Tag: ISO

  • Cara Mengatur ISO pada kamera HP

    Cara Mengatur ISO pada kamera HP

    Matamu.NET – ISO merupakan singkatan dari Imternstional Organization of Standardization. Dalam dunia fotografi, ISO pada kamera mengacu pada tingkat sensitivitas sensor sebuah kamera terhadap cahaya. Jika ISO semakin tinggi, maka sensor kamera akan sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dalam kondisi pencahayaan rendah tanpa memerlukan lampu kilat. Namun, peningkatan ISO dapat menyebabkan munculnya butiran pada foto atau dikenal dengan istilah noise yang dapat mengurangi kualitas gambar.

    Fungsi ISO pada kamera HP adalah untuk mengatur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO merupakan salah satu dari tiga elemen utama dalam “exposure triangle,” bersama dengan kecepatan rana (shutter speed) dan aperture (bukaan lensa), yang menentukan seberapa terang atau gelap sebuah foto. Adapun beberapa fungsi ISO lainnya yakni:

    1. Mengatur Pencahayaan: ISO memungkinkan Anda mengontrol seberapa terang atau gelap foto Anda. Dengan meningkatkan ISO, sensor kamera menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, yang membuat gambar lebih terang. Sebaliknya, menurunkan ISO mengurangi sensitivitas cahaya, membuat gambar lebih gelap.
    2. Mengatasi Kondisi Cahaya Rendah: Dalam kondisi pencahayaan rendah, seperti saat mengambil foto di malam hari atau di dalam ruangan yang remang-remang, meningkatkan ISO dapat membantu menghasilkan gambar yang cukup terang tanpa memerlukan lampu kilat (flash).
    3. Mengurangi Kecepatan Rana: Dengan meningkatkan ISO, Anda bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat untuk membekukan gerakan dalam situasi cahaya rendah, seperti saat mengambil gambar objek yang bergerak cepat.
    4. Menghasilkan Noise: Salah satu konsekuensi dari meningkatkan ISO adalah peningkatan noise atau butiran pada gambar. Noise adalah bintik-bintik yang muncul di foto, terutama di area gelap. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan antara ISO yang tinggi dan kualitas gambar yang diinginkan.

    Baca Juga Tips Menggunakan Komposisi Rule of Thirds di HP

    Mengatur ISO pada Kamera HP

    1. Buka kamera HP, kemudian alihkan pengaturan kamera HP anda ke mode pro

    2. Cari pengaturan ISO untuk memilih nilai yang anda inginkan, misal, memilih ISO rendah untuk kondisi cahaya terang dan ISO tinggi untuk kondisi cahaya kurang

    Berikut beberapa poin penting tentang pengaturan ISO:

    • Nilai ISO rendah (100-200) : Digunakan dalam kondisi pencahayaan yang terang, seperti di luar ruangan pada siang hari. Memberikan hasil gambar yang tajam dan jernih dengan sedikit atau tanpa noise
    • Nilai ISO sedang (400-800) : Digunakan untuk kondisi pencahayaan yang lebih rendah, seperti di dalam ruangan atau saat matahari terbenam. Menyeimbangkan antara sensitivitas cahaya dan kualitas gambar
    • Nilai ISO tinggi (1600-lebih) : Digunakan dalam kondisi pencahayaan yang sangat rendah atau saat memotret objek yang bergerak cepat di lingkungan yang kurang terang. Namun, semakin tinggi ISO, semakin besar kemungkinan munculnya noise dalam foto

    3. Pastikan pencahayaan sudah sesuai dengan keinginan anda dan setelah itu anda sudah dapat mengambil foto seperti biasa

    Secara keseluruhan, ISO adalah alat yang penting untuk menyesuaikan eksposur dalam berbagai kondisi pencahayaan, memungkinkan buat anda yang senang dengan fotografi dapat mendapatkan hasil gambar yang optimal meskipun hanya menggunakan HP.

  • 5 Istilah Penting dalam Dunia Fotografi yang Wajib Kamu Ketahui

    5 Istilah Penting dalam Dunia Fotografi yang Wajib Kamu Ketahui

    Matamu.NET – Bagi seorang pemula dalam dunia fotografi tentu sangat membutuhkan pemahaman mengenai istilah-istilah dalam dunia fotografi. Sebab istilah tersebut akan menjadi acuan dasar dalam belajar fotografi.

    Jika kamu sangat ingin mendalami dunia fotografi atau baru saja ingin belajar menjadi fotografer sudah seharusnya mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan penggunaan kamera.

    Nah, kali ini Matamu.NET akan membahas mengenai istilah-istilah dalam dunia fotografi.

    Baca Juga Belajar Fotografi – Exposure Pada Fotografi

    1. Fokus

    Fokus merupakan istilah titik tempat berkumpulnya sinar yang melalui sebuah optik atau lensa.

    Dalam fotografi, untuk memperoleh sebuah gambar yang fokus maka perlu mengumpulkan sinar pada satu titik yang tepat di sensor (focal plane). Bila titik terbentuk di depan atau di belakang focal plane, maka gambar akan menghasilkan yang menjadi tidak fokus atau out of focus.

    Para fotografer biasanya memiliki banyak cara untuk mengatur fokus pada kamera. Ada yang mengaturnya secara manual dengan menggunakan ring focus. Ada pula yang menggunakan AF (Auto Focus) secara otomatis untuk mengatur focus kamera.

    2. Shutter Speed

    Shutter speed merupakan istilah dari lamanya waktu shutter kamera terbuka, dan memaparkan cahaya ke sensor kamera.

    Dalam dunia fotografi, shutter speed bertanggung jawab dalam hal mengubah kecerahan foto dan menciptakan efek dramatis dengan gerakan buram.

    Shutter speed ada karena shutter kamera yang seperti tirai di depan sensor kamera yang tetap tertutup hingga kamera menyala, hingga saat kamera menyala maka shutter akan terbuka dan sepenuhnya memaparkan sensor kamera ke cahaya yang melewati lensa.

    Setelah sensor mengumpulkan cahaya, shutter akan segera menutup dan menghentikan cahaya agar tidak mengenai sensor.

    Shutter speed terbagi menjad long shutter speed dan fast shutter speed. Shutter speed yang panjang atau long dapat digunakan dalam memotret milky way atau objek langit malam. Sedangkan shutter speed yang cepat atau fast dapat digunakan dalam memotret burung terbang, mobil yang bergerak, air hujan ataupun air terjun.

    3. Aperture

    Aperture adalah lubang lensa yang memiliki fungsi dalam mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam lensa. Simbol dari Aperture adalah f/stops.

    Aperture membantu fotografer untuk memanipulasi banyaknya cahaya yang diterima oleh sensor kamera dan juga dalam menghasilkan foto dengan efek artistik.

    Menggunakan aperture akan menentukan terang-gelapnya hasil foto dan juga fokus-blurnya background foto.

    4. ISO

    ISO merupakan sensitivitas sensor digital kamera terhadap cahaya atau pengaturan dalam meninggi dan rendahkan cahaya pada sebuah hasil foto. Semakin tinggi setting ISO maka semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya.

    Pengaturan ISO menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Contohnya, pada pemotretan siang hari yang pada dasarnya tidak membutuhkan sensitivitas cahaya yang tinggi maka cocok menggunakan ISO 100 . Sebaliknya, pada pemotratan malam hari atau ruangan gelap maka cocok menggunakan ISO 3200.

    5. Exposure

    Exposure merupakan banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang diterima oleh sensor kamera agar dapat mendapatkan gambar dan juga foto yang bagus.

    Ada 3 macam exposure di dalam fotografi yakni under exposure, normal exposure, dan over exposure. Ketiga macam exposure sangat rentan terpengaruh oleh 3 hal lain yakni aperture, shutter speed, dan ISO. Sehingga dengan menguasai ketiga aspek ini maka hasil foto kamu akan layak menjadi foto profesional.

    Itulah 5 istilah penting dalam fotografi yang perlu kamu ketahui.

    Selain mengetahui 5 istilah penting ini, sebagai seorang pemula yang ingin menjadi fotografer profesional maka kamu perlu belajar lebih banyak lagi seperti Belajar Pose Foto Model untuk Pemula dan Belajar Fotografi – Genre Human Portrait dan Pencahayaannya.

    Demikian dan Semoga bermanfaat..

  • Memahami Noise Dalam Fotografi

    Matamu.Net – Dalam fotografi, istilah ‘noise’ memiliki arti bahwa terjadinya distorsi visual pada foto digital yang hadir atau terlihat sebagai bercak maupun butiran sampai dengan berkas warna yang terlihat ketikan gambar dilihat secara close-up. Biasanya noise terlihat sangat jelas ketika berada di area yang warnanya seragam, khusunya pada area gelap yang ada pada foto.

    A. Pengertian Noise

    Noise merupakan dampak yang diperoleh dari penggunaan sensor elektronik yang berfungsi untuk mengakumulasikan cahaya yang masuk ke dalam kamera dan biasanya titik-titik berwarna yang muncul membuat hasil foto tampak tidak halus. Dengan begitu, noise bisa dikatakan sebagai sesuatu efek yang tidak diinginkan muncul pada hasil foto.

    Akan tetapi, pada kenyataannya noise selalu muncul sebagai akibat dari kurang sempurnanya cara kerja dari sensor kamera.  Akan tetapi, berkat kemajuan teknologi dari sensor digital, kini noise dapat diminimalisir kemunculannya dalam foto.

    Noisy pada Foto cewek model cantik dan seksi
    Noisy pada Foto

    B. Karakteristik Noise

    Sementara itu, perlu diketahui juga bahwa noise memiliki karakteristik yang tersusun atas dua elemen, yaitu di dalam warna atau biasa disebut chroma noise dan juga dalam gelap terang atau biasa disebut luminance noise.

    C. Penyebab Noise

    Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan munculnya noise pada foto digital:

    1. ISO

    Semakin tinggi ISO maka semakin besar kemungkinan munculnya noise pada foto. Untuk saat ini, ISO yang mencapai 6400 masih bisa digunakan tanpa harus khawatir muncul noise. Akan tetapi, dengan syarat kamera yang dimiliki harus yang bagus.

    2. Ukuran sensor

    diketahui bahwa ukuran sensor sangat memberikan pengaruh yang cukup penting. Hal tersebut dikarenakan ketika kamera memiliki ukuran sensor yang kecil maka besar kemungkinan akan menghasilkan noise saat memotret objek dalam kondisi cahaya yang agak gelap.

    Sedangkan kamera yang mempunyai sensor dengan ukuran yang besar (DSLR dan mirrorless) diketahui dapat menekan munculnya noise lantaran lebih mampu memotret objek meski kondisi cahaya kurang.

    3. Kepadatan piksel

    Semakin tinggi resolusi yang dimiliki oleh kamera maka semakin besar pua kemungkinan munculnya noise pada foto.

    4. Waktu exposure

    ketika memotret atau mengambil gambar long exposure maka sensor kamera dapat menghasilkan statik serta temperature juga naik yang mengakibatkan noise juga semakin meningkat pada foto.

    5. Shadow

    Perlu diketahui bahwa noise lebih banyak muncul ketika mengambil gambar di area yang kondisi cahaya tidak terang atau gelap foto.

    D. Cara Meminimalkan Noise

    Adapun cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan munculnya noise pada foto. Seperti berikut ini:

    1. Menggunakan ISO rendah

    untuk meminilisir munculnya noise maka sebaiknya mengatur ISO serendah mungkin dan disesuaikan dengan tipe cahaya. Diketahui bahwa semakin rendah ISO maka semakin sedikit pula noise yang akan terlihat pada foto. Selain itu, ketika menggunakan ISO rendah maka jangan lupaa untuk menggunakan tripod khusus untuk objek statis.

    2. Mengexpose shadow

    noise paling terlihat ketika berada di area gelap dalam foto dan yang paling parah apabila area shadow dibuat terang dengan menggunakan software edit foto, Photoshop. Di samping itu, foto juga dapat dibuat terang ketika tahap pemotretan dengan mengaplikasikan exposure compensation positif. Namun, perlu diingat bahwa selalu pastikan bahwa histogram berada sejauh mungkin di kanan.

    3. Menggunakan noise reduction

    saat ini sudah banyak kamera yang telah dilengkapi dengan pengaturan yang berfungsi untuk mengurangi noise. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan dan aktifkan noise reduction. 

    Akhir kata bahwa sebenarnya seorang fotografer tidak dapat menghindari yang namanya noise. Akan tetapi, noise tersebut didapat ditekan kemunculannya pada foto. Selain itu, semuanya juga dikembalikan pada keperluan dari foto, apakah membutuhkan noise atau tidak.

  • Mengenal Segitiga Exposure Dalam Fotografi

    Mengenal Segitiga Exposure Dalam Fotografi

    Matamu.Net – Fotografi adalah salah satu Seni yang dihasilkan dari kecanggihan penemuan sains, oleh karena itu tidak heran jika beberapa istilah dan teknik dalam fotografi harus melibatkan perhitungan yang tepat, terutama yang berkaitan dengan pencahayaan atau Exposure.

    A. Pengertian Segitiga Exposure

    Exposure merupakan sebuah istilah yang kerap digunakan dalam dunia fotografi. Exposure sendiri memiliki arti sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang masuk. Oleh karena itu, bagi pecinta fotografi mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Segitiga Exposure atau biasa disebut sebagai Triangle Exposure. Segitiga Exposure merupakan gabungan dari tiga komponen seperti Shutter Speed, Aperture, dan juga ISO yang akhirnya menghasilkan Exposure.

    Kendati demikian, dalam dunia fotografi diketahui sangat penting untuk mengetahui pengaturan Exposure agar foto yang dihasilkan terlihat lebih jenih, indah, dan juga artistik. Selain itu, terdapat tiga istilah yang sering digunakan untuk hasil foto dengan menggunakan pengaturan Exposure, yaitu:

    • Under-Exposed (UE), berarti apabila menghasilkan foto yang terlalu gelap.
    • Exposure-Cukup, berarti apabila menghasilkan foto yang komposisinya sudah sesuai serta terlihat bagus dipandang mata.
    • Over-Exposed (OE), berarti apabila menghasilkan foto yang kondisinya terlalu terang.

    Secara singkat, untuk lebih jelas dalam memahami arti dari Exposure maka sebuah perumpamaan dapat kita lakukan. Jadi, misalkan Exposure diibaratkan atau diumpamakan sebagai sebuah gelas. Sementara itu, cahaya adalah air yang akan dituangkan ke dalam gelas. Maka dari itu, untuk menghasilkan Exposure yang tepat adalah ketika gelas diisi dengan air sampai pada bibir gelas.

    Namun, apabila gelas diisi air yang tidak mencapai bibir gelas, maka hal tersebut disebut sebagai gambar yang Under-Exposure sedangkan apabila ketika gelas diisi dengan air yang melebihi bibir gelas alias air tumpah maka gambar yang dihasilkan akan Over-Exposure. Meski untuk menjelaskan hal tersebut sangat sederhana, akan tetapi pelru diketahui bahwa untuk mengaplikasikannya dibutuhkan pengetahuan tertentu.

    B. Segitiga Exposure

    Pada kamera terdapat yang namanya tombol shutter. Shutter atau rana (penutup) merupakan sebuah tirai yang terdapat pada kamera yang menutupi bagian permukaan atau sensor foto. Kendati demikian, apabila tirai tersebut terbuka maka secara langsung akan terjadi pananan pada permukaan film maupun sensor foto.

    Tak hanya itu, ketika tombol shutter ditekan maka kamera akan mengabadikan sebuah citra objek yang kemudian menjadi foto dengan tingkat kecerahan yang dipengaruhi oleh ketiga Exposure, yaitu:

    ISO (Sensitivitas Sensor)

    ISO adalah singkatan dari International Standardization Organization yang berarti tingkat sensitivitas sensor dalam dunia fotografi. Namun, perlu diketahui pada era fotografi analog ISO hampir sama dengan ASA dan juga DIN.

    ISO pada kamera bukan hanya satu akan tetapi terdiir dari beberapa macam. Misalnya ISO yang rendah, maka diketahui bahwa sensor akan menangkap gambar dengan detail akan tetapi mmebutuhkan pencahayaan yang lebih sehingga secara tidak langsung akan membuat gambar lebih gelap.

    Ilustrasi efek perbedaan ISo pada fotogrfai Ondoor model seksi

    Begitupun dengan ISO yang tinggi atau lebih dari 6400, maka sensor pada kamera diketahui akan lebih sensitif sehingga membuat gambar yang dihasilkan semakin terang. Oleh karena itu, perlu diketahui yang namanya acuan dari penggunaan ISO, seperti berikut ini.

    • ISO 100 – 200, digunakan pada lokasi yang terang serta kebutuhan detail yang tinggi dengan shutter speed rendah.
    • ISO 400 – 800, digunakan pada lokasi dengan pencahayaan yang sedang (contohnya lokasi di bawah pohon, pada teras rumah, dan lain sebagainya).
    • ISO 800 – 1600, digunakan untuk foto indoor atau dalam ruangan dengan kondisi cahaya yang agak redup maupun sebuah foot aksi dengan menggunakan kecepatan tinggi.
    • ISO lebih dari 1600, digunakan pada lokasi yang kondisi pencahayaannya sanga kurang atau lowlight.

    Menggunakan ISO yang sangat tinggi memang efektif dalam memaksimalkan cahay rendah namun hal ini dapat membuat gambar menjadi lebih Noisy atau Grain. Noisy atau grain adalah jumlah titik-titik yang tersebar di seluruh foto karena kegagalan sensor mendefenisikan cahaya.

    Senia Green model seksi dari makassar

    Aperture (Bukaan Diafragma Lensa)

    Aperture atau biasa disebut dengan bukaan diafragma lensa merupakan salah satu dari tiga pilar penting yang ada dalam fotografi selain ISO serta Shutter Speed. Aperture sendiri memiliki arti sebagai bukaan yang terdapat pada lensa yang dilewati oleh cahaya pada saat masuk ke dalam kamera.

    Perlu diketahui bahwa konsep atau cara kerja dari Aperture hampir sama dengan cara kerja dari mata. Dimana ketika manusia berada di antara lingkungan yang terang dan gelap, maka secara tidak langsung iris mata akan merespon dengan mnegecil atau membesar dengan mengendalikan ukuran dari pupil mata. Begitu pun dengan Aperture yang terdapat pada kamera.

    Simbol yang dipakai dalam penulisan adalah F per angka pembagi tertentu. Diketahui bahwa semakin kecil angkat Aperture maka semakin lebar bukaan pada lensa serta foto yang dihasilkan semakin terang.

    Sementara itu, semakin besar angka dari Aperture maka semakin sempit atau kecil bukaan pada lensa sehingga foto yang dihasilkan semakin gelap lantaran cahaya yang masuk semakin sedikit ke dalam kamera. Ketika berhasil dalam mengotak-atik Aperture, maka fotografer akan mendapatkan yang namanya DOF (Deep of Field) atau ketajaman gambar.

    Efek bokeh dan daerah Tajam Deep of Fled

    Shutter Speed (Kecepatan Rana)

    Shutter Speed atau biasa disebut dengan Exposure Time berfungsi untuk menentukan lamanya sensor kamera ketika menangkap sebuah objek. Adapun penulisan yang biasa digunakan pada Shutter Spedd adalah 1 per sekian detik.

    Apabila Shutter Speed disetting dengan pengaturan yang cepat (1/100 detik) maka jumlah cahaya yang diterima sensor sedikit yang dimana secara tidak langsung membuat gambar yang dihasilkan akan lebih gelap.

    Sementara itu, apabila Shutter Speed disetting dengan pengaturan lambar (1/25 detik) maka cahaya yang ditangkap oleh sensor menjadi lebih banyak dengan begitu gambar yang dihasilkan semakin terang.

    efek Motion Blur pada lensa karena shutter speed rendah

    Dengan begitu, apabila Shutter Speed dimainkan dengan kurang tepat maka akan menghasilkan yang namanya Freeze serta Motion Blur.

    Motion blur karena kecepatan shutt foto rendah

    C. Cara Mengatur Exposure

    Setelah mengetahui apa saja pilar penting dalam Segitiga Exposure, yaitu ISO, Aperture, dan juga Shutter Speed. Maka perlu diketahui juga bahwa pada kamera DSLR (Digital Single lens Reflex) mempunyai dua pilihan mode, yaitu manual dan juga otomatis (Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority).

    Adapun rumus pada Exposure adalah Shutter Speed + Aperture + ISO = Exposure  

    Contohnya seperti berikut ini:

    • 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure)
    • 1/200 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation) foto yang dihasilkan akan lebih terang
    • 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation) foto yang dihasilkan akan lebih gelap

    Di samping itu, Exposure Compensation diketahui bukan termasuk ke dalam faktor penentu dari Exposure. Malahan Exposure Compensation hanya berfungsi sebagai pengubah hasil perhitungan pada auto Exposure semata.

    Ketika Exposure Compensation positif yang diterapkan maka hasil perhitungan auto Exposure akan menghasilkan gambar yang lebih terang daripada sebelumnya. Sementara itu, ketika Exposure Compensation negatif yang diterapkan maka hasil perhitungan yang dihasilkan auto Exposure akan lebih gelap.

    Oleh karena itu, Exposure dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dari fotografer. Maksud adari kebutuhan adalah Exposure disesuaikan dengan kondisi misalnya tema yang digunakan indoor atau outdoor. Selain itu, harus juga disesuaikan dengan teknik yang digunakan. Misalnya menggunakan teknik levitasi, teknik bulb, maupun teknik lainnya yang dimana masing-masing teknik membutuhkan settingan atau pengaturan yang berbeda-beda.

    Segitiga Exposure adalah aspek dasar mengenai tata cara kamera bekerja tanpa peduli apapun jenis kameranya. Mulai dari Kamera Pocket, SLR, Kamera Digital dan Mirorles pasti bekerja atas prinsip ini. Semahal apapun kamera yang dimiliki oleh seseorang namun tidak memahami yang namanya Segitiga Exposure maka besar kemungkinan foto yang dihasilkan tidak berkualitas.

    Namun, ketika seseorang mengerti dasar dari Segitiga Exposure maka kamera apapun yang digunakan meski bukan kamera professional maka foto yang dihasilkan nantinya akan bagus, berkualitas, dan memiliki komposisi warna yang enak dipandang.

    Itulah penjelasan mengenai Segitiga Exposure dalam fotografi. Semoga artikel ini dapat membantu serta menambah pengetahuan kalian dalam fotografi.