dalam kelompok yang dikategrikan berdasarkan kecenderungan terhadap Merah dan Biru, hal ini mengadopsi prinsip fisika dalam pembagian cahaya primer yakni dimulai dari Merah diakhiri dengan Ungu atau mejikuhinibiniu.

    Dari rentang tersebut, kemudian ditarik warna Biru dan Jingga (Orange) sebagai patokan dan dinyatakan dalam Kelvin. Sebenarnya tidak kaitannya langsung dengan suhu namun sebelum lampu elektron  /kuantum ditemukan, lampu tungten yang banyak digunakan pada masa dapat berpendar dengan warna berbeda berdasarkan suhu pendarannya, mulai dari Biru untuk dingin dan Orange untuk panas. (Padahal terbalik dengan prinsip fisika kuantum)

    Hal ini membuat pemberian kategori pencahayaan dalam fotografi modern 3000 Kelvin untuk kebiru-beriuan dan 6000 Kelvin untuk ke orange-orangengan.

    Selain kategori warna berdasarkan Kelvin, pencahayaan dalam fotografi juga dilakukan berdasarkan jenis warna yakni Vivid Color untuk warna primer yang kontras dan warna Pastel untuk warna sekunder dan tersier yang lembut.

    Pink Background keren dengan latar pink background keren

    Lantas bagaimana dengan hitam Putih?

    Foto Hitam Putih adalah foto yang tidak memiliki warna hanya level pencahayaan saja yakni Brigthness. Cahaya tampka dari warna hanya dinilai berdasarkan intensitas cahaya dipancarkan kemudian dibagi ke beberapa zone dari daerah terang 100 % ke gelap 100 %.

    Pada awalnya Intensitas cahaya ini dibagi ke dalam 10 Zone yang dikategorikan oleh Ansel Adam. Kategori ini adalah Range Brigtness. Pembagian ini dijadikan dasar dalam pengembangan Software fotografi modern untuk mengelola warna.

    foto keren dalam dunia fotografi keren dan mantap

    5. Komposisi

    Komposisi adalah posisi Objek atau PoI dalam sebuah foto. Posisi ini tentu saja berkaitan dengan background dari foto tersebut.

    Dalam teori dasarnya, komposisi foto sangat mirip dengan komposisi dalam elemen desain yakni membagi tiga ruangan yang ada. Tujuannya untuk membantu mata pengamata menemukan PoI dari foto, namuan dalam pengembangannya, Komposisi foto terbagi ke dalam banyak jenis.

    B. Elemen Sekunder Fotografi

    Elemen sekunder dalam foto adalah pengembangan elemen dasar yang membuat detil derita dari foto. Jika elemen Primer bisa membuat alur pesan utama dalam foto, elemen sekunder akan memberikan fill.

    Sebagai contoh perbedaan antara pas foto dan foto portrait. Pas foto mengandung semua elemen dasar namun tidak fill yang bisa diberikan dalam sebuah pas foto karena informasi yang dibutuhkan adalah wajah seseorang semata, sedangkan portrait foto grafi memiliki frama yang sama dengan pas foto hanya saja mengandung banyak elemen sekunder yang membuat foto semakin dramatis.

    cewek hijab manis foto cantik penjelasan tentang elemen dalam pas foto dan portrait

    Coba saja badningkan dua foto diatas, dari segi teknik pemotretan, kedua foto tersebut nyaris sama, bahkan kedua foto tersebut memiliki jumlah elemen dasar foto yang sama, hanya saja ada sentuah lain di foto portrait yang membuat foto anak gadis berjilbab hijau lebih bermakna.

    Adapun elemen-elemen sekunder dalam fotografi sebagai berikut.

    1. Angel

    Angel adalah posisi kamera terhadap objek yang difoto. Angel ini menentukan oleh sudut dari lensa saat mengabadikan objek. Jenis Jenis angel ini terbagi atas

    1. Worm Eye
    2. Frog Eye
    3. Low Angel
    4. Normal Angel
    5. High Angle
    6. Ariel / Bir Eye
    mengenal angel dalam fotografi

    2. Type of Shot

    Secara umum types of shot adalah ukuran objek yang terbentuk dalam sebuah foto, teori ini sebenarnya lebih condong ke foto dengan objek orang karena paramternya tergantung dari bagian tubuh orang yang masuk dalam frame.

    Misalnya saja type Portrait adalah foto yang memuat foto ujung kepala bagian atas objek sampai dada model dan masih menyisahkan negative spase di atas kepal model. Adapaun tipe-tipe Type of Shoot itu adalah :

    1. Macro
    2. Extreme Close-Up
    3. Close-Up
    4. Medium Close-Up (Portrait)
    5. Medium Shoot
    6. Full Body Shoot
    7. Wide Shoot
    8. Super Wide Shoot 
    foto model cantik dan manis cantik rusia

    3. Pattern

    Patter adalah elemen pola yang masuk dalam frame. Elemen pola merupakan bentuk-bentuk yang mayor terdapat dalam foto, jika minor maka elemen tersebut harus menjadi satu-satunya elemen dalam foto tersebut.

    Patern ini terbagi ke dalam banyak jenis yang mungkin saja berbentuk garis lurus, garis melengkung, polkadot, Polygon, Multistar dan sejenisnya. Pola ini bisa saja tersusun rapi atau acak tergantung dari ide yang ingin dituangkan.

    Patern dan manis daun motif garis hijau

    4. Bentuk/Shape atau Pose

    Bentuk atau shape merupakan garis tegas yang membatasi objek yang ingin difoto, garus tegas ini sebenarnya lebih cendrung ke foto objek berupa benda seperti gedung, mobil dan sejeninya sedangkan foto yang menggunakan objek orang dikenal dengan sebutan gesture atau pose.

    5. Teksture

    Teksture adalah detil dari foto yang diambil, misalnya tekture dari bangunan atau tekture dari pori-pori pada foto manusia. Teksture memberikan kesan tajam dan tegas pada foto, hal ini berlaku sebaliknya.

    6. Negatife Space

    Negatif spase adalah ruang kosong pada gambar yang membuat penglihatan pengamat menjadi lega. Ruang kosong ini juga biasa disebut sebagai ruang bernafas pada foto.

    Large Negative Space foto orang pindahan keren

    8. Foreground

    Foreground adalah lawan dari Background, jika background adalah segala objek yang berada di belakang Objek Utama, Fore ground adalah objek yang berada di depan dari objek utama.

    Tujaun dari penggunaan foreground ini ada banyak, yakni membuat foto semakin penuh / Tidak flat dan juga bisa digunakan untuk membantu memberikan informasi dimensi dari foto.

    penjelasan mengenai PoI Background dan foreground dalam fotografi

    C. Elemen Tersier Fotografi

    Elemen tersier adalah turunan dari elemen sekunder dalam foto, sebenarnya tidak ada dasar yang baik sih memisahkan antara elemen sekunder dan tersier, namun saya mencoba memberikan penjelasan seperti ini.

    Kesalahan dalam memasukkan elemen tersier dalam foto akan merusak secara keseluruhan foto, sedangkan menghilangkan elemen tersebut membuat foto tersebut tetap indah atau di atas rata-rata.

    1. Frame in Frame

    Frame ini Frame sebenarnya perkembangan dari teori foreground dimana objek lain diletakkan di depan objek utama, namun bentuknya membentuk frame.

    Biksu monk dari Myanmar

    2. Moment

    Moment adalah kejaidan yang direkam dalam gambar, biasanya fotografer Human Interest dan Street akan memaksimalkan elemen ini untuk menghasilkan foto bercerita.

    3. Perspektif

    Perspektif adalah pengambilan gamabr dengan lensa wide yang menghasilkan demensi dari foto. Perspektif bisa menghasilkan efek hiperbola dari objek yang difoto.

    foto keren dalam fotografi keren dan cantik di taman

    4. Reflection

    Reflection adalah pantulan dari objek utama yang masuk dalam frame. Pantulan bisa dari bidang yang bersifat seperti cermin yang pada umumnya memanfaatkan air.

    5. Number / Jumlah

    Jumlah dari objek utama adalah bagian dari elemen foto, sebut saja ketika ingin memotret biasanya kita kenal dengan aturan role of Odd, dimana foto ganjil untuk selalu lebih menarik dibandingkan foto yang genap.

    Elemen ini sangat membantu fotografi studio untuk mengambil gambar family foto yang memiliki banyak objek.

    Akhir Kata

    Nah itu dia sekilas penjelasan mengenai elemen dan perannya dalam fotografi.